Eleven

2.3K 323 13
                                    

Menghabiskan waktu bersama dengan seseorang yang membuat mu kesal sungguh sangat menjengkelkan.

Baik Sakura maupun Sai seperti menolak bersuara, menciptakan keadaan kaku yang tak menyenangkan sampai akhirnya Sai memutuskan untuk pulang pukul tujuh malam.

Sakura hanya mengeluh pelan sebelum memutuskan untuk mandi, membersihkan diri sekaligus menjernihkan pikirannya.

Perkataan Sai tentang Sasuke hampir mempengaruhinya. Tapi Sai tak menyukai Sasuke.  Bisa saja Sai mengarang cerita agar dirinya memutuskan berpisah dengan Sasuke kan?

Tidak, Sai bukan orang yang seperti itu. Bantahnya dalam hati.

Tapi, Sasuke seorang psikopat juga berkali-kali disangkalnya. Selama ia mengenal Sasuke, tak pernah sekalipun Sasuke membuatnya takut. Sasuke tak pernah menyakitinya.

Tidak mungkin...

Terlalu lama berpikir dibawah pancuran air dingin membuat Sakura menggigil kedinginan. Gadis itu segera menyelesaikan ritual mandinya sebelum flu menyerang.

Sakura baru saja keluar dari kamar mandi, hanya memakai kimono handuk pendek dengan rambut yang setengah basah saat lampu rumahnya tiba-tiba padam.

Refleks gadis itu berteriak kaget dan mulai menjelajahi kamarnya panik, mencari ponsel atau apa saja yang bisa dijadikan penerang sementara.

Jarinya masih sibuk mengobrak-abrik mejanya saat dia merasakan pelukan yang membuat tubuhnya kaku tak bergerak. Begitu tersadar, gadis itu segera berontak dan akan berteriak saat mendengar suara tak asing di telinganya.

"Sstt.. Tenanglah.. Ini aku."

Suara ini, Sasuke...

"Sasuke-kun?" Tanya Sakura memastikan.

"Hn..."

Sasuke menyalakan ponselnya, memberikan cahaya pada meja Sakura yang berantakan.

"Apa yang kau cari?"

"Ponselku."

Mata Sasuke berkeliling kamar Sakura dan menemukan ponsel gadis itu berkedip diatas tempat tidur. Ada telepon masuk dari Sai. Buru-buru Sasuke mematikan sambungan telepon itu dan mendekati Sakura lagi.

"Ini..."

"Terimakasih..."

Sakura baru akan menyalakan flashlight ponselnya saat lampu mendadak menyala. Gadis itu menghela nafas lega.

Tapi itu tak bertahan lama. Nafasnya kembali terkesiap saat menyadari keadaannya saat ini. Kontan saja muka gadis itu memerah dan langsung berlari menuju kamar mandinya setelah secepat kilat mengambil baju apa saja yang bisa diraihnya.

Sasuke yang langsung menyadari kalau gadisnya sedang malu, langsung keluar kamar dan menunggu dengan manis di ruang tengah.

"Sasuke-kun..." Panggil Sakura begitu gadis itu keluar dari kamarnya. Rona merah tipis masih menghiasi pipinya.

"Aa..."

Sakura duduk agak jauh dari Sasuke, membuat laki-laki itu menatapnya tak suka. Tanpa diduga, Sasuke langsung menarik Sakura sehingga gadis itu jatuh kepelukannya.

"Sasuke-kun.."

"Aku tak suka kau berada jauh dari ku." Bisik Sasuke diatas kepala Sakura.

Sakura kembali merona hebat, terlebih saat merasakan bibir laki-laki itu di keningnya.

Diam-diam, Sakura sangat bersyukur dengan kehadiran Sasuke tepat disaat dia membutuhkan seseorang, Sakura takut gelap.

Untung saja Sasuke datang sebelum otaknya mengeluarkan bayangan-bayangan mengerikan seperti hantu, pencuri atau pembunuh.

Pshyco? ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang