9. Tunangan?

4.5K 436 5
                                    

Achilles masih fokus membaca biodata yang disodorkan Mark sebelum iphone disampingnya berbunyi.
"Mr. Greg ingin bertemu anda tuan..... " suara Netty sekretarisnya dari seberang iphone.

"Biarkan masuk! " perintah Achilles sebelum menutup tombol dial.

Netty masuk diikuti seorang pemuda tampan dibelakangnya. Ternyata Gregorius. Sepupu Achilles yang tinggal di Perancis.

"Hai men... Apa kabar...?! "
Sapa Greg ramah sambil memeluk dan menepuk bahu Achilles. Sementara Achilles hanya tersenyum tipis. Dia memang pria dingin yang mahal ekspresi.

"Kebetulan aku ada urusan bisnis di London, sekalian mampir." Jelas Greg tanpa diminta. " Bagaimana tender proyek di London timur kemarin? Apa jadi kau yang menang?"

"Sure... "jawab Achilles percaya diri. "Sekarang baru pengerjaan. " sambungnya sambil menghidupkan rokok, dan ia juga menawarkannya pada Greg.

"Kau memang pandai berbisnis, Ace

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau memang pandai berbisnis, Ace... " puji Greg. Ia kemudian ikut menyesap batang rokok dan lalu menghembuskannya kembali . "Saking pandainya kau bahkan memanfaatkan kecantikan tunanganmu untuk berada dimeja resepsionis." Senyum Greg mengejek. "Heh.. Keterlaluan kau! "

Achilles mengerutkan kening.

"Kau pikir aku tak akan mengenalinya? " Greg kembali menghembuskan rokoknya.

"Walau sudah dua tahun, aku tak akan pernah melupakan wajah khas cantiknya. Kalau saja waktu itu belum jadi tunanganmu, mungkin aku yang akan menjadikannya milikku. He.. He.. He... " Gurau santai Greg. Ia masih menyesap rokoknya. Tak menyadari bahwa guraunnya justru membuat pria didepannya menegang.

Tunangan?

-----------------

"Maafkan saya, tuan... Saya hanya ingin melindungi anda. Memaksakan memori yang hilang akan membahayakan anda...." pembelaan Mark karena baru saja mendapat bogem mentah dari tuannya.

Achilles langsung memanggil Mark begitu Greg meninggalkan ruangan. Alhasil, ia tak bisa menahan amarahnya mendengar penjelasan Mark.

Disisi lain

Mark ingat betul pesan Dr. Eric.
Dokter spesialis yang menangani Achilles waktu kecelakaan dua tahun yang lalu. Bahwa memaksakan kembali memori yang telah hilang bisa merusak syaraf tuannya. Maka dari itu Mark berusaha hati-hati dalam hal ini. Saat tahu bahwa tuannya tak lagi mengingat tentang memori pertunangannya,  maka Mark pun tak pernah mengungkitnya. Siapa sangka Greg akan mengungkitnya.

Mark tahu,  jika kondisi Tuan Achilles yang sebenarnya diketahui Greg,  maka sudah pasti orang itu akan sangat berbahaya bagi tuannya.

"Kau membuatku seperti orang idiot,  brengsek! " Maki Achilles.

Achilles marah sebenarnya bukan hanya karena itu.

Ia tak habis pikir,  bagaimana bisa Seraya,  yang ternyata tunangannya,  acuh saja dengan kondisi ini?  Bukankah seharusnya gadis itu menanyakan padanya?  Meminta pengakuannya? Atau.....

Jonge Meester (Tuan Muda)-ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang