22. Ketika Cinta Terungkap

4.1K 405 2
                                    

Achilles merasa tak tenang dikantornya. Ia masih ingat perkataan Priscilla terakhir. Bahwa dia tak akan membiarkan wanita manapun memilikinya.

Achilles tahu selicik apa wanita itu.
Walau ia sudah mengusir wanita yang memperkeruh hubungannya dengan Seraya, namun ia tak tahu apa yang bisa dilakukan wanita itu. Apalagi Seraya lebih percaya pada Priscilla daripada dengannya. Dan sekarang Seraya baru marah padanya.

Ahkhh....
Ini benar-benar membuat Achilles frustrasi.

Segera ia mengambil kunci lamborgini agar cepat sampai mansion.
Ia mengendarai kencang mobil sport warna merah itu.

Dan benar, saat sampai di mansion ia tak menemukan Seraya dimanapun. Namun menurut pekerja taman, ia sempat melihat nona pergi berjalan-jalan ke arah hutan.

Dengan ponselnya Achilles memerintahkan Mark dan beberapa anak buahnya untuk ikut menyisir ke hutan. Untuk apa gadis itu ke hutan? Pikir Achilles.

Achilles benar-benar tak tenang. Walau hutan dibelakang mansion adalah hutan lindung yang terawat, namun Seraya belum familier dengan tempat itu. Untungnya ini masih sore, memudahkan pencarian Achilles.

"Seraya...!! "
Teriak Achilles berkali-kali.
Membuat burung yang bertengger diantara ranting pinus beterbangan.

Tak ada sautan suara.

Achilles berjalan kearah jembatan. Ia berkali melongok kebawah. Memastikan tak ada siapapun dibawah sungai. Sungai itu memang sangat jernih. Banyak orang akan terpancing untuk pergi menuruninya. Seperti dirinya waktu kecil.

Tiba-tiba matanya tertuju pada rumput dikejauhan yang sebagian terlihat rusak. Seakan baru saja tergesek benda besar. Dan bekas itu sampai ke pinggir jurang.

Deg!

"Seraya...!! "
Panggilnya sekali lagi.

Masih tak ada sautan.

Saat Mark dan beberapa anak buahnya tiba, Achilles meminta mereka mengikatkan tali untuknya. Achilles bertekat menuruni sendiri tebing untuk kebawah jurang. Ia ingin meyakinkan keberadaan Seraya dibawah. Dan anak buah lainnya diperintahkan menyebar.

Dengan hati-hati Achilles menuruni tebing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan hati-hati Achilles menuruni tebing. Jurang itu lumayan dalam, sekitar 30 meter. Ada banyak rumput disela-sela tebing yang membantu pijakannya. Dan jika memang Seraya terjatuh dijurang, setidaknya benturannya tidak langsung mengenai kerasnya batu.

Baru sampai 15 meter ia turun, Achilles melihat tubuh seseorang tergeletak di ceruk tebing. Dari pakaiannya ia yakin itu adalah Seraya. Maka ia menggeser talinya kesisi kanan mendekati ceruk. Benar!
Seraya! Pekiknya senang.

Ia bersyukur Seraya tersangkut di ceruk tebing yang banyak ditumbuhi rumput. Setidaknya itu membuat pendaratan tubuh Seraya mengenai benda empuk.

"Seraya... "
Panggil Achilles dengan sedikit mengguncang pipi Seraya. Achilles mengangkat tubuh Seraya hingga dipangkuannya. Memeluknya erat dengan masih memanggil-manggil namanya. Achilles seperti kehilangan hatinya. Bangun Seraya.... Bisiknya berkali-kali. Ia tahu Seraya hanya pingsan. Nafasnya masih terdengar begitu halus ditelinga Achilles.

Saat Achilles berusaha membawa posisi Seraya untuk duduk bersandar, tiba-tiba matanya terbuka. Ia mengerjap berkali.

"Achilles? "
Ia tampak terkejut sekaligus bahagia sudah berada di pangkuan pria itu. Seketika tangannya bergelung di leher Achilles. Memeluk erat pria itu. Dan itu sukses membuat Achilles tersenyum bahagia. Dia tak lagi marah padaku? Pikir Achilles.

"Terimakasih Achilles.... "
Katanya begitu lemah. Tangannya masih memeluk erat Achilles. Kini ia menenggelamkan kepala pada dada bidang pria didepannya. Ini terasa sangat nyaman bagi Seraya. Ia merasa terlindungi. Pelukannya kini berpindah di pinggang Achilles. Dan dilakukannya semakin erat. Seakan takut ditinggalkan pria itu.

Achilles mengelus punggung Seraya. berusaha menenangkan gadis yang dicintainya. Ia tak akan membiarkan ini terjadi lagi pada gadisnya.

"Aku tahu semuanya, Achilles... Maafkan aku... "
Jelas Seraya masih dipelukan Achilles.
Achilles tak ingin mengorek lebih jauh penjelasan Seraya. Ia ingin menenangkan gadis itu dulu. Maka ia tak berkata apa-apa. Ia benar-benar ingin menikmati moment indah ini. Saling berpelukan dan menenangkan.

Tanpa mereka sadari, hari sudah menjelang malam. Achilles segera mengirim pesan pada Mark yang masih menunggunya diatas. Ia tersenyum..

Kalian pulanglah ke mansion. Jemput kami besok pagi dengan heli di ceruk nomer tiga.

Tulisnya pada pada chat untuk Mark.
Dan Mark walaupun terheran dengan isi pesan itu, namun ia segera memerintahkan sebagian anak buahnya untuk kembali ke mansion. Sementara ia dan beberapa anak buah yang lain tetap terjaga diatas. Ia tak tahu apa yang dilakukan tuannya dibawah. Mungkin menghabiskan malam indah dengan Seraya. Namun tetap saja Mark tak tega untuk meninggalkannya.

Sementara di bawah....

Achilles memapah Seraya mencari tempat berlindung yang lebih nyaman. Ia hafal betul kondisi alam disini. Bagaimanapun hutan ini adalah tempatnya menempa keberanian waktu kecil. Ia bereksplorasi pada semua bentukan alam. Termasik ceruk-ceruk yang ada diantara tebing.

Ada papan batu alami selebar bed yang bisa mereka pakai untuk sekedar merebahkan diri. Ceruk yang diberi nomor 3 oleh Achilles ini merupakan cekungan mendalam pada tebing batu seluas 4x4 meter. Disisi luarnya ada tonjolan menyerupai balkon selebar 3 meter persegi. Ditumbuhi rumput liar yang lebat. Disitulah tadi Seraya tersangkut.

Kini Seraya sudah duduk pada papan batu datar. Achilles berjongkok didepan Seraya memeriksa lecet dikaki gadis itu. Sebenarnya tidak banyak terdapat lecet. Hanya beberapa goresan kecil dari semak berduri.

"Apa tubuhmu tidak apa-apa, Seraya?"

Seraya menggeleng.
"Hanya sedikit perih di lututku. "

Achilles sedikit menyingkap gaun Seraya keatas untuk melihat lutut Seraya. Ia meniup sedikit goresan itu untuk mengurangi rasa sakit. Perlakuan kecil itu sukses membuat Seraya bahagia. Betapa pria itu sangat mengkhawatirkan dan peduli padanya.

"Achilles.....maafkan aku"
Kata Seraya tulus. Ia tak tahu lagi kata tepat yang harus ia ucapkan untuk pria didepannya. Dan kata kecil itu membuat Achilles menengadah padanya. Senyum tipis muncul dibibir Achilles. Ia lega. Seraya sudah tidak salah paham padanya.

Achilles kembali duduk disamping Seraya. Tubuhnya agak sedikit bergeser untuk bisa menghadap langsung ke gadis didepannya. Ia menatap lekat manik gadis itu. Tangannya terulur menyentuh rahang sang gadis. Jempolnya mengelus pipi Seraya. Dan Seraya hanya diam saja menerima perlakuan lembut pria didepannya.

"Aku sangat mencintaimu, Seraya..."
Bisik Achilles ditelinga Seraya yang sukses membuat hati sang gadis berbunga-bunga. Pria itu bukan tipe romantis namun sanggup menyatakan cintanya dengan gaya paling romantis. Membuat Seraya berdebar.

Mata Seraya masih terpejam menikmati sentuhan jari Achilles diwajahnya. Dan seketika benda lembut sudah menempel dibibirnya.

Seraya terkejut saat bibir Achilles memagutnya. Matanya terbelalak. Tepat didepan wajahnya, Achilles baru menciumnya dengan mata terpejam. Seakan ingin menikmati pertautan mereka. Dan secara reflek tangan Seraya bergelung dileher Achilles saat pria itu mendekap erat pinggangnya.

Seraya ikut menikmati ciuman Achilles yang ternyata sangat memabukkan saat dilakukan dalam sadar. Pria dingin itu berubah menjadi pria panas. Dan Seraya kini hanyut dalam arusnya....

=============
Vote dulu yukkk😘

Jonge Meester (Tuan Muda)-ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang