Epilog tanpa Prolog

24 0 0
                                    

Selamat Melepas


Aku pernah terlalu jauh berharap pada yang tak pasti hingga harapan itu yang mematahkan ku sendiri.
Aku pernah melupakan fitrah dan Izzah ku sebagai manusia terlebih sebagai wanita hanya untuk mengejar luka.

Hingga sekarang aku mengerti
Yang menyembuhkan luka bukanlah lupa
Tapi penerimaan,
Bagaimana aku menerima bahwa luka itu ada sebagai bagian dari proses pendewasaan ku.

Sekarang aku mengerti
Bahwa mengalah tak selalu berarti kalah.
Tapi tentang bagaimana hati menerima bahwa tidak semua keinginan adalah baik untuk didapatkan.

Sekarang aku mengerti
Bahwa mengejar tak harus selalu dengan berlari.
Karena aku adalah seorang hamba, kepunyaan Allah yang maha mendengar,hamba dari Allah yang selalu ada 24/7 untuk mendengarkan seluruh bisikan do'a-do'a ku.

Semoga Allah masih memperkenankan do'a-do'a ku tersebutkan.
Semoga Allah masih memperkenankan aku merawat luka dengan sebaik-baiknya senyum.
Semoga Allah masih memperkenankan aku menangisi dosa-dosa.
Semoga Allah masih memperkenankan aku berusaha untuk meluaskan sabarku,memperkuat tabahku dan meringankan ikhlas ku.

Aamiin.

Dari luka,yang sedang berjuang untuk sembuh.
Dari ikhlas, yang sedang berjuang untuk semakin ringan.
Dan dari tabah,yang sedang berjuang sampai akhirnya kembali ke tanah.

Oktober,2020.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 04, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Catatan Kecil (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang