17

1.1K 221 12
                                    

Tubuh Heeseung terbaring lemah di kasur kamarnya.

Soojin ada disampingnya, menggenggam jari jari Heeseung. Terus berdoa, meminta kesembuhan untuk Heeseung.

Siang itu setelah menunggu cukup lama, akhirnya Heeseung dibawa kerumah. Teman teman Heeseung datang membantu. Juga Jeongin yang menemani Soojin.

Sesuaai keputusan, mereka mau Heeseung dirawat dirumah dari pada dirumah sakit. Nggak mau kejadian yang sama terulang lagi.

Soojin menghela napas. Mengusap pelan tangan Heeseung.

"Soo..."

Heeseung menggerakkan tangannya, membuat Soojin terkejut.

"Seung?" Soojin natap Heeseung nggak percaya. Tangannya menggenggam erat tangan Heeseung.

Sedangkan Heeseung menatap Soojin dengan senyumannya.

"Aku kangen."

Tangis Soojin pecah. Dia juga kangen Heeseung. Kangen banget.

Heeseung menarik Soojin kedalam pelukannya. Dia beneran kangen sama Soojin. Apalagi setelah denger ucapan Sungchan kemarin, dia jadi mikirin Soojin.

"Soo, tau nggak aku mimpi apa?" tanya Heeseung terkekeh.

"Ih Heeseung mah, sempet sempetnya" balas Soojin melirik Heeseung kesal.

"Soalnya tadi di mimpi aku ketemu kamu."

Walau emang kelihatan aneh, tapi itu bisa bikin Soojin senyum.

Apa katanya? Ketemu dia di mimpi?

"Mau denger nggak?" tanya Heeseung dengan riang.

Soojin mengangguk senang, mentap mata Heeseung.

"Aku mimpi aku lagi ada di taman yang luaass banget. Ada pohon pohon yang besar juga."

Soojin tertawa pelan. Jarang jarang Heeseung ngomong dengan logat yang kayak anak kecil. Ditambah tangan Heeseung yang bergerak memperagakan seberapa luasnya taman yang ada di mimpinya.

Lucunya.

"Aku duduk sendirian disana. Kukira emang sendirian, tapi ternyata ada kamu."

Heeseung menunjuk Soojin, tersenyum senang.

"Kamu dateng ngobatin luka ku, juga nempelin plester di pelipisku kaya waktu itu. Ah, aku jadi kangen."

Tangan Heeseung bergerak menarik tangan Soojin dan menempelkannya tepat di jantungnya.

"Kamu juga nyentuh dadaku kayak gini..."

"Dan bilang aku bakal sembuh..."

Mata Soojin berkaca kaca.

Dia tau itu cuma mimpi, tapi mampu bikin dia tersentuh.

Heeseung kembali memeluk Soojin.

"Aku beneran sembuh kan?"

Soojin mengangguk. Lebih mengeratkan pelukannya.

"Ayo keluar, aku mau ketemu mamah."

Heeseung turun dari kasur, pergi keluar kamar.

"Seung.."

Heeseung menoleh ke arah Soojin. "Kenapa?"

"Hati hati, nanti jatuh."

"Kan ada kamu" balas Heeseung tersenyum manis.

Anak itu, bener bener ajaib.

Mana ada orang habis sakit, langsung semangat kaya gini selain Heeseung.

[5] To My Boyfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang