3.Bukan Aki - Aki

0 1 0
                                    


Wajib follow vote dan komen!!!

Happy reading...





BRUK

"Aw... Ssttt... Sakit banget pinggang gue"

"Sakit mata lo, gue yang sakit lo timpa bego! "

"Eh? " Kaget Mahda sampai mata dan mulutnya terbuka lebar.

Ternyata Mahda jatuh menimpa Kakek tua dengan posisi saling memunggungi. 'Kasian udah tua pakek segala ditimpa orang, pasti encok'

"Maaf Kek saya gak sengaja tadi saya jatoh dari pohon" Ucapnya sambil membantu Kakek berdiri.

"Elo!? Lo ngapain manjat pohon.. Keluarga monyet lo? " Ucap Kakek Bowo.

Mahda yang mendengar ucapan Kakek itu merasa heran dan aneh, Kakek - Kakek tapi berbicara dengan kata lo gue. 'Apakah ini yang disebut sudah berumur tua tapi masih berjiwa muda? Gak sadar umur kali yak😅 dasar Kakek palsu'

"Emmm... Maaf Kek tadi saja dikejar orang jahat makanya saya manjat pohon biar gak ketahuan" Ucap Mahda menjelaskan.

"Awww ssttt... Pinggang gue rasanya mau copot" Keluh Kakek Bowo seraya memegangi pinggangnya.

"Maaf ya Kek tadi saya gak sengaja jatoh nimpa Kakek"

"Enak aja lo cuman minta maaf, gue gak mau tau pokoknya lo harus ganti rugi"

"Iya Kek saya ganti rugi buat biaya pijit pingang Kakek"

"Gue gak butuh duit lo"

"Ada apa sih Kek ribut - ribut" Tanya Bima setelah sampai di asal suara keributan. "Loh lo ngapain disini Da? " Imbuhnya.

"Gue dikejar orang jahat Bim makanya gue ngumpet di atas pohon tapi pas gue turun, tangan gue meleset terus jatuh nimpa Kakek ini. Gue bener - bener gak sengaja, gue bakal ganti rugi kok"

"Lo gimana sih Da? Kasihan Kakek gue baru aja bangun dari mati suri malah lo timpa, nanti kalo Kakek gue mati lagi lo mau tangung jawab balikin nyawanya ha? "

"Gue kan gak sengaja Bim, lagian tadi tuh gue gak tau kalo ada orang lewat dibawah pohon"

"Hem... Mending gue kerjain nih cewe rese satu,"  Seru Yuda dalam hati.

"Kakek gapapa kan? Ada yang luka gak? " Khawatir Bima.

"Gue bukan kakek lo, harus berapa kali gue bilang ha?" Ketusnya tidak terima dipanggil dengan sebutan Kakek.

"Pokoknya gue mau lo ganti rugi, pinggang gue encok gara - gara lo! "

"Iya kek saya bakal ganti rugi kok, Kakek minta berapa? "

"Lo pikir gue butuh duit lo apa? "

Bima hanya menonton dan keheranan melihat kakeknya yang sangat ketus apalagi kakeknya menggunakan kata lo gue, hal itu membuatnya semakin bingung dengan tingkah kakeknya yang sangat jauh berbeda dari yang sebelum mengalami mati suri.

"Lalu saya harus melakukan apa sebagai ganti rugi Kek? " Tanya Mahda  yang sudah sangat bingung dan kelelahan. Tubuhnya sangat butuh istirahat untuk saat ini.

"Gue mau lo jadi..."

Bima dan Mahda memandang Kakek Bowo dengan serius menunggu kelanjutan ucapannya.


***



Bima dan Kakeknya tengah menikmati dinginnya malam di tepi danau yang ada di belakang rumahnya. Suasana sunyi, sepi dan cahaya lampu yang cukup terang berpijar.

Bintang - bintang bahkan ikut menghiasi gelapnya langit malam, kunang - kunang pun juga berterbangan menemani keheningan malam. Ditemani dengan secangkir kopi hitam dan segelas besar wedang jahe, cukup untuk menghangatkan tubuh dan menambah suasana.

Bima dan Kakeknya masih sama - sama dalam keadaan diam, memandang langit bertabur gemerlap bintang.

Bima masih dalam keadaan bingung dan bertanya - tanya dengan apa yang sebenarnya terjadi kepada Kakeknya hari ini.

Bima senang karena Kakeknya tidak jadi pergi meninggalkannya untuk selamanya. Tapi.., disisi lain ia sangat kebingungan dengan perubahan sifat dan sikap Kakeknya.
Padahal sebelum mati suri Kakeknya adalah orang yang sangat baik, ramah, dan sabar tapi sekarang berubah 180° menjadi emosional, berkata kasar dan entah bagaimana lagi cara menjelaskannya. Yang pasti sekarang Kakeknya sangat berubah.

Sementara itu Yuda yang berada di raga tua Kakek Bowo juga sangat bingung dengan apa yang terjadi, ia tidak bisa percaya kalau kini jiwanya benar - benar bersemayam dalam tubuh Kakeknya Bima. Tapi sekalipun ia tidak mempercayai apa yang terjadi tetap saja ia tidak bisa menyangkal semuanya.

Sudah berkali - kali Yuda mengatakan kalau ia bukan Kakeknya Bima tapi tetap saja bagaimana Bima akan percaya sedangkan tubuh itu memang tubuh Kakeknya.
Sudah berkali - kali juga Yuda menjelaskan kalau ia adalah Yuda, Bos sekaligus sahabatnya tapi tetap saja bagaimana Bima bisa percaya sedangkan tubuhnya saja memang bukan tubuh Yuda.

Kini pikiran Yuda tengah kalut, ia tidak tau apa yang sebenarnya tengah terjadi ia juga tidak tau bagaimana ia bisa kembali ke tubuhnya lagi.
Ia sangat marah dan kesal tapi tidak bisa berbuat apa - apa.
Bahkan sekeras apapun Yuda berpikir tetap saja ia tidak tau harus bagaimana untuk kembali ke tubuhnya.

"Bim, lo harus percaya kalo gue ini Yuda bukan Kakek lo!" Ucapnya masih memandang lurus ke langit dengan duduk bersandar di pohon.

"Gue ini Yuda, gue gak tau gimana caranya gue bisa masuk ke tubuh Kakek lo gue juga gak tau kenapa gue bisa terjebak di tubuh Kakek lo, gue tau lo gak percaya sama ucapan gue tapi asal lo tau gue juga gak percaya semua ini terjadi sama gue, gue pengen balik ke tubuh gue! Gue gak mau di tubuh Kakek lo yang lemah dan tua ini! Gue gak mau jadi Aki - Aki! Gue Bukan Aki - Aki! Uhuk... uhuk... " Ucap Yuda yang mulai habis kesabaran.

Bima hanya menatap Kakeknya dan berfikir keras dengan yang diucapkan oleh kakeknya.

"Aaakkkhhh... Uhuk... uhuk.., " Frustasi Yuda berteriak sambil melempar beberapa batu besar hingga bersuara.

Blung...

Blung...

Blung...

Yuda tau  sekeras apapun ia menjelaskan kalau ia adalah Yuda, Bima tidak akan mempercayainya dan akan menganggapnya sedang halu.

"Kalo gitu buat gue percaya kalo lo beneran Yuda! " Ucap Bima sambil mengangkat cangkir kopinya dan menyeruputnya.

Yuda melihat kearah Bima "Gue pernah mergokin lo ngompol di celana gara - gara lo takut sama tikus.., "
Kini Bima menoleh kearah Kakeknya.

"Gue juga tau lo berkali - kali ditolak sama cewek cuma karena lo miskin, dan gue juga tau lo pernah malu banget gara - gara ditaksir dan dikejar - kerja sama Tara si bencong... Dan lo juga pernah salah masukin surat cinta ke dalam tasnya tania gendut, lo juga sering ngupil terus lo tempelin ke bajunya Tono cuma gara - gara lo gak suka sama dia, lo juga sering kentut sembarangan dan itu bau banget... Lo juga pernah berantem sama Aksa gara - gara tisu bekas ingus lo yang lo lempar kena muka Aksa, lo juga pernah berak di celana gara - gara gak diizinin ke toilet sama pak Bagas, Dan __"

"Udah - udah... Udah cukup semua aib gue lo buka, gue percaya sama lo! Karena kakek gue gak tau dan gak mungkin tau semua itu " Ucap Bima menahan malu.

Sebenarnya Bima tidak ingin percaya tapi semua yang dikatakan oleh Kakeknya hanya diketahui oleh Yuda dan Aksa.
Apalagi saat ini Yuda tengah terbaring koma di rumah sakit jadi bisa saja kemungkinan kalau jiwa Yuda masuk dan terjebak di tubuh Kakeknya itu memang benar.

"Sekarang lo percaya kan kalo gue ini Yuda? " Tanya Yuda dan mendapat anggukan dari Bima.

"Kalo gitu bagaimana bisa jiwa lo masuk ke tubuh Kakek gue? Dan gimana caranya biar jiwa lo bisa balik ke raga lo lagi?"

"Gue gak tau " Ucapnya diakhiri helaan nafas.

"Kakek! Bima! Makan malam udah siap"

Bima dan Kakek Bowo langsung menoleh kearah asal suara.

Laki - Laki👦 jadi Aki - Aki👴Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang