15. Kembali Mengingatmu

4.3K 386 2
                                    

Flashback On

Malam itu Achilles melihat Seraya masih lembur di ruang personalia. Entah apa yang diperintahkan si Vorcy, manajer Seraya. Yang jelas ruangan kaca itu tampak memperlihatkan kegiatan Seraya dari luar. Membuat Achilles yang baru berjalan di koridor melihat betapa sibuknya gadis itu.

Achilles berinisiatif menunggu kembali di ruangannya sambil sesekali melihat pergerakan gadis itu melalui layar CCTV yang tersambung pada tab nya.

Pukul 21

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pukul 21.15 gadis itu bergerak dari tempat duduknya. Mengambil tas dan menentengnya keluar. Dia akan pulang! Pikir Achilles. Maka Achilles pun tergesa menuruni lift agar bisa mendapati gadis itu dan menawarkan tumpangan.
Namun tiba-tiba ponselnya berbunyi. Menampilkan nama Mark disana.

"Ya Mark... Ada apa? "

"Tuan Jason menunggu konfirmasi anda tentang pembatalan kerjasama reklame malam ini , tuan.. "
Suara Mark dari seberang sana berusaha mengingatkan tuannya.

Ck.
Achilles hampir lupa. Tuan Jason pasti menunggu konfirmasinya.

Terpaksa Achilles berhenti sejenak untuk menghubungi Tuan Jason via ponselnya. Dan seperti biasa, pria paruh baya yang banyak omong itu tak akan cukup hanya bicara satu dua patah kata saja. Perbincangan mereka akan meluas kemana-mana. Dan Achilles selalu kewalahan menghentikan ocehan pria paruh baya itu.

Alhasil.... Achilles kehilangan Seraya. Gadis itu sudah tak ada lagi disekitaran kantor. Ia benar-benar kecewa. Dan entahlah... Kenapa malam ini perasaannya sangat tak enak mengenai Seraya. Maka berbekal alamat yang pernah disodorkan Mark, Achilles menyusuri jalan menuju apartemen Seraya.

Achilles mengarahkan supirnya untuk berjalan pelan. Sementara dikursi penumpang dirinya menatap jalan dengan gelisah. Ia hanya ingin memastikan keamanan Seraya malam ini. Dan tak biasa London sesepi ini. Batinnya.

Achilles memerintahkan sopir tetap dimobil saat dirinya keluar menyusuri jalan kecil menuju apartemen Seraya. Dari kejauhan terlihat Seraya dibuntuti pria berjaket hitam dengan topi miring ke bawah.

Achilles menjadi waspada dan berusaha membuntuti pria tersebut. Pelan -pelan ditariknya pistol disaku belakangnya. Pistol berjenis Colt 1911 miliknya ini konon bisa memuntahkan peluru perbutirnya dengan kecepatan 1.225 kaki perdetik.
Senjata ini selalu menemaninya kemanapun ia pergi. Karena ia menyadari posisinya selalu rawan, maka sejak muda Achilles sudah biasa menggunakan senjata api untuk melindungi diri.

Tangan dan langkahnya tetap tenang namun penuh kewaspadaan. Ia sudah mengarahkan pistolnya tatkala melihat pria itu berusaha mengejar Seraya dari kejauhan.

Namun...

Bugh..!

Benda tumpul tiba-tiba menghantam tengkuk Achilles dari belakang. Dan seketika pandangan Achilles gelap....

----------------------------

Achilles terbangun dikamar serba putih. Ia berusaha mengerjap mata. Menghimpun kembali memori yang tiba-tiba bertumpuk dikepalanya yang masih pening.

"Anda sudah siuman, tuan? "
Tanya Dr Eric, dokter kepercayaanya.

Achilles masih bingung dengan kondisinya.

"Kami sudah melakukan scan untuk kepala anda. Dan syukurnya tidak ada cidera serius. Sekarang.... Apa yang anda rasakan Tuan Achilles? "

"Entahlah... Aku masih merasa pening dan bingung. Aku merasa... Berkelebat beberapa peristiwa yang seakan membentuk memori dalam kepalaku...."

Dokter Eric berusaha memindai Achilles. Apa pria itu kembali menemukan memorinya? Pikir Dokter Eric.

Dalam beberapa kasus, benturan kepala berulang pada pasien amnesia memang kadang justru berimbas pada kembalinya ingatan memori pasien. Mungkin Achilles adalah salah satu pasien yang kebetulan beruntung mengalami hal itu.

"Memori apa yang anda ingat? Apa anda termasuk mengingat tunangan anda yang dari Indonesia? " Tanya Dr Eric mengetes daya ingat Achilles.

"Seraya? Tentu ! " Jawab Achilles cepat. Tapi..
"Seraya?!! " Tiba-tiba Achilles ingat akan sesuatu. " Mark! Bagaimana dengan Seraya?. Kemarin aku membuntutinya dan... "
Perkataan Achilles berhenti. Ia tak ingat apapun setelah itu. Bangun-bangun ia sudah berada dirumah sakit. Namun Mark paham perkataan tuannya. Kemarin setelah mendapat laporan dari sopir ia langsung mengerahkan anak buahnya untuk mencari keberadaan Seraya. Dan secara tak sengaja Mark pun sempat membaca ancaman Greg melalui ponsel Achilles saat tuannya tak sadarkan diri.

Mark berusaha memperlihatkan foto Seraya beserta kata ancaman Greg kepada tuannya.

Achilles menggenggam tangannya menahan marah. Ia tak menyangka Greg akan berbuat senekat itu. Bukan perusahaan yang ia sayangkan, tapi mengapa pria itu melibatkan Seraya?

"Dimana mereka menyekap Seraya? "
Tanya Achilles pada Mark.

"Tampaknya nona dibawa ke Perancis, tuan" jawab Mark

Achilles menyugar rambut frustasi. Ia tak habis pikir. Apa pria playboy itu sudah kehabisan stock wanita hingga harus melirik Seraya? Tunangannya?

Seraya memang memiliki kecantikan alami. Tak bisa dipungkiri, ia memiliki daya pikat luar biasa bagi pria manapun. Dan tampilan sederhananya justru membuat kecantikan naturalnya keluar.

"Siapkan dokumen dan jet pribadi, kita akan segera kesana! "

Achilles tak habis pikir. Ini sungguh bukan gaya Greg. Kecuali ia menginginkan hal lain. Jangan-jangan pria itu memang menginginkan Seraya? Tidak! Ini tidak bisa dibiarkan.

Sejak pertama Achilles tertarik dengan Seraya, maka dia sudah menandai gadis itu. Seraya adalah miliknya. Tak ada pria lain yang akan diijinkannya mendekat. Jika dirinya tampak tak berusaha merengkuh Seraya saat ini, itu karena ia kehilangan memorinya. Bahkan tanpa memori itupun ternyata dirinya tetap tertarik dengan gadis itu. Dan jujur, saat ini ia ingin bermain lembut. Achilles tak ingin mengulang kesalahan dimasa lalu. Saat ia memaksakan kepemilikan atas gadis itu.

Namun ternyata kelonggaran ini justru dimanfaatkan orang lain.
Greg !
Ya... Ia tak menyangka sepupunya itu akan secara terang-terangan menjadi rivalnya. Achilles pikir gurauan tempo lalu bahwa pria itu menyukai Seraya hanyalah angin lalu belaka. Ternyata....

Maka yang bisa dilakukan Achilles saat ini hanya mengikuti permainannya saja. Ia tak ingin membahayakan Seraya. Sejauh mana Greg akan bertindak tetap akan diikutinya dulu.

Namun, jangan salahkan Achilles jika Greg berani menyentuh apalagi menyakiti miliknya !

Ya... Seraya adalah miliknya.

Dan klaim itu sudah dilakukannya sejak lama. Sejak dirinya masih remaja dan Seraya jauh lebih muda darinya. Ia sudah berjanji pada dirinya sendiri. Bahwa gadis itu akan menjadi miliknya.

Hanya miliknya.

Dan akan selamanya seperti itu......

=============
Jangan lupa vote 🌟 yukk!

Jonge Meester (Tuan Muda)-ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang