Sekarang ayunan berkarat ini semakin kaku.
Ini semua karena kesalahanku.
Terlampau percaya diri bermain terlalu tinggi.Setelah itu sesak dan sesal terasa menghujam semakin dalam.
Ayunan itu mengajak ku melambung terlalu tinggi. Dan bodohnya aku mengikuti.Kepercayaan ku semakin berkarat dan semakin kaku
Terlebih pada sifat bodohku.
Siapa aku beraninya bermain bersama si ayunan berkarat yang kaku itu.Kurasa.
Taman gelanggang sore ini sudah mengajarkan ku hal baru lagi.
Dari aku.
Terimakasih untuk hujan. Rintikmu meski sesaat berhasil membekukan si ayunan berkarat.Syiah Kuala
Februari,2019
If.