Chapter 5 Ingatan Kembali dan Memulai Pembelajaran

370 35 9
                                    

Happy Reading Guys....

"Itu harganya 3 koin emas, Nona." Ucap paman pengrajin.
______________________

"Baik ini uangnya." Ucapku sambil menyodorkan 3 koin emas yang telah diberikan kaisar, padalah uang jajan ku masih ada banyak karena tak pernah digunakan.

Setiap keluarga bangsawan akan diberikan uang bulanan, untuk membeli kebutuhan tiap bulan. Anggarannya berbeda beda. Jika permaisuri akan mendapatkan 300 koin emas tiap bulan, Selir Agung mendapat 200 koin emas tiap bulan, Selir biasa mendapat 100 koin emas tiap bulan.

Pangeran dan Putri dari Permaisuri mendapat 250 koin emas tiap bulan, Pangeran dan Putri dari Selir Agung mendapat 150 koin emas tiap bulan, dan Pangaran dan Putri dari Selir biasa mendapat 100 koin emas tiap bulan.

Para Pangeran dan Putri akan mendapatkan uang bulanan saat berusia 3 tahun, karena saat berusia 3 tahun Pangeran dan Putri akan tinggal di pavilunnya sendiri tepat saat ulang tahunnya. Aku telah tinggal di Pavilun Air 10 bulan lamanya jadi 2 bulan lagi aku akan berulangtahun. Sekarang bulan Juli, dan 2 bulan lagi September. Kebetulan ulangtahun ku sama seperti kehidupan yang sebelumnya. 1 September.

Hari mulai petang, aku memutuskan untuk pulang setelah lelah berjalan jalan disekitar pasar kota. Tapi sebelum itu, aku melihat dipinggiran pasar yang tak banyak terlihat oleh mata, aku malihat seorang kakek yang mengenakan pakaian lusuh.

Kakek itu menjual sesuatu, dari kejauhan itu seperti permata yang berkilau. Saat aku mendekat aku malihat satu set perhiasan yang sangat indah berwarna merah jambu. Aku merasakan persaan yang akrab kepada perhiasan itu.

Meong Meong! [Nona, itu adalah permata merah jambu milik Penyihir legendaris] ucap Olive tiba tiba

Meong! [Benar, kau harus mendapatkannya Nona] ucap Slyvester menanggapi.

"Kakek penjual, mau kah kau menjualnya padaku?" Tanyaku pada kakek itu.

"Takdir telah membawa penerusnya." Ucap Kakek itu tiba tiba.

"Kakek?"

"25 koin emas." Ucap Kakek itu tiba tiba.

"Tentu."
____________

"Rara!... Rara!!" Bisik sesorang dibalik jendela ruang tidur.

Aku pun berjalan kearah jendela dan membukanya. Terpampang wajah yang mirip denganku. Semacam copy paste. Dia salah Pangeran Ketiga Lan Xiao Hana alias Auroan.

"Ngapain kakak disitu?" Tanyaku heran.

"Menjengukmu!" Balasnya dengan tampang polos.

"Kan kakak bisa lewat pintu. Gimana sih! Nanti kakak dikira maling loh."

"Oh iya ya. Ok aku balik dulu." Ucapnya dengan tampang bodohnnya.

Tok... Tok... Tok...

"Nona, Yang Mulia Pangeran Ketiga datang berkunjung!" Lapor Yu Yue.

"Suruh dia masuk kemari." Balasku.

Lalu datanglah Pangeran Ketiga Lan Xiao Hana. 'Ya ampun dia sangat mirip dengan ku. Berasa liat cermin.'

"Ada apa Kakak datang kemari?" Tanyaku.

"Tidak kah kau menjamu tamu yang berkunjung?" Protesnya.

"Silahkan duduk! Yu-Chan bawakan teh dan camilan."

"Baik, Nona."

Kami pun duduk bersama. "Ada apa?" Tanyaku lagi.

"Kau masih belum menceritakan alasanmu bereinkarnasi kemari!" Balasnya.

Reincarnation: Leader of Mafia Lan Xiao HimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang