Hidup memang tidak sesederhana kelihatannya.
-Asya Arsilla-
Dering ponsel yang sedari tadi
berbunyi membangunkan Asya dari
tidur lelapnya yang selama ini dia
idam-idamkan, posisinya sebagai sekertaris kepercayaan
Ceo Vandra's group membuatnya
harus berkerja lembur selama satu
minggu penuh.Dengan mata yg masih terpejam
Asya meraba-raba tempat tidurnya mencari asal di mana suara itu
berada."Hallo" Sapa Asya
"Asya...cepet lo ke kantor! Pak
Darma nyariin lo, ada hal penting!"Suara panik Fany, sukses
membuat mata Asya terbuka lebar
dan terperanjat duduk diatas tempat tidurnya dengan menggosok-gosok matanya."Apa? aduh..Fan hari ini kan aku
ambil cuti, memang apaan yang
penting?""Udah, mendingan lo dateng, nanti
lo juga tau,cepetan gak pake lama"Tut...
Sambungan langsung terputus
membuat Asya mendengus kesal.
dengan malas Asya bangkit dari
tempat tidurnya dan berjalan gontai menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya dan
bersiap-siap ke kantor.Padahal dia sudah ambil cuti dan
ingin menghabiskan cutinya di
atas tempat tidur, bersama kasur
dan guling kesayanganya yang
selalu menemaninya menjemput
mimpi indahnya.Setelah beberapa saat Asya yang
sudah bersiap, langsung bergerak
terburu-buru menuju kantor tanpa
harus menyantap sarapan paginya
terlebih dahulu, lalu Asya
mengemudikan mobilnya dengan kecepatan rata-rata. berharap
sampai ke kantor lebih cepat.Dua puluh menit berkendara, Asya akhirnya sampai di kantor
perusahaan tempatnya berkerja.
Asya memarkirkan mobilnya lalu
keluar dari dalam mobilnya dan
berlari kecil ke arah lift.Setelah pintu lift terbuka dan sampai
pada lantai yang Asya tuju dengan
cepat dia berlari menuju ruangan
Fany, sahabatnya itu."Fan..ada apaan? tau gak? kamu itu
udah bangunin tidur aku" Asya
memasang wajah kesal pada Fany
yang seolah menganggu tidur lelapnya
dipagi ini."Sorry ya..tadi pak Darma nyariin
lo, jadi gue terpaksa deh nelpon lo,
udah gih sana lo temui pak Darma di ruangnnya" Fany mendorong tubuh
Asya agar segera menemui atasannya
itu.Tok tok
"Masuk" Terdengar suara dari dalam, mempersilakan Asya masuk.
Dengan hati-hati Asya membuka
pintu ruangan atasannya itu. lalu menutupnya kembali dan berjalan
ke arah pria paruh baya yang tengah
fokus pada laptop yang ada di
hadapannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Asyα & Dewα ✔
RomanceWARNING ⚠️ [21+] Kisah Asya Arsilla dan Dewa Bimantara. Bagi Asya kepercayaan adalah landasan sebuah hubungan,namun tak dia dapatkan dari perjalanan cintanya dengan Dewa, Pria itu masih menganggapnya perusak penyebab masa remajanya suram tanpa kasih...