《0.7》

836 248 97
                                    

Seperti yang dikatakan oleh Soobin, Junkyu sejak tadi ngeliatin handphonenya mulu. Mungkin kalian masih inget sama kalimat yang tiba-tiba muncul di wallpaper vampire handphonenya. Nah, Junkyu lagi lihatin kalimat itu.

Dia itu cuma pengen tau arti kalimatnya. Soalnya pake bahasa yang enggak Junkyu pahami.
Junkyu aja sampai dikatain orang setres sama temen sekelasnya karena Junku juga ngoceh ngoceh nggak jelas.

"Ini tuh artinya apaan sih? Mumet aku tuh," monolognya.

"hai Kak Junkyu!" sapa seseorang yang membuat atensi Junkyu teralihkan.

Junkyu tersenyum,"Mashi! Sini sini,"

Ternyata yang menyapa Junkyu itu Mashiho. Seperti biasa, dia berkunjung untuk mengajak Junkyu ke kantin.

"Ke kantin yuk!"

Junkyu malah menggeleng. "Nggak ah, gue lagi mikirin kata kata ini, tiba-tiba muncul di wallpaper handphone gue,"ucapnya seraya menunjukkan kalimat Yunani yang waktu itu muncul di wallpaper handphonenya ke Mashiho.

Mashiho memiringkan kepalanya seraya mengamati kalimat itu. "Itu bahasa apaan, Kak?" tanyanya yang juga kebingungan.

Junkyu menghela. "Ini tuh bahasa yunani. Gue pusing mikirin ini terus. Kayaknya kalimat ini tuh termasuk petunjuk deh," lalu menatap penuh harap ke Mashiho.

Mashiho yang peka sama maksud dari tatapan Junkyu malah menggeleng, dia takut kalau sudah menyangkut seperti itu.

"N-nggak ah! Gue nggak ngerti bahasa yunani. T-tanya aja sama Yuna," Mashiho tersenyum kikuk.

Tapi, melihat tingkah Mashiho yang berubah, membuat Junkyu menaruh rasa curiga padanya.

Eh, tunggu...

"Kenapa harus Yuna?" tatapan Junkyu seolah ingin meminta penjelasan lebih pada temannya itu.

Ya gimana Junkyu nggak bingung, masih banyak orang seperti Asahi, Yedam, Yeonjun, Soobin, dan lainnya. Kenapa mesti Yuna?

Seolah bisa membaca isi pikiran Junkyu, Mashiho berujar. "Karena dia anak Hecate. Pasti tau bahasa yunani."

Dan setelah penjelasan Mashiho itu, kepala Junkyu menunduk. Handphonenya jatuh kelantai dengan sendirinya, ah lebih tepatnya Junkyu sendiri yang menjatuhkannya.

"Kak! Kok malah diem?" tanya Mashiho.

Junkyu tidak menjawab.

Tangan Mashiho bergerak untuk menepuk pundak pemuda bertubuh tinggi itu. "Kak Junkyu, lo nggak papa kan?"

"Hihihi, gue nggak papa kok."

Mashiho menghela lega. Kirain ada apa apa sama pemuda yang udah dia anggap seperti kakaknya sendiri itu.

"Yaudah, gue mau ke rooftop dulu ya, Kak! Jangan lupa nyusul. Soalnya kita harus bahas dalangnya,"

"Kenapa buru-buru? Lo nggak mau tau gue siapa?"

Mashiho mengernyit, tidak tau apa yang sedang Junkyu bicarakan.

Perlahan-lahan kepala Junkyu mulai terangkat. Yang tadinya menunduk, sekarang mulai menatap wajah Mashiho.

Karena terkejut, mulut Mashiho sampai terbuka lebar dengan kedua mata yang melotot tidak percaya.

"Hihihi,"

Junkyu tersenyum, sangat lebar hingga mulutnya itu robek. Mashiho yang lihat kondisi Junkyu meringis.

Tapi, tak lama setelah itu dia merasakan sesuatu yang janggal sedang terjadi.

Who? [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang