-3 Inginkan Asya menderita-

22K 726 44
                                    


Tidak ada satupun manusia
Yang pantas menderita, untuk
Sesuatu kesalahan yang tidak
Pernah dibuatnya.

-Asya Arsilla-

-Asya Arsilla-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Asya hanya bisa mengikuti Dewa
dalam diam, matanya kembali
berkaca-kaca, tetapi kali ini
menampakan ketakutan yang begitu mendalam dari sosok lelaki tampan
itu, memang tak salah bagi Asya
memiliki rasa takut itu, jika diingat perlakuan Dewa padanya dulu
termasuk tidak pantas, Asya hanya
ingin memproteksi dirinya dari kemungkinan yang sama.

Asya memasuki lift khusus,
mengikuti Dewa yang masuk lebih
dulu, hening seketika saja berhembus, Aura dingin makin terasa, bahkan
tangan Asya kini gemetar dilanda rasa takut, karena satu lift dengan lelaki
yang ingin sekali dia hindari.

Ting

Pintu lift terbuka, mereka pun sampai
di basement, mereka lalu keluar dari
lift dan menuju mobil yang terparkir didepan gedung, yang menjulang
tinggi untuk mereka gunakan.

"Saya akan mengendarainya sendiri, menuju tempat meeting" Ucap Dewa dingin pada sopirnya

"Baik, Pak" Jawab sang sopir
mengangguk, lalu pergi
meninggalkan Dewa dan Asya.

Dan mereka pun menuju hotel
berlian, tempat meeting akan di
laksanakan.

🌼🌼🌼🌼

Meeting sudah selesai dan berjalan
dengan lancar tanpa hambatan, Dewa sadar ternyata ekspetasi Om-nya
terhadap Asya memang tidak
berlebihan, Asya memang sekretaris
yang dapat di andalkan menurutnya.

Setelah meeting selesai, mereka
kembali ke kantor menyelesaikan
perkerjaan selanjutnya, mobil
mereka melesat di jalan ibukota.
namun sesekali terjebak macet yang melanda, dan hampir satu jam
mereka berada di dalam mobil,
menunggu lancarnya kembali jalan.

Namun lagi-lagi hanya keningan, tak
ada sepatah katapun yang keluar
dari mulut mereka, hingga akhirnya
mereka sampai dikantor, Dewa memarkirkan mobilnya lalu keluar
di ikuti Asya.

"Buat laporan, mengenai
pertemuan dengan jk Group tadi,
dan atur ulang semua jadwal minggu
ini" Perintah Dewa, begitu memasuki ruangannya, tanpa menoleh ke arah
Asya.

"Baik Pak, akan saya laksanakan"
Jawab Asya membungkuk, lalu
berlalu pergi menuju ruangnnya.

Dewa membalikan tubuh tegapnya
saat Asya beranjak pergi.

"Selesaikan itu secepat mungkin,
dan serahkan besok" Perintahnya
kembali tak terbantahkan, membuat langkah Asya terhenti, dan
menolehkan kepalanya

Asyα & Dewα ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang