Seruni merebut nampan yang dibawa Seraya.
"Biar aku yang menyajikan, kau membantu pekerja lainnya saja didapur!" nada perintah Seruni padanya.Tentu saja!
Pikir Seraya senang.
Ia jadi terbebas dari beban bertemu dengan keluarga Van de Right. Terbebas dari kewajiban menghormat sebagai kacung keluarga itu. Hal yang paling dibencinya.
Berbeda dengan Seruni. Ia berjiwa penjilat seperti orangtuanya. Akan melakukan apa saja demi mendapat kedudukan yang layak. Dan dilihat dari gelagatnya, tampaknya kini ia ingin menarik perhatian tuan muda yang dingin itu.
Heh... Seraya memutar bola matanya jengah.
Silahkan!
Pikirnya.Seraya berjalan keluar melalui pintu belakang mension. Terpampang pemandangan hijau perkebunan teh yang sangat luas. Dikejauhan terlihat pabrik pengolahan teh berada. Ia melangkahkan kakinya menyusuri pematang. Menghirup udara sejuk diantara hamparan teh. Sungguh membuatnya damai.
Sementara diruangan tengah mension...
Achilles memandang tajam gadis yang membawa nampan berisi minum untuk mereka. Ada sedikit kecewa diraut mukanya. Bukan gadis itu yang ia harapkan muncul. Tapi gadis satunya. Gadis yang ia lihat sepuluh tahun lalu. Saat umur gadis itu baru sepuluh tahun. Dan ia lihat kemarin sudah menjelma menjadi gadis dewasa yang cantik. Seperti harapannya.
Achilles memilih keluar ruangan. Tidak ada lagi yang membuatnya tertarik untuk tetap tinggal diruangan itu. Gadis yang ditunggunya tidak muncul. Maka disinilah ia kini berada. Di hamparan kebun teh yang sangat luas.
Ia tak mengerti mengapa orang tuanya sangat mencintai tanah ini. Kekayaan warisan dari kakek buyutnya Van de Right. Nama yang ia sandang dibagian belakangnya.
Dirinya tak begitu tertarik dengan semua ini. Perusahaan besarnya di Belanda dan di Inggris sudah sangat berlebih menghasilkan pundi emas bagi keluarganya. Jelasnya hanya untuknya. Karena ia satu-satunya pewaris keluarga Van de Right saat ini.
Ia kesini hanya karena satu hal. Dan ia sudah menantikannya selama sepuluh tahun. Ia pun tak tahu, bagaimana ia bisa sesabar itu. Waktu yang cukup lama bukan?
Achilles menajamkan pandangan. Ia menangkap sosok gadis yang dicarinya sedang berjalan menyusuri pematang. Tangan dan wajahnya menengadah keatas. Seakan benar-benar menikmati udara dan sinar pagi ini. Pemandangan yang indah bagi Achilles. Tak sadar ia tersenyum. Dan dengan sendirinya kedua kaki milik pria itu berjalan melangkah ke arah sang gadis.
Ia sengaja tak mengijinkan Mark asistenya untuk mengikuti tadi. Ia ingin memiliki sedikit privasi.
Sementara....
Seraya tak sadar ada sesosok pria yang berjalan kearahnya. Sampai ketika ia menoleh ke belakang ....
Deg!
KAMU SEDANG MEMBACA
Jonge Meester (Tuan Muda)-END
Romance(18+) Yang baru join ke ceritaku, follow dulu yuk biar tahu ceritaku yg lain. Dipastikan bikin baper... -------------- Sepuluh tahun lalu.... Ia memang gila. Achilles yang masih remaja jatuh cinta pada gadis kecil berumur sepuluh tahun. Gadis yan...