Prolog

7.2K 551 9
                                    

Hari sudah semakin gelap, dua anak manusia yang masih berseragam sekolah menengah atas berjalan beriringan sambil adu mulut tanpa henti.

Bantahan demi bantahan, ejekan demi ejekan selalu terlempar tanpa kenal lelah, mengisi kekosongan jalanan sepi yang mereka lalui. Sepi yang teramat sepi, bahkan angin pun enggan berdesau.

Terlalu asik bertengkar seperti anak kecil membuat mereka tak menyadari keadaan sekitar.

Ya... Mereka bahkan tak menyadari ada seorang laki-laki yang mengikuti mereka entah sejak kapan beberapa meter dibelakang.

Jika ditelisik, laki-laki itu seperti seorang mahasiswa berpakaian rapi seperti remaja pada umumnya. Wajahnya seperti pahatan mahakarya sempurna yang tak bercela. Raut wajahnya yang datar dan dingin menambah pesonanya. Mata onyx nya menyorot tajam pada salah satu dari kedua orang didepannya.

Ah... Matanya menyorot bukan kearah laki-laki berkulit pucat. Tapi pada gadis dengan surai merah muda itu.

Mata kelam itu seakan terpaku pada sosok gadis bawel yang sedang menjerit kesal karena kelakuan si pucat yang seenaknya saja memencet hidungnya. Menatap lekat pada setiap gerak yang dilakukan sang gadis, berusaha mengingatnya dalam memori terkuat di kepalanya.

Mata itu baru bisa beralih saat sang gadis telah sampai pada tujuannya. Rumah sederhana yang ditempatinya seorang diri.

Setelah sang gadis menghilang dibalik pagar tinggi yang membatasi jalanan dan halamannya, barulah laki-laki itu berbalik kembali menuju rumahnya yang terletak di mulut gang sepi itu.

"Menguntit seperti biasa, Sasuke?" Tanya sebuah suara cempreng yang berasal dari tetangga sebelah rumahnya.

"Berisik, Naruto..."

Naruto yang sedari tadi bertengger dipagar rumahnya melompat turun mendekati laki-laki bernama Sasuke itu.

"Serius saja Sasuke... Kau sudah seperti stalker. Mengikutinya diam-diam setiap hari. Mengambil banyak fotonya."

Sasuke menatap sahabatnya sedari bayi itu tajam. Menolak menjawab semua ocehan panjang itu.

Naruto menatap Sasuke lama lalu bergidik. "Tidak... Kau bukan seperti penguntit lagi. Kau seperti psikopat!"

"Bodoh..." Umpat Sasuke masuk kerumahnya dan menutup pintu tepat didepan muka Naruto.

-To be Continued-

Sepertinya cerita ini tidak akan panjang-panjang. Rencana hanya beberapa chapter saja 😂

Walau judulnya agak berat, tapi bisa aku pastikan ceritanya g berat kok... Jadi kalo yang berharap ada konflik pelik, maafkanlah aku yang suka nggak tegaan bikin tokoh2 utamanya bernasib ngenes. Hahahahaha

Adakah yang suka sama cerita ini? Hehehe 😊😊😊

Pshyco? ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang