Eight

2.4K 348 12
                                        

Langit mulai memerah diatas sana saat tiga sosok pelajar sekolah itu keluar dari area bermain salah satu mall di Konoha.

Wajah Sakura dan Ino dihiasi dengan cengiran lebar sementara lelaki satu-satunya diantara mereka cemberut berat mengiringi langkah kaki dua sahabatnya yang seakan tak kenal lelah menuju pintu keluar. Akhirnya... Siksaannya akan segera berakhir.

Menemani para gadis berkeliling mall dan berakhir dengan mereka yang bermain tanpa henti di arena bermain benar-benar menguras kesabaran Sai. Laki-laki itu bahkan tak berniat memainkan apapun. Hanya berdiri kaku menatap kedua temannya masam.

"Ah, astaga... Aku lupa!"

"Ada apa, Sakura?" Tanya Ino kaget sementara Sai hanya menghembuskan nafas berat. Cobaan apa lagi ini?

"Aku lupa harus membeli kado ibuku. Kalian pulang saja duluan. Oke..."

"Sakura... Ibu mu berulang tahun dua bulan yang lalu." Sahut Sai malas.

"Ck, kau ini bodoh sekali Sai.. Memangnya memberi kado hanya saat ulang tahun saja? Pantas Yuuki tak tahan dengan mu." Ledek Sakura membuat Sai melotot kesal.

"Kalau begitu, aku temani saja..." Tawar Ino.

Sakura menggeleng cepat. "Tidak... Tidak... Kau pulang saja dengan Sai." Tatapan Sakura beralih pada pria pucat yang sedang kesal disebelah Ino. "Kau... Antarkan Ino sampai kerumahnya. Kalau sampai kau meninggalkannya, semeter saja dari rumah, terima akibatnya." Perintah Sakura mengancam dengan jari telunjuk yang mengarah tepat dihidung mancung Sai.

"Apa ini? Kau mengancamku?"

"Ya..." Jawab Sakura ceria. "Jadi, selamat bersenang-senang kalian..." Jerit Sakura sebelum berlari masuk kembali kedalam mall diiringi tatapan aneh temannya.

"Bukannya dia yang akan kembali 'bersenang-senang'." Omel Sai membuat Ino terkikik.

"Kalau kau tak ingin mengantarku, tak apa Sai... Aku tak akan memberitahukannya pada Sakura." Kata Ino mengetuk lantai dengan sepatunya.

Ino sedang berusaha keras untuk menyembunyikan kegugupannya. Ini pertama kalinya mereka hanya tinggal berdua. Biasanya selalu ada Sakura diantara mereka. Terkadang, Sai dan Sakura benar-benar mirip kembar siam. Kemana-mana berdua tak pernah terpisah kecuali saat Sai harus berkencan dengan kekasihnya.

"Tak masalah... Lagi pula ini sudah hampir malam. Kau tak pernah pulang selarut ini kan?"

Ino kontan merona tipis, tak menyangka Sai akan memberikan perhatian kecil padanya. "Aa..."

"Ah, aku lapar sekali... Bagaimana kalau kita makan dulu?" Ajak Sai. Dia memang sudah kelaparan sejak tadi. Tapi mengajak kedua gadis itu berhenti adalah tindakan sia-sia.

"T-tentu..." Ino menunduk, menyembunyikan wajahnya yang semakin memanas.

"Ayo..." Ajak Sai sembari meraih tangan Ino dan membimbingnya menuju halte.

Sementara itu, tak jauh dari pintu masuk mall, seorang gadis merah muda terkikik geli melihat aksi kedua sahabatnya sampai sebuah tepukan dibahu mungil itu membuatnya membeku.

"Sakura?"

Sakura berbalik dan mendapati kekasih barunya berdiri tepat dibelakangnya dengan raut super tampan.

"Sasuke-kun?"

"Aa..." Sasuke mengacak surai lembut didepannya sembari tersenyum kecil.

"Apa yang kau lakukan disini?" Tanya Sakura begitu menguasai keterkejutannya.

Sasuke mengerutkan alisnya. "Hanya berjalan-jalan. Tak boleh?"

"Aku tak bilang begitu..." Bantah Sakura cepat.

Pshyco? ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang