Berkali-kali Sakura menolak tawaran Sasuke untuk mengantarkannya pulang, tapi berkali-kali pula Sasuke bertahan dengan keras kepala. Perdebatan mereka terus berlanjut hingga Sakura bahkan tak sadar kalau mereka sudah sampai di depan pagar rumahnya.
"Astaga... Kau ini..." Gerutunya saat melihat pintu pagarnya yang setengah terbuka.
Mata Sasuke memicing melihat pagar Sakura yang tak tertutup rapat. Sakura yang mengikuti arah pandangan laki-laki itu langsung terkekeh.
"Kebiasaan sekali Sai ini..." Gadis itu baru akan menyentuh pagarnya saat tangan kokoh Sasuke menahan lengannya.
"Sakura..." Panggil laki-laki itu dalam.
Sakura menoleh dan mendapati wajah serius Sasuke hanya berjarak beberapa senti dari wajahnya. Tanpa bisa di cegah, rona merah mulai menghiasi wajah ayunya.
"Ada apa? Sasuke?" Tanya Sakura lirih. Gadis itu sedang berusaha menenangkan detak jantungnya yang semakin meningkat.
Sasuke masih terus diam. Mata hitamnya menusuk tepat pada kedua emerald bening menyejukkan itu.
"Sasuke?"
"Ayo menjalin kasih."
Sakura menatap Sasuke tak percaya hingga mulutnya terbuka, terpaku pada keterkejutan akan kata-kata yang dilontarkan lelaki itu.
"Apa?"
"Jadilah kekasihku."
Sakura nyaris berteriak kencang jika saja ia tak ingat ada Sai didalam sana. Dia tak ingin membuat suasana kembali memanas. Entah ada apa antara Sasuke dan Sai. Mereka bagai anjing dan kucing setiap bertemu.
"Kau tak mau?"
Sakura menggaruk kepalanya yang tiba-tiba merasa gatal. Apa dia alergi dengan ungkapan cinta?
"Bukan begitu, hanya saja..."
"Jadi, kau mau?"
Mata Sakura melotot, tak percaya dengan kemampuan Sasuke membolak-balikkan kata. Gadis itu merasa seolah dia adalah korban hipnotis sekarang.
"Aku... Tak bisa..."
Mata Sasuke menajam, bertepatan dengan lampu jalan yang berkedip hidup-mati. Membuat wajah tampan itu terlihat menyeramkan.
"Kau, tak menyukai ku."
Itu bukan pertanyaan, itu adalah pernyataan yang membuat Sakura mencelos.
"Tidak... Aku menyukaimu.. Sungguh..."
"Kalau begitu, mulai saat ini kau adalah kekasihku." Putus Sasuke sambil menyeringai puas.
Sakura menjerit dalam hati. Tentu saja dalam hati, gadis itu masih terlalu takut dengan raut muka Sasuke yang tertimpa kedipan lampu jalan diatasnya. Belum lagi ada Sai yang siap menyalakan api pertempuran didalam sana.
"Tapi..."
"Selamat malam, kalau begitu. Sayang..." Sasuke menarik Sakura kedalam rengkuhannya. Mencium puncak kepala gadis itu yang anehnya masih harum meski sudah berkeliling kota dikeadaan panas terik seperti hari ini.
Pelukan Sasuke terasa hangat, dan nyaman. Membuat Sakura terbuai hingga memejamkan mata. Bisa saja dia tidur didepan gerbang semalaman jika sambil dipeluk Sasuke.
Matanya kembali terbuka saat menyadari pikiran anehnya yang baru saja meracuninya.
Dan dia sangat tampan... Batin Sakura. Lagi pula, benar yang dia katakan. Sakura menyukai Sasuke meski masih belum sampai ketaraf ingin menjadi kekasih sehidup sematinya, tapi gadis itu cukup senang setiap melihat dan bersama Sasuke.

KAMU SEDANG MEMBACA
Pshyco? ✔
FanfictionDia psikopat? Aku tak percaya dia seperti apa yang mereka tuduhkan... -Sakura- ©Masashi Kishimoto