Twelve

2.4K 345 28
                                        

Sasuke terpaku didepan pagar tinggi rumahnya saat melihat sosok merah muda sedang tersenyum lebar begitu dia membuka pagar.

"Sakura?" Bisiknya tak yakin.

Saat mendengar suara bel pagi hari di hari libur seperti ini, pikiran Sasuke hanya tertuju pada satu makhluk menyebalkan yang suka seenaknya datang tanpa peduli waktu. Naruto...

Karena itu, Sasuke sangat terkejut melihat tersangka yang mengganggu hari liburnya ini. Dia tak menyangka akan menemukan Sakura berkunjung kerumahnya. Terlebih di waktu yang tak lazim untuk seseorang bertamu.

Senyum di wajah Sakura memudar saat melihat raut datar Sasuke. "Hhmm... Kau tak suka kejutan ku?"

Seolah tertampar, Sasuke membulatkan matanya lalu buru-buru menarik Sakura untuk masuk kedalam sebelum menutup pintu pagar. Dengan langkah lebar, Sasuke membawa Sakura kerumahnya yang sepi.

"Duduk lah, aku akan berganti pakaian dulu."

"Kau mau pergi?" Tanya Sakura heran.

"Tidak... Aku baru bangun..."

Mendadak, Sakura merasa tak enak sudah menganggu pagi-pagi. "Maaf..." Katanya pelan.

"Tak masalah... Kau mau menunggu kan?"

Sakura mengangguk. "Tentu..." Katanya bersemangat, membuat Sasuke tersenyum lembut.

Selama menunggu Sasuke mandi, Sakura mengedarkan matanya kesekeliling rumah Sasuke. Berharap menemukan ruang makan, atau dapur.

Sayangnya, sejauh mata memandang, Sakura tak menemukan kedua ruang itu. Rumah ini terlalu luas dan ia terlalu sungkan untuk menjelajah seorang diri.

Sementara itu Sasuke yang melakukan persiapan serba kilat dikamarnya tiba-tiba membatu menyadari satu hal.

Dari mana Sakura tau rumahnya?

Pikiran bahwa Sakura menguntitnya, melakukan hal yang sama seperti yang ia lakukan, agar tau dimana rumahnya membuat Sasuke bergidik ngeri.

"Tidak mungkin..." Gumamnya lalu menarik sehelai kaos bersih dari dalam lemari dan segera turun kebawah.

Saat melihat Sasuke, Sakura langsung berdiri dan tersenyum lebar. "Sasuke-kun... Bisakah kau ambilkan aku sebuah mangkok?"

"Mangkok?"

"Iya, mangkok. Kau tau kan bagaimana bentuknya?" Ulang Sakura setengah sebal.

Melihat raut kesal Sakura membuat Sasuke berbalik kearah dapur tanpa banyak tanya. Mungkin Sakura lapar. Pikirnya, dan wanita yang sedang lapar adalah musuh terberat laki-laki.

Sasuke kembali dengan mangkok kosong dan sendok ditangannya. "Sakura, aku belum memasak..."

"Aku tak membutuhkan makanan, aku hanya butuh tempat. Kemarikan..." Potong Sakura cepat sebelum Sasuke menyelesaikan kalimatnya.

Sakura mengeluarkan termos makanan yang ia bawa dari rumah lalu menuangkan sup didalam mangkok dan memberikannya pada Sasuke yang menerimanya dengan raut bertanya.

"Apa ini, Sakura?"

"Sup rumput laut..."

"Untuk?"

"Untuk mu tentu saja. Bukankah kau sedang berulang tahun?"

"Lalu?"

"Kalau d Korea, mereka akan makan sup rumput laut saat ulang tahun."

"Tapi kita bukan orang Korea dan sedang tidak berada d Korea."

Sakura memutar matanya sebal. "Makan dan jangan ribut."

Pshyco? ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang