Seks adalah emosi yang bergerak.AREA DEWASA !!
Asya keluar dari Apartemennya
Dengan sebuah koper besar berwarna
biru tua, hari ini ia berencana untuk mengunjungi keluarga om-nya yang berada dibandung, sudah lama Asya
tak mengunjungi keluarganya itu.
terakhir kali Asya mengunjungi
mereka itupun enam bulan lalu,
tepatnya saat pernikahan kakak
sepupunya (justin)Asya merogoh tas slempang yang
ia kenakan mengambil ponsel, lalu mengetikan sebuah nama, dan Menghubunginya."Hallo, Raihan" Sapa Asya
"iya, Sya. kamu udah berangkat ke bandung?"
"Ini aku baru mau berangkat" Jawab
Asya."Kamu hati-hati dan jaga diri kamu ya disana"
"Iya, kamu juga. yaudah aku tutup
dulu ya?""Iya Sayang, bye"
Tut..
Panggilan terputus, suara decitan
pintu membuat Asya seketika
menoleh kearah Apartemen Ana tetangganya, Dewa keluar dengan
Ana yang mengikutinya dari
belakang, sejak Ana tinggal disini
Dewa lebih banyak menghabiskan
waktunya itu di Apartemen kakanya dibandingkan dengan tempat
tinggalnya sendiri."Pak Dewa?" Tanya Asya formal.
Sejak kejadian dimana Dewa berjanji menjauhi Asya, perempuan itu
bersikap formal, dan sebisa mungkin menjaga jarak dengan lelaki bernama
Dewa itu.Dewa mendongak dari
ketertundukannya, kondisinya
sangat memperhatinkan kantung
matanya gelap, dengan mata yang memerah, tak lupa dengan rambut berantakan yang menambah kesan urakkan."Eh..Asya" Titahnya lesu
Asya mengerutkan kening dalam,
ada apa dengannya? tak biasanya
ia berpenampilan seperti itu."Asya, boleh minta tolong nggak?"
Ujar Ana, Asya menoleh dan
mengangguk. "Emm..aku tau ini
gak mungkin, tapi bisa gak kamu
anterin Dewa ke Apartemennya?
aku gak sempet soalnya aku ada
jadwal operasi mepet, tapi aku juga
gak tega dia pulang sendiri, dia lagi
sakit soalnya" Ujar Ana sedikit ragu.Asya mengeryit dalam, lalu
pandangan dialihkan kepada Dewa
yang memang tampaknya kurang
sehat. "Iy..iya deh kak" Jawab Asya
raguSebernya Asya ingin menolak tapi
melihat wajah Ana yang seakan
sangat membutuhkan bantuan,
membuat Asya sedikit terenyuh dan menyetujuinya, tak lama kemudian
Ana pamit lalu pergi meninggalkan
Dewa dan Asya yang sama-sama
terdiam."Pak Dewa, ayok" Ajak Asya
membuka obrolan karena suasana
yang canggung itu.Dewa mendongak memandang Asya dengan tatapan kejam, membuat Asya sesaat terdiam melihat iris Dewa yang seakan menyimpan kesedihan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Asyα & Dewα ✔
RomanceWARNING ⚠️ [21+] Kisah Asya Arsilla dan Dewa Bimantara. Bagi Asya kepercayaan adalah landasan sebuah hubungan,namun tak dia dapatkan dari perjalanan cintanya dengan Dewa, Pria itu masih menganggapnya perusak penyebab masa remajanya suram tanpa kasih...