Heeseung sesekali melirik Soojin yang berada disampingnya. Tertidur pulas, tampak seperti malaikat.
Kedengeran alay emang, tapi menurut Heeseung Soojin tidurnya emang damai banget.
Heeseung tetep fokus ngendarain mobil Soojin kerumahnya.
Tadi Soojin bilang buat ke rumah Heeseung aja, biar Heeseung bisa langsung istirahat setelah diobatin.
Tapi cewek itu malah ketiduran.
Manisnya.
Heeseung memarkirkan mobil Soojin di pekarangan rumahnya. Menggendong Soojin ala bridal style ke dalam rumah.
"Soojin, bangun..." ucap Heeseung pelan.
Nggak butuh waktu lama, Soojin bangun. Masih sedikit bingung, tapi akhirnya dia inget harus ngapain.
"Sini duduk, biar gue obatin" ucapnya setelah mengambil kotak obat.
Heeseung menurut. Duduk dihadapan Soojin, mengulurkan tangannya yang luka luka agar diobati.
"Hsss perih soo, pelan pelan dong..." ringis Heeseung menahan perih.
"Ini udah pelan Heeseung, tahan bentar."
Cuma 5 menit, luka Heeseung sekarang udah ditutup perban sama Soojin.
"Mau tidur sini?" Tanya Heeseung menatap Soojin yang keliatan masih ngantuk.
"Nggak usah, gue pulang abis ini."
"Kan masih ngantuk."
"Ini lagi melek biar nggak ngantuk."
Jawaban Soojin cukup bikin Heeseung ketawa kecil.
"Mau minum apa? Aku bikinin."
"Enggak usah, bentar lagi juga pulang."
Walaupun Heeseung sedih Soojin mau pulang, tapi dia sendiri juga butuh istirahat. Soojin juga butuh istirahat.
"Langsung pulang kan?" Tanya Heeseung.
Soojin mengangguk, tersenyum.
"Seung..."
"Kenapa lagi hm?"
Soojin diem bentar. Perlahan menatap mata Heeseung. "Jangan lagi ya?"
Heeseung berjalan mendekat. Memegang kedua bahu Soojin.
"Buat tawuran mungkin gue bisa berhenti, tapi buat ngelindungi temen? Kayaknya enggak soo."
Lagi lagi Soojin menghela napas panjang. Tangannya juga memegang kedua bahu Heeseung.
Mata mereka bertemu. Saling mencari jawaban, sadar ada kekhawatiran di diri masing masing.
Soojin mengecup pelan kening Heeseung. Tanpa sepatah katapun, lalu pulang.
Sepanjang jalan wajahnya memerah, malu.
Tapi Soojin tau, Heeseung juga tau, mereka saling mengerti.
***
Paginya Soojin bangun kesiangan. Beruntung sekarang hari minggu.
Dia buru buru pergi mandi. Sesuai rencana dia mau jengukin Heeseung. Juga bawain dia sarapan. Walau jam 10 udah nggak bisa disebut sarapan lagi.
Tapi waktu Soojin udah pake apron dan siap manasin minyak, Heeseung nelepon.
Bilang kalau pembantu dirumahnya udah masakin dia sarapan dari tadi.