Kejadian dikejar dan mengejar terjadi lagi pagi ini. Sakura masih dengan cueknya meninggalkan Sai yang sudah menunggunya sejak lama di gerbang.
"Aku tadi memencet bel mu berkali-kali tapi tak ada jawaban. Ku pikir kau sudah berangkat meninggalkan ku." Semprot Sai dengan muka masam saat melihat kemunculan sahabatnya.
Sakura hanya memutar bola matanya lalu berjalan kekelas sambil bersenandung asal.
"Kenapa kau masih menghindariku? Aku sudah melakukan apa yang kau mau kan?" Protes Sai saat mereka sudah duduk di kelas.
"Itu tandanya aku masih belum puas."
Sai menarik tangan Sakura menghadapnya. "Astaga Sakura.. Aku sudah melakukan apa yang kau mau..."
Mata Sakura menyipit. "Lalu? Kau tak terima?"
Sai mengatupkan bibirnya rapat-rapat. Tak ingin membuat Sakura tambah kesal.
"Sakura... Kau tau, malam tadi aku pulang jam berapa? Setengah sepuluh.." Kata Sai begitu melihat Sakura sudah kembali tenang dibangkunya.
"Ah, kau lebih lambat. Aku bisa menyelesaikan semuanya satu jam lebih awal." Kata Sakura cuek.
"Woah.. Kau sungguh kejam..."
Sakura mengangkat bahu lalu kembali membaca buku dengan tenang dibangkunya. Gadis itu mengabaikan Sai yang masih sibuk bercerita.
"Sungguh Sakura... Gang itu sangat menyeramkan... Aku tidak yakin kau bisa melewatinya seorang diri. Apa kau menelepon kakakmu?"
Mata Sakura mengeras, gadis itu menghela nafas kesal. "Kau pikir aku akan dengan sukarela meneleponnya dan meminta bantuan? Aku. Tidak. Akan. Meminta. Apapun. Dari. Orang. Itu." Kata Sakura dengan penuh penekanan.
Sai kembali mengunci mulutnya rapat-rapat sebelum sahabatnya itu berteriak atau melakukan sesuatu yang akan membuat mereka menjadi pusat perhatian seluruh kelas.
"Sudah mau bel..." Kata Sai kalem sambil mengeluarkan buku-bukunya.
Seharian ini Sakura sama sekali menolak berbicara dengan Sai. Masih merasa kesal pada pertanyaan terakhir laki-laki itu.
Gadis itu akan segera kabur begitu bel istirahat berbunyi. Tak merasa perlu menunggu Sai dan langsung menyeret Ino keluar kelas. Dia bahkan tidak merasa perlu membereskan mejanya, membuat Sai mau tak mau menyimpan buku dan peralatan tulis Sakura.
Tepat pukul empat sore, saat semua teman sekelas mereka mulai meninggalkan kelas, Sakura yang sudah selesai membereskan perlatannya menatap Sai malas.
"Tidak pulang?" Tanya Sai saat menyadari Sakura masih duduk dibangkunya.
"Cepat bereskan. Aku akan menunggumu." Kata Sakura ketus.
Sai memberikan Sakura senyum manisnya lalu mengacak pelan poni gadis itu. "Aku mengerti... Tunggu sebentar..."
Sakura melepaskan tangan Sai yang masih bertengger dikepalanya lalu mendatangi Ino untuk memberi tahu gadis itu bahwa dia akan pulang bersama Sai.
Gadis itu memilih duduk diatas meja paling belakang sambil mengawasi sahabatnya sambil sesekali memberikan intruksi atau mengomentari hasil kerja Sai yang asal-asalan. Seperti mandor.
Jam setengah sembilan malam, Sakura dan Sai meninggalkan kelas mereka dan berjalan santai. "Kau takut pulang sendirian?" Tanya Sai usil.
"Tidak..."
"Hhmmm..." Gumam Sai dengan nada menggoda. Mata jahilnya melihat Sakura yang balas menatapnya malas.
"Aku hanya tidak ingin orang-orang menganggapku tidak bertanggung jawab."

KAMU SEDANG MEMBACA
Pshyco? ✔
FanfictionDia psikopat? Aku tak percaya dia seperti apa yang mereka tuduhkan... -Sakura- ©Masashi Kishimoto