CHAPTER SATU

1.1K 98 2
                                    


*****

Plakk..

"Awws"Gadis Berkulit Putih Pasi itu Mengelus-elus Pipinya Yang Terkena Tamparan Paruh baya

"KAMU DARI MANA SAJA HAHH?.....GADIS JANGAN PULANG MALAM MALAM!"Teriak Paruh baya,yang tak lain adalah ayah dari gadis cantik berkulit putih pasi.

"A a ayah!ratu h habis d d-dari rumah s sandrina,tadi hikss ratu udah ngabarin ayah lewat telepon,ayah ju juga ngizinin ratu,hiks"Ucap Ratu Disela Tangisannya.Yaa Itu Ratu,Ratu Gabriella Margareth yang menjadi peran utama dalam cerita ini.

Ratu,ia Memang Sudah Terbiasa dari kecil Ditampar,Di Kata katain,Ataupun Kekerasan lainnya,Namun Entah Mengapa ia selalu menagis.

"Ini bukan yg pertama kalinya gw ditampar,stop gw gak boleh nangis,semangat ratu"Batin Ratu,Menyemangati dirinya Dengan Senyum Yang mengembang Lebar.

"CEPATT MASAKIN SAYA MAKANAN!"

Pembantunya Sedang Cuti,Besok Baru Bekerja Lagi.

Setelah Selesai Menyiapkan Makanan Untuk Ayahnya,Ia Kembali Keruang Tv

"Ayah,ratu udah siapin di meja makan,,,Ratu ke atas dulu!"Pamit Ratu,Lalu Menaiki Tangganya.

"Jangan nangis!gausah cengeng,besok kamu hari pertama sekolah!awas aja kalo saya liat kamu matanya bengkak,saya akan home schooling kamu lagi"Ayah--marga, Pandangannya masih lurus kedepan melihat layar tv

Ratu Menarik napasnya Dalam"Huftt!iya ayah"Ratu Kembali berjalan menaiki tangganya yang tadi sempat tertunda

Flashback

"Ratu!lo mau sekolah?"Tanya Revan--kakaknya, Menghampri Ratu yang sedang menscroll sosial media-nya di atas kasur.

"Yakan tiap hari juga sekolah"Jawab Ratu, mengalihkan pandangannya dari layar ponsel beralih menatap Revan duduk di ujung kasur milik ratu, Ponselnya Ia simpan diatas nakas samping ranjang ratu.

"Bukan home schooling,tapi sekolah biasa ditempat gw sekolah,yang sekolah lu mau,di sekolah tunas bangsa!"Geram Revan

Mata Ratu Berbinar,Dengan Anggukan kepala beberapa kali.

"Ada beberapa syarat!"Revan,Ratu Menaikan Satu Alisnya Satu Seolah Bertanya 'apa'.

"Lo Gak Boleh Panggil gw kakak di manapun, kecuali di rumah!,Lo juga gak boleh ngaku kalo Lo itu anak ayah marga!,Lo harus tutupin identitas lo,dan satu lagi Lo harus pake kacamata bulat"Ucap Revan Tersenyum smrik.

Seketika Ratu Mengelombangkan Keningnya"kacamata bulat?bodolah yang penting gw gak home schooling lagi!"Batin Ratu

"Gimana mau gak Lo?"

"Ratu mau kak!"Setelah Mendapat Jawaban Dari Ratu, Revan Keluar dari kamar ratu sambil bergumam"gerah disini kayak dineraka,oiya dia-kan pembunuh"Gumam Revan,Masih Terdengar Oleh Ratu.

"Sabar"Ratu Mengelus Dadanya.

"Akhirnya gw bisa sekolah,kayak anak normal!"Ratu Membaringkan Tubuhnya dikasur,Lalu Mengambil benda pipih, Menyalakannya,dan mengabari sahabatnya.

Namun Pikirannya Terngiang-ngiang dengan kata pembunuh

Flashback End

Dari sd sampai smp gadis itu memang home schooling, dipaksa ayahnya,hanya dibolehkan berteman dengan sandrina--sahabat ratu satu satunya.

*****

Gadis Cantik Itu Menuruni anak tangga menuju meja makan"pagii semua"Ceria Ratu,duduk dimeja makan.ahh sayang tidak ada sahutan dari marga dan juga Revan.

Queen not treated like a queen[TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang