-9 Keluarga-

7.5K 384 24
                                    


Aku hanya membutuhkan
Keluarga yang hangat.

-Dewa Bimantara-

-Dewa Bimantara-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






Dewa menghentikan mobilnya di
depan Mansion keluarganya, yang
dimana Papa dan kakaknya
(Liliana) tinggal, dua minggu
semenjak dia kembali dari Amerik
dan juga memimpin perusahaan,
Dewa tidak lagi mengunjungi
keluarganya sekalipun.

Dewa menghentikan mobilnya di depan Mansion keluarganya, yang dimana Papa dan kakaknya (Liliana) tinggal, dua minggu semenjak dia kembali dari Amerik dan juga memimpin perusahaan, Dewa tidak lagi mengunjungi keluarganya sekalipun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dan ini kali pertama baginya menginjakkan kaki kembali disini,
sejak kunjungannya terakhir setahun
lalu, rasa kecewa dan kesal pada
Papa-nyalah yang mendasari semua
itu, perceraian kedua orang tuanya
tujuh tahun lalu. membuatnya membulatkan tekad untuk pergi
menjauh dan menuntut ilmu diluar
negeri setelah dia lulus SMA.

Dewa membunyikan klason
mobilnya beberapa kali, hingga
pagar besar dan tinggi itu perlahan dibuka, tampak security menunduk hormat ketika mengetahui Dewa lah
yang datang berkunjung.

Dewa kembali melajukan mobilnya
dan memarkirkan digarasi mansion
yang luas, Dewa kemudian keluar
dari mobil dan melangkah ragu
menuju pintu besar penuh ukiran berwarna coklat, tangan Dewa
bergetar saat hendak membuka
pintu itu, namun dia kembali
melakukan niat.

Suara decitan pintu terdengar dan
sontak membuat lelaki paruh baya
yang sedang menyesap tehnya
mengalihkan pandangan,wajahnya
perlahan menggambarkan siluet
bahagia, melihat sosok muda
anaknya yang sudah setahun ini tak
ia pandangi, tubuhnya yang sedikit
lemah beranjak bangkit dan berjalan menuju Dewa yang masih terdiam
dengan wajah datarnya, tangannya
yang renta memeluk tubuh tegap
Dewa.

"Papa rindu kamu nak, kenapa baru datang?" Suara serak sedikit bergetar
itu terdengar ditelinga Dewa,
membuatnya sedikit  meringis, di
balasnya pelukan sang Papa dan menjawabnya setelah beberapa saat.

"Maaf Pah, Dewa baru sempat
pulang sekarang" Dewa melepas
pelukannya dan memandang wajah
lelaki tua itu.

"Ayo duduk dulu, Papa denger dari
Om-mu perusahaan yang kamu
pimpin berjalan baik"  Dewa
mengikuti saran Papanya dan
beranjak duduk disofa.

Asyα & Dewα ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang