-14 Maafkan Aku-

20.5K 371 14
                                    

 
              Aku tau kata maaf ini tidak
                  akan mampu menebus
                  Kesalahanku padamu. 

                         -Asya Arsilla-

                       

                       

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


     

                        

Asya beranjak bangun dari atas
ranjang, matanya memicing sekilas
melirik Dewa yang masih terlelap
dalam tidurnya, hari sudah gelap dan sunyi, jam pun telah menunjukan
Pukul 01:00 dini hari.

Dengan lemah Asya bangkit dan
seketika ia meringis, merasakan perih diarea selakangannya, Asya berjalan
pelan kekamar mandi tanpa memperdulikan dengan ketelanjangannya, kini dia berdiri di depan cermin.

Dia memandang jijik pada pantulan bayangannya sendiri. tubuhnya
penuh dengan sesapan, yang ia
yakin tak akan hilang satu atau dua
hari saja, tangan Asya terangakat mengusap bayang dirinya sendiri
dengan tatapan sendu.

"Maafin aku, yang nggak bisa jaga kehormatan ini"

Seketika tubuh Asya bergetar ketika
secuil ingatan tentang pergulatan antaranya dan Dewa tadi yang
menggelitik hatinya, linangan air
mata mengalir, Asya mengutuk diri sendiri, karena bertingkah layaknya
jalang tadi.

Seketika tubuh Asya bergetar ketika secuil ingatan tentang pergulatan antaranya dan Dewa tadi yang menggelitik hatinya, linangan air mata mengalir, Asya mengutuk diri sendiri, karena bertingkah layaknya jalang tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aaaaa.....jalang...dasar Cewek
murahan!! Cewek murahan!!"

Asya memekik dan memukul
kepalanya bertubi-tubi, tubuhnya
goyah dan seketika tersungkur
terduduk di dinginya lantai keramik, dadanya terasa sesak, linangan air
mata memgalir deras.

"Hiks..hiks..Mah..Pah..maafin Asya..,
Asya salah"

Pintu kamar mandi terbuka, Dewa
yang hanya memakai boxer
menghampiri Asya yang terisak
dalam, direngkuhnya tubuh telanjang
itu dalam dekapannya, dan
memeluknya erat.

"Kenapa, Sya?" Tanya Dewa khawatir.

Asya tak menjawab dan makin terisak, tangannya memukul dada Dewa,
mencoba menyalurkan amarahnya.

Asyα & Dewα ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang