17

8.8K 465 16
                                        

"Saya juga udah lama gak ketawa gini."

-Anta-

-

--

"Ayok."

"Eh gak usah, mas. Aku bisa sendiri kok." Tolak Keira.

Tapi Anta sama sekali tidak menerima penolakan Keira. Ia berjalan menuju mobilnya yang tak jauh dari tempat mereka berdiri. Setelah itu ia membukakan pintu mobil untuk Keira.

"Kei.." Panggil Anta. Keira yang melihat itu pun tidak bisa lagi menolak. Ia berjalan mendekati mobil tersebut dan masuk kedalam mobil. Dan disusul oleh Anta.

Mereka berdua hanya saling diam tanpa berbicara menuju rumah sakit tempat Keira periksa kandungan.

Sesampainya di rumah sakit, Anta dan Keira langsung turun. Keira tidak tau kenapa Anta juga ikut turun bersamanya.

"Makasih ya, Mas udah nganterin aku." Ucap Keira.

"Sama-sama. Ayok. " Balas Anta.

"Ayok kemana?"

"Lah tapi mau periksa kandungan kamu."

Keira yang mendengar itu terdiam beberapa saat. Anta ikut pergi meriksa kandungan bersama dia?

"Mas.. Mau ikut juga?" Tanya Keira meyakinkan pendengaran nya.

"Iya. Saya juga mau tau gimana keadaan ponakan saya." Ucap Anta.

Keira tersenyum mendengar itu. Ponakan. Kata itu sangat berarti untuk dirinya.

Mereka pun berjalan menuju ruangan pemeriksaan Keira. Keira merasa sangat canggung sekarang. Bagaimana bisa ia berjalan menuju pemeriksaan kandungan dengan orang lain yang bukan suaminya.

Tapi ketika Keira melirik Anta, Anta sama sekali tidak masalah. Ia terlihat sangat santai.

Keira berhenti tepat di depan tempat tunggu untuk mengantri masuk ke dalam ruangan pemeriksaan.

"Ini tempatnya?" Tanya Anata.

"Iya mas. Aku udah daftar kemarin. Tinggal tunggu di panggil aja. Paling bentar lagi. Duduk mas." Jelas Keira. Mereka pun akhirnya duduk diruang tunggu.

"Saya lagi belajar Kei." Ucap Anta membuka pembicaraan.

"Belajar apaan?"

"Belajar ini. Nanti kalau saya punya istri dan istri saya hamil, saya jadi gak canggung lagi masalah beginian." Jelas Anta.

Keira tersenyum tipis mendengar itu. "Belajar sejak dini ya, mas? Mas ini memang suami-able." Tutur Keira. Ucapan Keira itu mampu membuat Anta tertawa.

Untuk sesaat Keira terdiam mendengar tawaan dari Anta.

"Udah lama aku gak lihat mas ketawa gini." Tutur Keira lagi. Anta menghentikan tawanya dan tersenyum menatap Keira.

"Saya juga udah lama gak ketawa gini."

Keira tidak dapat membalas ucapan Anta. Ia dan Anta hanya diam dan saling tatap.

"Ibu Keira!"

Panggilan itu membuat Keira dan Anta langsung mengalihkan pandangan  mereka.

"Iya?"

"Silahkan masuk." Ucap Suster kepada Keira.

"Iya." Keira pun berdiri dari duduk nya. Ia berjalan menuju ruangan.

Ketika Keira ingin masuk kedalam, langkah nya berhenti.

"Bapaknya gak ikut masuk?" Tanya suster tersebut.

"Hah?"

Keira terpelonggo mendengar pertanyaan suster tersebut. Sedangkan Anta, langsung berdiri dari duduknya.

"Iya saya masuk." Balas Anta.

Keira melebarkan kedua matanya ketika mendengar perkataan Anta. Anta mulai berjalan mendekatinya.

"Ayo Kei" Ajak Anta. Akhirnya mereka pun masuk kedalam ruangan tersebut.

Keira berbaring di atas tempat tidur pasien. Sedangkan Anta dia duduk dan melihat kearah Keira.

Pandangan Keira hanya terpokus pada layar monitor yang berada di sampingnya.

"Jenis kelamin nya udah bisa tau ni. Mau tau atau enggak?" Tanya Dokter wanita yang sudah paruh baya tersebut.

"Boleh." Ucap Keira.

Anta yang mendengar itu langsung menatap Keira terkejut. Ia sangat tau jika Keira berkata bahwa ia dan Reihan tidak ingin mengetahui jenis kelamin anak mereka hingga anak itu lahir.

"Laki-laki bu.."  Jawab Dokter tersebut.

Keira tersenyum tipis mendengar ucapan dari dokter tersebut.

"Semua sehat bu.. Gak perlu khawatir. Lahirannya juga bisa normal." Tutur Dokter lagi.

---

Keira tersenyum senang melihat beranekaragam baju yang ada di sekitarnya sekarang.

Setelah selesai periksa kandungan, Anta mengajak Keira untuk jalan ke. Mall. Dan kebetulan, Keira sangat ingin melihat-lihat baju untuk anaknya nanti.

Dia sebenarnya sangat ingin pergi bersama Reihan. Tapi selalu saja Reihan tidak bisa pergi menemaninya. Keira juga ingin pergi sendiri untuk membeli beberapa baju. Tapi selalu saja ia tidak sempat. Lebih tepatnya ia terlalu malas untuk pergi sendirian.

Dan sekarang, untung saja Anta mengajaknya untuk pergi ke Mall. Tentu saja kesempatan ini tidak akan Keira lewatkan. Dan ia langsung mengajak Anta untuk mengunjungi toko ini.

"Sekarang kamu udah bisa beli baju sesuai dengan bayi kamu."

"Iya. Pas banget mas ajakin kesini. Sekalian aja aku belanja."

Anta sudah membawa keranjang untuk belanjaan Keira. Sedangkan Keira ia sudah memilih dan melihat baju-baju yang menurutnya bagus.

Hampir satu jam mereka berada di toko ini. Wajah Anta sudah terlihat sangat lelah. Tetapi ia masih tetap berusaha tersenyum kepada Keira.

"Udah deh, mas. Segitu aja belanjaannya." Tutur Keira.

Anta mengedipkan matanya beberapa kali. Ia menoleh dan menatap tiga keranjang yang sudah terisi penuh oleh belanjaan Keira.

"Oh.. Ok." Hanya dua kata itu yang bisa Anta katakan.

Akhirnya mereka pun berjalan menuju kasir untuk membayar belanjaan Keira.

Keira hendak mengeluarkan kartu kredit nya. Tetapi Anta dengan cepat langsung menyerahkan miliknya.

"Loh mas.. Kok jadi mas yang bayar?"

"Gak papa. Hadiah dari aku untuk baby nya." Balas Anta lembut.

Keira tidak bisa berkata apa-apa lagi. Ia pun kembali menyimpan kartu kredit nya.

Setelah selesai, mereka berdua keluar dari toko tersebut. Wajah Keira sangat sumringah. Ia akhirnya bisa berbelanja keperluan untuk anaknya nanti. Semua belanjaan dibawa oleh Anta. Padahal, tadi Keira sudah ingin membawa beberapa belanjaan. Tetapi dengan  cepat Anta langsung melarang. Ia berkata jika Keira tidak boleh mengangkat yang berat-berat. Padahal Keira sangat yakin jika belanjaan itu tidak terlalu berat untuknya.

Ya... Anta memang selalu seperti ini. Ia tidak pernah menyuruh atau membiarkan Keira membawa belanjaan yang bahkan hanya terisi minuman saja. Dan Keira sangat menyukai sikap Anta yang seperti ini.

---

Hei yo aim bekkk gesss!!!

Gimana part kali ini?? Masih stay pada cerita ini kannn??

Jangan lupa kasih bintang, komentar dan juga tambahin Just Me ke reading List kalian yaaa..

Love u gess!

Medan, 10 April 2021

Just Me? [Sequel Me Or Your bestfriend]  {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang