1.

637 46 1
                                    

Saat ini rea tengah berdiri di depan makam bundanya yg di sebelahnya ada dua makam lain yg tak lain suami dan putra dari bundanya.

Iya meninggal sebuket bunga lili putih di sana,lalu tersenyum tulus,
lalu rea pergi tampa mengatakan apa pun.

Berjalan menjauh dari makam,mencari taksi untuk mengantarnya ke cafe tempat iya berkerja.

Sebenarnya iya mempunyai motor spor,namun motornya harus di bengkel sekarang.

Zarea sudah sampai di cafe blue,iya langsung masuk ke tempat ganti baju.

"Eh rea udah dateng aja tumben dateng pagi banget re"tanya embak tika pelayan yg ada di sana juga.

Rea hanya tersenyum sambil mengeratkan topi pelayannya
Iya mulai membersih kan setiap meja karna cafe akan buka sebentar lagi.

Saat ini hari liburnya jika remaja yg lain menghabiskan liburnya bermain atau diam dirumah,tidak dengannya iya malah tak memiliki jaduwal libur sama sekali iya akan libur jika cafe atau tempat kerjanya tutup,jadualnya libur kerja atau iya tengah sakit.

Setelah membersih kan meja rea menuju belakang membantu yg lainnya memasukan sayuran dan yg lainnya yg baru saja datang sebagai persediaan untuk nantinya.

Saat ini jam menunjukan 12:35,cafe hari ini sangat padat dengan pelanggan membuat semua pelayan sibuk kesana kemari melayani pelanggan.

Tak terkecuali rea iya sibuk mencatat pesanan pelanggan,hingga rea tak sengaja menabrak cowok di depannya.

"Eh maaf maaf "ujur rea

Iya langsung menongak menatap orang yg iya tabrak,mata hezel milik rea bertemu dengan mata elang biru keabuan tersebut.

"Em"ujur orang tersebut dan pergi meninggalkan rea yg menatap nya.

"Tau ah gelap"ujur rea dan melangkah memberikan catatan pesanan pelanggan pada koki.

Skip pulang.

Saat ini rea tengah menyusuri terotoar di malam hari,memukul pundak nya berkali kali untuk menghilang kan pegal di pundaknya.

Sedari tadi tak ada satupun bus atau pun taksi yg lewat membuat rea terpaksa jalan kaki kerumahnya

Saat rea ingin menyebrangi jalan matanya menatap segerombolan orang yg tengah berkelahi.

"Satu banding tujuh???main keroyokan toh"ujur rea melihat hal tersebut.

Iya lalu berjalan santai mendekati kerumunan tersebut,dengan tangan di saku celana iya langsung menahan tubuh cowok yg dikeroyok tersebut setelah melihat iya limbung kebelakang.

Mereka yg menyadari keberadaan rea langsung terkejut saat melihat iya menolong orang yg mereka keroyok.

"Main keroyokan,sama senjata"ujur rea sambil menggangguk kan kepala.

"Cemen"ujur rea dengan senyum miringnya tapi tertutup oleh masker hitan yg iya pakai saat mendekati mereka.

"Sialan gak usah ikut campur lo"ujur cowok paling depan.

"Mending lo pulang aja sana"ujur yg di sampingnya

"Atau mau main sama kita"ujurnya lagi dan di balas gelak tawa mereka.

"Bacot lo"ujur rea

"Sini lo kita liat siapa yg bonyok sekarang"ujur rea

"Awas lo,,,serang"ujur orang paling depan

Dan terjadilah keroyokan lagi,rea dengan santai menghindar dari pukulan dan serangan dari tongkat besbol dan balok kayu mereka.

30 menit bertarung dan mereka sudah kelelahan melawan rea yg gesit,tanpa rea sadari orang yg dari belakang nya coba memukulnya tapi rea dengan gesit menghadang dengan tangan kanan nya.

Sehingga tangan kanannya terpukut tongkat besbol tersebut.

"Pengecut cuma berani dari belakang heh"sinis rea.

Iya langsung menghajar orang tersebut dengan berutal tak seperti tadi yg di mana iya sangat santai.

"Cabut"teriak salah satu dari mereka,mereka lalu pergi dengan motor masing masing dengan ada yg terpincang pincang.

Rea yg melihat itu hanya menggeleng saja sambil memegang tangan nya yg terasa sakit karna terpukul keras tadi.

Iya menoleh ke belakang melihat orang yg iya tolang masih terduduk di aspal menahan sakit di sekujur rubuhnya.

Rea mendekat dan mengulurkan tangannya berniat membantu berdiri,saat rea melihat wajah cowok tersebut iya terkejut lalu melepas masker nya

"Lo yg di cafe kan??"serempak mereka berdua.

"Cek sini "ujur rea menarik pelan agar duduk di dekat motor cowok itu

Ya lalu duduk di terotoar dan mengeluarkan kotak p3k di tasnya yg selalu iya bawa.

Menghadapkan dirnya dengan cowok itu lalu mengulurkan kapas dengan betadin yg sudah iya tuang kan ke wajah yg memar itu.

Tapi saat kapas itu mau menyetuh luka di wajahnya iya memegang tangan rea.

"Gak perlu"ujur cowok itu.

"Huh udah diem"ujur rea melanjutkan mengobati cowok itu.

"Sori di cafe gue gak sengaja"ujur rea.

"Em gak masalah"ujur cowok itu

"Makasi jugak udah nolongin"ujurnya lagi

"Sama sama,gue zarea wilana siapa tau nanti ketemu lagi"ujur rea sambil mengulurkan tangannya.

"Gue Alvaro regano smith"ujur alvaro membalas jabatan tangan rea.

"Oke udah selesai "ujur rea selesai mengobati alvaro.

"Makasi"ujur alvaro

"Em,gue pulang dulu udah malem banget"ujur rea sambil berdiri.

Saat rea baru melangkah kan kakinya iya di tahan tangan alvaro

"Gue anter gak baik cewek masih di jalan di jam segini"ujur alvaro

"Gue jugak pulang jam segini karna kerja"ujur rea.

"Gue anter,gak ada bantahan"ujur alvaro lalu menarik tangan rea ke motor nya.

"Lagian searah kan"ujur alvaro menunjuka arah yg menuju rumah nya dan rea.

"Em ya"ujur rea

_________________________________

Sini dulu jangan lupa tinggalkan jejak.








New Life Zarea.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang