《1.4》

668 205 57
                                    

Sengaja aku up malem" mumpung ada wifi gratis huhuhu😫












Dikamar rawat Jihoon, ada Junkyu, Hyunsuk dan Soobin yang tengah berjaga. Hanya ingin menjaga Jihoon, takut kalau nanti ada penyusup seperti orang yang telah membuat Haruto meninggal.

Mereka menginap. Dan ini sudah pukul 00.00, Junkyu dan Hyunsuk sudah terlelap sejak tadi, sedangkan Soobin belum bisa tidur dengan tenang. Alhasil dia memilih untuk memikirkan apa yang sebenarnya terjadi.

Apalagi saat kejadian dikantin tadi siang. Ah ngomong-ngomong tentang tadi siang, setelah mendengar setiap penuturan yang keluar dari mulut Junghwan. Soobin, Hyunsuk dan Junkyu segera bergegas menuju toilet pria untuk memastikan benar atau salah semua yang dikatakan oleh Junghwan.

Dan ternyata, Junghwan tidak berbohong. Apa yang dikatakan Junghwan benar. Yedam dan Jeongwoo ditemukan tewas dengan keadaan yang mengenaskan.

Setelah dilakukan penyelidikan oleh anggota kepolisian, tidak ditemukan sidik jari siapapun di senjata yang diduga adalah alat untuk membunuh Yedam dan Jeongwoo.

Dan CCTV diluar toilet pria— lebih tepatnya mengarah ke taman —mendadak rusak, seperti sudah direncanakan. Alhasil, mereka belum bisa menemukan siapa orang yang telah membunuh Jeongwoo dan Yedam.

Dan setelah menunggu lama, akhirnya mayat Yedam dan Jeongwoo sudah bisa di makamkan. Mereka berdua di makamkan di tempat pemakaman yang sama dengan Yoshi, Jaehyuk, Haruto dan Asahi.

Soobin yang menyadari ada kejanggalan pun seketika tidak bisa berpikir dengan baik. Semua ini berlalu begitu cepat.

"Sebenarnya siapa yang udah bunuh kalian berdua di toilet? Siapa yang bunuh Haruto juga?" Soobin bertanya pada dirinya sendiri. Kepalanya menengadah ke atas langit langit kamar rawat Jihoon dengan kedua mata yang terpejam.

"Kenapa semua ini terjadi? Siapa yang nggak suka sama gue dan temen temen sampai nyawa jadi taruhannya??"

"D-dia mau b-balas dendam," Soobin terperanjat kaget. Lalu menoleh ke arah bangsal, ternyata Jihoon ikut terbangun.

Apa suara Soobin terlalu keras sampai Jihoon terbangun dari tidurnya?

"Maksud?"

"Bantu gue buat sandaran," Soobin mengangguk. Dia lalu berjalan menuju bangsal Jihoon lalu membantu Jihoon untuk bersandar.

Selesai membantu Jihoon, Soobin pun kembali meminta penjelasan kepada Jihoon. "Maksud lo apa tadi?"

"Lo tau kan gue sempat disekap? Dan di waktu itu Asahi sama Yuna dateng ke rumah ditengah hutan buat nyelametin Ryujin. Tapi hal yang paling membuat kita berempat kaget itu, satu teman kita ternyata anak buah dia,"

Soobin semakin tidak paham dengan apa yang Jihoon katakan, menurutnya penjelasan Jihoon terlalu belibet.

"Coba deh, lo jelasin dari awal. Gimana ceritanya lo bisa disekap?" Jihoon menarik nafas dalam-dalam terlebih dahulu sebelum menjelaskan semuanya dari awal.

Setelah itu dia menatap Soobin dengan tatapan seriusnya.

"Kenapa gue bisa disekap? Karena waktu itu lo semua udah usir gue kan? Lo semua ngira gue yang udah bunuh Jaehyuk. Yaudah gue milih pergi aja dari Universitas, tapi saat gue sampai di koridor kalo nggak salah, itu gue ngerasa ada yang ngikutin gue. Perasaan gue waktu itu udah nggak enak banget, sampai akhirnya gue berusaha buat lihat ke bekalang lebih tepatnya gue pengen tau siapa yang ngikutin gue. Pas gue udah noleh ke belakang, ternyata dia lebih dulu pukul kepala gue pake balok kayu. Dan alhasil gue pingsan sebelum lihat siapa orang itu."

Who? [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang