Chapter 8 Pelatihan Beracun Selesai dan Berkunjunnya Para Kakak

310 34 1
                                    

Happy Reading Guys....

Awalnya rasanya sakit tetapi lama kelamaan rasa sakit itu mulai bertambah menjadi perih lalu berubah menjadi gatal, aku menahan perasaan itu agar aku tubuhku tidak berpindah dan menggagalkan posisi kultivasiku. Jikalau aku gagal ini semua pasti akan sia sia.
____________________________

Lalu tiba tiba aku kehilangan kesadaranku, saat aku mambuka mata ku, aku malihat kegelapan, 'apakah aku mati lagi?' batinku, tetapi sepertinya tidak.

Lalu tiba tiba munculah batu krisral dengan bentuk yang berbeda beda dengan warna yang berbeda. Aku tidak bisa mendeskripsikannya bentuknya tetapi aku bisa memberitahukan warnanya, ada warna putih, ungu, orange, kuning, hijau, biru, dan merah muda.

Aku menyentuh ketujuh batu kristal itu, seketika batu krital itu bergerak menjadi satu dan berubah menjadi diriku. Benar, didapanku terdapat gadis kecil yang mirip, sangat persis dengan diriku, rambutnya, matanya, semuanya.

Lalu gadis itu menggenggam tanganku dan merasuki tubuhku, sambil berbisik 'aku akan selalu ada didalam dirimu' setelah itu kesadaranku hilang kembali. Setelah sadar aku membuka mataku, aku kembali ketempat semula, ternyata aku tertidur diatas bunga lotus merah ini.

"Kau sudah bangun, Muritku?" Suara seorang wanita yang akhir akhir ini menemaniku.

"Jia-Sensei?" Panggilku.

"Senang melihatmu kembali." Sambut Jia-Sensei.

"Sensei, aku merindukanmu." Ucapku sambil bergelayutan memeluk Jia-Sensei, sungguh ini perasaan yang sungguh sungguh. Aku sangat merindukan senseiku yang ini.

"Wah, baru tiga jam kau sudah merindukanku? Bagaimana jika aku meninggalkanmu satu hari?" Jawaban itu membuatku membelalakkan mataku, 'apa katanya tiga jam? Hanya tiga jam? Kenapa rasanya seperti tiga tahun?'

"Entahlah, rasanya aku sangat sangat merindukanmu." Ucapku padanya.

"Oho, muritku. Kau memilih kristal yang mana?" Tanyanya.

"Semuanya." Jawabku santai.

Mendengar pengakuanku Jia-Sensei tanpak terkejut, sangking terkejutnya dia hampir terjatuh. Aku bingung mengapa dia sangat terkejut, bukankah dia adalah yang dulunya juga mengalami hal seperti ini? Kenapa sangat terkejut.

"Jia Jia Sensei, kenapa terkejut?" Tanyaku padanya.

"Bagaiman bisa aku tidak terkejut, jantungku bahkan hampir berhenti berdetak sangking terkejutnya. Kau memilih semua kristalnya? Belum pernah ada yang melakukan itu." Pengakuan itu membuatku SEDIKIT terkejut.

"Jadi aku yang pertama?" Tanyaku.

"Iya, tetapi dahulu juga ada yang sepeti itu, hanya saja dia hanya dapat memilih 3 dari 7." Jujur Jia-Sensei.

"Jadi seperti itu." Ucapku dengan nada rasa biasa aja.

"Bagaiman kau bereaksi seperti itu, kau sangat mirip dengan ayahmu."

"Ayah?"

"Bukankah aku sudah bercerita tentang dia membunuh-" sebelum dia menyelesaikan aku pun menanggapi.

"Oh ya itu."

"Baiklah, sudah sudah. Karena kau berhasil, kau sudah lulus, aku memberikan ini sebagai hadiah untukmu." Ucap Jia-Sensei sambil menyodorkan gandulan batu giok sama seperti kakek yang mengajariku pengobatan.

"Ini lagi?" Ucapku sedikit kesal.

"Lagi?" Tanya Jia-Sensei

"Iya, kakek yang ada diruang sebelah memberikan gandulan seperti ini." Jawabku.

Reincarnation: Leader of Mafia Lan Xiao HimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang