Heeseung berdiri didepan pintu apartemen Soojin. Dia memencet bel pelan.
"AHAHAHAHAHAK!"
Refleks Heeseung mencari asal suara yang bikin dia kaget. Bertepatan dengan Soojin yang membuka pintu apartemen.
"Heeseung? Lo kenapa?" tanya Soojn bingung.
"H-hah? nggak papa" balas Heeseung berdiri tegak, menghadap ke Soojin.
"Ayo masuk" ucap Soojin membuka kembali pintu apartemennya.
"AHAHAHAHAK!"
Langkah mereka berdua terhenti waktu suara nyaring dan suara pintu terbuka terdengar secara bersamaan.
Kompak keduanya menoleh kebelakang. Dimana ada Chenle yang tertawa sambil memainkan hp.
"Oalah Chenle, lo ngaget ngagetin aja" ucap Soojin menghela napas lega.
"Hah? Oh Soojin, sorry sorry ahahahaha" balas Chenle memasukkan hp nya ke jaket.
"Loh? Kok ada cowok?"
"Dia Heeseung" balas Soojin.
"Heeseung, pacarnya Soojin" ucap Heeseung menjabat tangan Chenle.
"Gue Chenle. Buset lo tinggi banget."
Soojin yang denger jadi pengen ketawa. Ternyata Chenle bisa ngelawak juga.
Setelah pertemuan singkat Heeseung dan Chenle, Chenle pun pamit pergi. Katanya mau nongkrong.
"Aneh banget temenmu" ucap Heeseung duduk di kursi meja makan.
"Aku juga nggak tau, jarang liat dia kayak gitu" balas Soojin sambil membuka tupperware berisi salad buah yang dibawa Heeseung.
"Aku pindahin sebagian ke mangkok ya? Dimakan bareng, soalnya ini banyak banget seung."
"Mending kita makan ditempat lain aja."
Soojin menatap Heeseung bingung. "Mau dimakan dimana?"
"Ayo jalan jalan ke taman kota, piknik kecil kecilan."
.
.
.
.
.Sekarang, Heeseung sama Soojin duduk hadap hadapan sambil makan salad buah buatan mamah.
"Emmm...enak tau salad buah buatan mamah" ucap Soojin setelah menyuapkan buah stroberry kedalam mulutnya.
"Padahal mamah jarang bikin salad kek gini, biasanya buah potong kalo nggak di jus" balas Heeseung.
kali ini emang dia akui kalo salad buah buatan mamahnya enak, tapi kalo salad sayur... nggak dulu.
"Oh iya soo..."
"Kenapa?"
"Cerita dong tentang keseharian lo, atau keluarga lo gitu. Masa gue pacar lo masih belum tau apa apa" ucap Heeseung menatap Soojin.
Soojin menghela napas. "Bentar, mau aku kamu apa lo gue anjir?"
Heeseung ketawa. "lo gue aja dulu gimana? Aku kamu buat momen momen tertentu aja."
"Contohnya?"
"Kalo aku bilang aku sayang kamu."
aaaaaa Soojin lupa kalo mulutnya Heeseung berbahaya.
"Jadi?"
"Lo mau tau tentang gue lebih dalam gitu?" tanya Soojin.
Heeseung menganggukkan keplanya lucu.
Soojin terkekeh pelan. "Gue anak sulung dari dua bersaudara."
"Adek lo cewek apa cowok?"
"Cowok, namanya Sungwon."