"Makasih udah ngenalin gue sama persahabatan kalian berdua."
-Riska-
---
"Bukan gitu Kei. Lo potong nya jangan besar-besar gitu. Agak dikecilin dikit. Biar bagus bentuknya." Tutur Riska kepada Keira.
"Oh gitu.. gue biasanya sih gini motongnya."
"Ya makannya itu, harus dibenerin."
Keira tersenyum tipis. Ia menganggukkan kepalanya. Setelah itu ia kembali melanjutkan pekerjaannya sesuai dengan instruksi dari Riska.
Claudia menatap bosan kepada Riska dan Keira. Dia hanya duduk diam dan memperhatikan kegiatan mereka berdua. Dia tadi sudah diajak oleh Riska untuk belajar masak bersama. Tetapi dengan tegas Claudia menolak. Dia tidak mau diajari oleh Riska. Dan juga Claudia langsung berkata bahwa ia sudah pandai memasak. Jadi Riska tidak perlu mengajarinya untuk memasak.
"Kei.. Reihan pulang jam berapa?" Tanya Claudia tiba-tiba.
"Jam 10-an lah. Kenapa emangnya?"
"Kita nonton yok!" Ajak Claudia langsung.
Keira tertawa mendengar ajakan Claudia. Dia tau kalau sahabat nya itu sedang bosan sekarang.
"Nonton dimana, Clau?"
"Ya di bioskop. Kita juga udah lama nonton di bioskop."
Riska yang mendengar percakapan dari kedua sahabat itu hanya diam. Dia juga sudah lama tidak pergi ke bioskop dan menonton film bersama. Ia tidak mungkin mengajak Alex. Apalagi mengajak Reihan.
"Gimana kalau kita nonton film di sini aja." Tawar Riska. Claudia dan Keira langsung menoleh kearah Riska.
"Gue ada satu film horor yang seru." Lanjut Riska.
"Mal--"
"Boleh! Pasti seru banget." Potong Keira dengan cepat. Ia tersenyum kepada Riska yang sedang menatapnya.
"Oke. Kalau gitu, siap masak kita langsung nonton film nya ya." Tutur Riska yang langsung disetujui oleh Keira.
Selanjutnya, Keira menoleh kearah Claudia yang menatapnya dengan pandangan kesal sekaligus cemberut itu. Keira tau pasti Claudia akan menolak ajakan Riska tadi. Makannya Keira langsung memotong ucapan Claudia. Dia merasa tidak enak jika harus menolak ajakan Riska. Riska sudah mau membantunya. Lagian dengan mereka nonton film bersama, mungkin akan menambah kedekatan diantara dirinya dan Riska.
----
"Gue gak sukak duduk disini." Ucap Claudia yang menatap Keira kesal. Mereka bertiga duduk disatu sofa bersama. Keira meletakkan Claudia duduk ditegah. Ia sudah bilang kepada Keira agar tidak duduk disebelah Riska. Tetapi sekarang, Keira malah menempatkan dirinya duduk ditengah seperti ini.
"Nikmati aja Clau." Bisik Keira kepada Claudia.
"Lo tau kan gue takut nonton horor Kei. Gimana kalau gue nanti salah peluk?"
"Yang penting lo enggak peluk setan." Balas Keira sewot. Dia kembali menatap ke layar televisi nya.
Beberapa detik kemudian film dimulai. Dengan pembukaan yang menunjukkan seorang wanita muda berada di rumah tua yang akan menjadi tempat tinggalnya. Wanita tersebut berjalan masuk menyusuri rumah tersebut. Hingga tanpa sadar dia sudah memasuki salah satu ruangan yang sudah sangat terlihat tua. Banyak sekali debu dan sarang Laba-laba di dinding ruangan itu.
Ruangan yang terbuat dari kayu tersebut semakin menambah ke hororan rumah tersebut. Perempuan tersebut teralihkan. Ia memusatkan pandangannya kepada sebuah lemari yang sudah terlihat rapuh tersebut. Ia berjalan menuju lemari tersebut. Setelah sudah berada di depan lemari tersebut, perempuan tersebut membuka lemari dengan perlahan. Ia sebenarnya sangat takut. Tapi rasa penasaran nya lebih besar daripada rasa takutnya.
Perlahan tapi pasti, perempuan tersebut membuka lemari. Suara decitan lemari tersebut terdengar sangat nyaring.
Napas perempuan tersebut memburu. Dia sangat takut sekarang. Pintu perlahan melebar, lemari tersebut yang awalnya hitam gelap seketika berubah menjadi merah merekah. Tangan kusut dengan kuku yang panjang perlahan keluar dari sela lemari. Tangan tersebut terus keluar hingga menampakkan wajah wanita yang sangat menye--
"WWWHAAAA!!"
Claudia berteriak dengan sangat kencang dan langsung memeluk Riska erat. Dia menyembunyikan wajahnya dibalik tubuh Riska.
Riska dan Keira yang melihat itu hanya saling pandang. Detik berikutnya mereka berdua tersenyum melihat itu.
"Gitu aja takut." Ucap Keira yang meremehkan Claudia.
Claudia yang menyadari jika ia salah memeluk, langsung melepaskan dirinya dari Riska. Ia langsung menatap ke arah layar tivi.
"Ngapain lo dekat-deket sama gue?" Tanya Claudia sewot.
"Perasaan lo deh yang tadi peluk gue duluan." Balas Riska.
"Ya.. Itu kan karena gue takut. Film apa sih ini? Masa baru awal udh ada hantunya? Lo sengaja kan? Ngasih film gini biar gue meluk lo?" Claudia menanyakan pertanyaan yang beruntut. Dia sebenarnya gengsi setelah memeluk Riska.
Keira dan Riska hanya diam dan tersenyum tipis mendengar pertanyaan Claudia.
---
Keira mengantarkan Riska di depan pintu. Beberapa menit yang lalu, Claudia sudah pulang duluan. Dia sebenarnya tidak ingin kembali ke rumahnya. Dia bahakan meminta untuk nginap di apartemen Keira. Dia sangat takut untuk tidur di kamarnya sendiri. Ya.. Begitulah Claudia. Dia sangat penakut.
Tapi ketika Riska menawarkan untuk tidur di apartemennya, dengan cepat Claudia langsung menolaknya. Ia langsung bergegas untuk kembali ke rumahnya.
"Makasih ya Kei." Ucap Riska kepada Keira.
"Kok jadi lo yang bilang makasih? Aturan kan gue. Lo udah ngajarin gue masak. Makasih loh Ris."
"Bukan. Makasih udah ngenalin gue sama persahabatan kalian berdua. Gue udah lama enggak ngerasain kayak gitu tadi. Gue senang banget rasanya bisa berada diantara kalian berdua."
Keira menatap wajah Riska yang tersenyum miris. Ia tahu Riska membutuhkan seseorang untuk menghibur nya. Tapi jujur saja, jika yang menguburnya itu Reihan ia sama sekali tidak rela. Ia tau jika Reihan wajar untuk menghibur sahabatnya ini. Tapi tetap saja, ia tidak mau kejadian yang sudah berlalu terulang kembali.
Reihan sekarang miliknya. Dan sebentar lagi akan ada buah hati mereka yang akan lahir ke dunia ini. Ia tidak mau Riska kembali seperti dahulu dan membuat anaknya kehilangan sosok seorang ayah.
"Kalau lo butuh seseorang, lo bisa datang ke apartemen gue. Kalau lo bosen, kita bisa jalan sama Claudia. Dia sebenarnya baik kok. Cuman ya gitu. Kejadian dulu membuat dia kesal sama lo. Kalau dia kenal lo lebih jauh mungkin dia malah lebih sukak main sama lo ketimbang gue." Ucap Keira mencoba membuat Riska merasa nyaman.
"Makasih Kei. Kalau gitu gue balik dulu."
"Oke bye."
Keira menatap Riska yang memasuki apartemen miliknya.
"Lo memang baik, atau mencoba untuk baik di depan gue?"
---
Hei yoo aim bek!
Gimana part kali ini teman? Yup part kali ini masih tentang persahabatan Keira, dkk. But part selanjutnya akan ada konflik Teman-teman. Konflik yang membuat Keira makin ragu dengan Reihan. Dan juga akan ada kehadiran dari Mas Anta.
Ayok tim siapa nih? Wkwkwk
Jangan lupa untuk kasih bintang, komentar dan juga tambahin Justru Me ke reading list kalian ya!
Love u guyss!
Medan, 24 Maret 2021
![](https://img.wattpad.com/cover/247351255-288-k991060.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Me? [Sequel Me Or Your bestfriend] {END}
RomansaKeira masih saja merasa ia belum menjadi satu-satunya wanita di hati Reihan. Apalagi semenjak kembalinya Riska di kehidupan Reihan. Semuanya berubah. Dunia yang Keira bangun seakan berubah semalam semenjak kedatangan dari sahabat suaminya itu. --- ...