Saat ini rea sudah ada di depan pintu rumahnya,rumah berlantai dua peninggalan bundanya.
"Asalamu alikum rea pulang"ujur rea lalu menurup pintu.
Iya perhenti sambil menyandarkan punggung nya di pintu menatap kosong rumah yg hanya ada dirinya.tak terasa air mata nya mulai mengalir tanpa iya izinkan
"Bunda...rea... sendirian sekarang... apa yg harus aku lakukan..."lirih rea.
"Bunda bahagialah di sana...rea sekarang... akan selalu baik baik saja di sini..."ujur rea tapi tidak dengan hatinya.
Iya lalu berdiri berjalan ke kamar nya,iya masuk ke kamar bernuansa biru itu yg penuh dengan rak buku.
Rea langsung mandi dan hanya membutuh kan 15 menit dan langsung tertidur.-mansion smith-
Alvaro sekarang tengah berada di kamarnya iya masih belum bisa tertidur bayangan wajah zarea di wajahnya membuat nya teringat teman kecilnya.
"Sebenarnya kamu dimana,tidak kah tau keluarga mu dan aku merindukan mu?"lirih alvaro dan mulai tertidur.
Skip pagi.
Jam 4:25 menit rea sudah bangun dan mulai mengerjakan ke wajibannya sebagai muslim.
Iya lalu turun dan menyiapkan sarapan untuk dirinya sendiri hanya memasak sepiring nasi goreng,setelah selesai iya lalu berjalan kembali ke kamarnya untuk mandi.
25 menit iya sudah rapi dengan seragamnya,rambut di ikat satu dan topi hitam di yg sudah bertengger di kepalanya,liplam sudah terpoles di bibir ping miliknya.
Iya lalu mengambil tas,segera turun untuk sarapan.hanya sebentar tak lama iya lalu melihat jam mungil putih di tangan putihnya,jam 6:00 iya langsung keluar.
Saat ini rea berjalan cukup cepat,iya pergi ke bengkel untuk mengambil motornya.
"Asalamu alikun akang aji motor rea udah beres"tanya rea
"Waalikum salam udah atuh neng"ujur kang aji.
Lalu rea berjalan ke motor spor warna biru tua hasil balapan nya dulu.
"Ya udah akang rea pergi ya"ujur rea setelah membayar biaya motor nya.
"Asalamu alikum akang"ujur rea
"Waalikum salam hati hati neng"ujur kang aji.
Rea langsung memakai jaket di pinggangnya menutupi pahanya karna menggunakan rok sekolah pas dengan lututnya.
Iya mengendarai motornya cukup santai menuju sma n bangsa,saat iya sampai masih sedikit murit yg datang iya langsung berjalan ke kelanya XI ipa 1.
Saat sampai di kelah iya langsung duduk di bangku paling belakang bangkuny iya duduk sendiri karna tak ada yg terlalu beranai padanya karna selalu di buli dan iya cukup di takuti semenjak berani membuli balik Quwen buliying di sekolahnya.
"Huh sampai kapan begini...,tenanglah rea hanya besok saja dan kamu tidak perlu lagi di sekolah ini"batin aulia.
"Tapi semua sekolah itu sama saja"batin rea.
-skip pulang-
Saat ini rea bergegas menuju cafe tempat iya kerja,tapi kali ini iya menggunakan jalan yg sepi tak menggunakan jalan biasa.
Saat rea berbelok iya melihat dari ke jauhan terdapat beberapa orang tengah berkelahi tiga banding tujuh.
Rea berhenti agak jauh dari mereka"aisss gak tau apa mereka ngalangin jalan"kesal rea.
Iya langsung menatap siluet seseorang yg iya kenal"itu Alvaro ya"ujur rea.
"Ah bangke,gak capek apa berantem muluk"kesal rea.
Iya turun dari motor tak lupa dengan masker yg terpasang.
Buk
Satu tendangan di punggung orang yg menyerang teman alvaro dari belakang.
"Kalok ngelawan tuh dari depan jangan dari belakang"ketus rea.
"Males banget gueeee"batin rea
Mereka yg kaget dengan ke datangan rea membuta mereka berhenti lalu menatap nya.
"Siapa lo jangan ikut campur"ujur lawan yg tadi iya tendang sedangkan alvaro dan kedua temanya menatap heran.
"Lo,lo,lo ngalangin jalan motor gue tau nggak"kesal rea.
"Mending lo pergi deh"ujur orang yg memegang balok kayu.
"Makaknya minggir dulu,gue mau lewat "ujur rea dengan tenang.
"Mending lo lewat jalan lain aja sana di sini bahaya"ujur orang yg di dekat alvaro.
"Bacot"ujur rea tenang dan
Buk
Buk
Buk
Buk
BukLima pukulan membuat tiga orang yg menyerang alvaro mundur dan agak menepi karna rea memukul dengan kuat.
Tak sampai di situ iya jugak sudah memukul tengkuk dua orang lagi dengan cepat membut mereka langsung pingsan tampa mereka sempat membalas.
Membuat alvaro dkk dan lawanya terkejut,saat dua orang lagi maju melawan rea tapi rea sudah menghentikanya.
"Diam disana jika tidak ingin mati"datar rea dengan mata tajamnya.
Membuat bereka yg melihat bergidik ngeri melihatnya.
"Sebaiknya pergi dari sini"ujurnya lagi.
"Awas lo liat aja alvaro gue pasti bisa kalahin lo,cabut"ujur salah satu dari mereka.
Mereka bergegas pergi tak lupa membawa dua temanya yg pingsan.
Alvaro dan kedua temanya mendekat rea yg memunggunginya.
"Makasih"ujur alvaro dingin.
"Em"dehem rea lalu pergi ke motor dan bergegas membawa motornya pergi meninggal kan alvaro dan yg lainya.
"Buset lebih dingin dari pada lo Al"ujur roi di samping kiri alvaro.
"Udah lah pergi aja"ujur arya samping kanan alvaro.
Mereka langsung pergi dari sana,menggunakan motor masing masing.
Sedangkan rea sudah melayani para pelanggan di cafe,saat ini iya mengantar bolak balik pesanan pelanggan.
Iya bahkan menahan rasa sakit dari luka pukulan saat menolong alvaro kemarin.
"Rea ganti sip"ujur tika teman kerja di cafe di sana.
"Ya"ujur rea lalu iya bergegas ke reptop di cafe tersebut tempat biasa iya beristirahat .
Saat ini rea sedang makan menikmati makanan yg di sediakan untuk perkerja cafe.
"Sampai kapan gue kayak gini...aaaaah udah lah mending terima nasif"ujur rea.
Begitulah rea iya mudah menerima ke adaan iya bahkan berpikir tidak ada gunanya mengeluh sia sia saja pikir rea.

KAMU SEDANG MEMBACA
New Life Zarea.
Randombagai mana jadinya jika kamu malah berkerja di rumah orang tua mu sendiri?? tapi kamu bahkan tak tau jika mereka keluargamu?? Zarea wilana w, iya bahkan tidak tau apa arti w di akhir namanya Hidup nya berubah sejak bik wiwik mengajaknya berkerja di...