Chapter 7 Dia Milikku

358 34 2
                                    

Happy Reading Guys....

"Berhenti!" Perintah penjaga gerbang.
________________

Setelah itu Jendral Xin Yuan turun dan memberitahukan bahwa yang ada di dalam kereta adalah Putri Xiao Hime. Setelah itu penjaga gerbang mengizinkan kereta lewat.

Setelah kereta berhenti, aku langsung pergi menuju ke Pavilun Astantia sambil membawa Anak lelaki tadi. Saat  didepan pintu masuk Paviliun, para Pelayan dan penjaga memberi hormat.

"Salam kepada Bintang Kekaisaran, Yang Mulia Putri Pertama, Lan Xiao Hime." Ucap mereka serempak dan kubalas anggukan.

Saat masuk kedalam, aku melihat Auroan atau yang sekarang meiliki nama Lan Xiao Hana sedang duduk di ruang tamu Paviliun. "Siapa itu Ra?"

'aduh... Kok panggil Ra sih? Hime-sama dong!' protesku.

'ya elah, Hime-sama? Emang kamu seterhormat itu di panggil Hime-sama?' balasnya Lan Xiao Hana.

'ya dong!' balasku.

'aku panggil kamu Hime-chan aja.' ucap Lan Xiao Hana.

'tersetah deh'

"Hime-chan, dia siapa?" Tanya Lan Xiao Hana.

'baka, kenapa gak lewat telepati aja gampang.'

'suka suka aku dong!' balas Lan Xiao Hana.

"Dia milikku." Ucapku datar.

setelah itu aku pergi menuju kamar tamu dan mebaringkan tubuh anak lelaki itu, aku malihat bahwa ia tertidur setidaknya dia akan melupakan rasa sakit ditubuhnya.

"Yue-chan, madikan dia dan gantikan pakaiannya." Titahku.

"Yuan-Kun, panggilkan tabib segera dan rawat anak ini. Saat semuanya selesai bawakan makan dan suruh dia makan." Titahku sekali lagi.

Lalu aku pergi dari kamar itu dan duduk diruang tamu sambil menunggu semua yang aku perintahkan selesai. Lalu aku menatap Lan Xiao Hana yang masih duduk.

"Kau tidak akan menikahinya kan?" Tanyanya tiba tiba. Pertanyaan itu berahasil mengejutkan pelayan dan penjaga sekaligus Yu Yue dan Jendral Xin Yuan yang masih ada di ruangan.

"Kenapa?" Tanyaku.

"Kau bilang dia milikmu! Jadi..." Sebelum dia selesai aku langsung berbicara menggunakan telepati.

'diam, aku bilang dia milikku karena aku ingin menjadikannya bawahan yang luar biasa. Bagaimana bisa kau berfikir aku akan menikahinya, bahkan umurku masih 4 tahun.'

'tapi umurmu yang sebenarnya kan 18 tahun jika ditambah sekarang.'

'baka baka baka. Nggak lagi pula umur anak lelaki itu kan masih 5 tahun.'

'iya deh.' ucapnya malas tapi bisa dibilang lega.

Setelah anak lelaki itu selesai dirawat aku pun pergi menjenguknya. Aku melihat dia yang sudah bersih dan lukanya sudah di obati. Lumayan, dia tampan. Aku beruntung disini banyak cogan. Bisa cuci mata tiap hari nih.

Anak lelaki berambut biru tua itu menyadari kedatanganku dan berniat untuk bangun dari tidurnya. Melihat bahwa dia saja tidak punya kekuatan untuk bangun aku pun menyuruhnya untuk berbaring saja.

"Berbaring lah." Perintahku kepadanya.

"Terimakasih." Ucapnya secara tiba tiba.

"Sama sama." Balasku.

"Tetapi ini tidaklah murah." Lanjutku.

Anak lelaki itu menyadari apa yang aku katakan lalu ia langsung berkata. "Yang Mulia, saya bersedia menjadi budak Yang Mulia." Jawabnya langsung.

Reincarnation: Leader of Mafia Lan Xiao HimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang