-5~Terulang Kembali-

15.8K 560 81
                                    


Aku akan menikmati kebencianmu hingga kamu sadar, bahwa semua hanya kesalah pahaman.

                 -Asya Arsilla-               

                 -Asya Arsilla-               

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






                         

Setelah kejadian itu, Asya di bawa
pergi oleh om Toni untuk menetapbersama keluarganya di
bandung. hari-hari yang Asya jalani memang tak sama lagi, kehilangan
orang tua dan dibenci orang yang dia cintai membuanya sedikit frustasi.
iya, Asya memang mencintai Dewa. namun rasa itu perlahan hilang,
ketika lelaki itu dengan kasarnya mengatakan bahwa dia perempuan murahan, sesuatu yang di ingat Asya bahkan sampai sekarang.

                            🌼🌼🌼🌼

Asya bangun dari ranjang dan
menjalani aktivitas hariannya.
setelah kejadian pelecehan yang dia
alami tadi malam, memang masih
terbesit rasa trauma ketika dia
mengingat seberkas kejadian itu,
apalagi saat Dewa dengan kurang
ajarnya menggagahi tubuhnya dan
berbuat tidak bermoral, namun dia
yakin hal ini akan cepat berakhir. bagaimanapun hidup telah
menepaknya menjadi pribadi yang
kuat.

"Asya, kamu harus semangat!!
anggap dia bukan siapa-siapa" Asya merapalkan kata-kata,

Seakan itu adalah sebuah mantra
yang dapat membngkitkan semangat hidupnya.

Langkahnya perlahan keluar dari apartemennya,lalu menuju tempat
parkir untuk mengambil mobilnya
dan melajukan ke tempat tujuan.
Asya baru saja sampai di lobby kantor, tiba-tiba segerombolan karyawan
memusatkan pandngan mereka ke
arah belakangnya, Asya berbalikuntuk melihat apa yang terjadi.

Dan yang dia dapati saat itu adalah
Ceonya melangkah dengan
menggandeng seorang wanita yang tampak familiar menurutnya. sesaat
Asya memandang wanita itu dengan
lekat dan membuatnya terperanjat
kaget, ketika dirinya sadar bahwa
wanita tersebut tidak lain adalah
teman sekelasnya sewaktu
bersekolah di SMA Harapan dulu
(Sella)

Asya yang sadar langsung
memundurkan langkah perlahan
untuk memberikan jalan pada
atasannya itu, sedangkan wanita
yang berada di samping Dewa
memasang wajah terkejut.

"Dewa, kok dia disini?" Tanya Sella memandang Dewa bingung, Dewa
tidak memperdulikan pertanyaan
Sella, dirinya justru memandangi
leher Asya yang tertutup scraf polos. terlihat sekali kemenangan di
wajahnya.

"Dalam waktu tiga puluh menit
datang ke ruangan saya, dan bawa
jadwal kegiatan hari ini" 
Perintahnya, kemudian berlalu pergi.

Asya menghela napas panjang
kemudian berbalik menuju lift lalu memasukinya, Asya mengetik laporan ditemani oleh sahabatnya Fany, ya, sahabatnya itu memang sering menghampirinya bila tugasnya di
devisi keuangan sedang tak
menumpuk.

Asyα & Dewα ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang