Sasuke baru selesai dengan terapi rutin yang biasa dia lakukan untuk menyembuhkan impoten yang dimilikinya, dan sejauh ini masih belum ada perkembangan. Dia keluar dari ruangan tempat dia melakukan terapi dan berjalan santai menuju mobilnya tapi di perjalanan menuju basemen dia bertemu Naruto yang baru turun dari mobil seseorang.
Sasuke memerhatikannya dan melihat Naruto mengobrol sebentar dengan orang yang membawa mobil hingga akhirnya Naruto melambaikan tangan dan menutup pintu mobil juga menyaksikan mobil keluar dari basemen. Sasuke pikir mungkin ada sesuatu yang mengharuskan seseorang yang mengantar Naruto sampai basemen untuk pergi sebelum mengantarnya periksa. Ah periksa? Apa yang terjadi dengan Naruto?
Sasuke menghampiri Naruto yang masih menatap mobil yang mengantarnya sampai benar-benar tak terlihat, "Naruto?" sapa Sasuke setelah berada tepat dibelakang Naruto. "Apa yang kau lakukan disini? Kau sakit?" tanya Sasuke setelah Naruto berdehem dan menengok kearahnya.
"Tidak-tidak." Naruto menggelengkan kepalanya, "aku tidak sakit, ini hanya untuk pemeriksaan rutin saja." Jawab Naruto.
Sasuke melipat dahi tak mengerti, "pemeriksaan rutin?untuk?" Sasuke bertanya lagi.
Naruto terlihat gugup untuk bicara, namun pada akhurnya dia membuka suara, "aa.. untuk memastikan aku baik-baik saja, maksudku aku kemari untuk melakukan test AIDS, apakah aku terkena HIV atau tidak." Naruto menjelaskan sambil menunduk tak berani menatap wajah Sasuke, canggung mungkin, "yah seperti yang kau tahu. Aku. Begitulah." Akhir penjelasan Naruto, dia bisa menatap Sasuke untuk ini dan Sasuke henya mengangguk-ngangguk paham.
"Dan apa yang kau lakukan disini, Sasu?" Naruto bertanya.
"Biasa. Terapi rutin." Jawab Sasuke dan Naruto juga mengangguk paham.
"Baiklah kalau begitu, aku duluan, Sasu. Kau sudah melakukannya atau memang baru datang sama sepertiku?" tanya Naruto.
"Aku sudah selesai, tapi kurasa aku akan menunggumu, boleh aku ikut bersamamu?" tanya Sasuke.
"Untuk apa, bukankah kau sudah selesai, kurasa kau orang yang cukup sibuk." Naruto heran dengan tawaran Sasuke membuang-buang waktunya hanya untuk menunggui dirinya yang melakukan tes.
"Aku akan mengantarmu pulang, bukankah orang yang mengantarmu kemari sudah pergi? Ini akhir pekan dan aku tidak sesibuk itu."
Naruto tersenyum, "Jika itu tidak merepotkanmu." Ucapnya dan mereka berdua masuk ke dalam rumah sakit.
Setelah selesai dan mengetahui Naruto negative HIV, Naruto bernafas lega. Dokternya selalu memperingatkan untuk menjaga keamanan ketika berhubungan sex.
Sekarang Sasuke dan Naruto berada didalam mobil Sasuke dan menuju rumah Naruto, "boleh malam ini aku menginap?" tanya Sasuke.
Naruto menoleh menatap Sasuke dengan sedikit terkejut, Sasuke juga menatapnya, menatap mata biru Naruto. Membiarkan dirinya tenggelam. Heyy dia sedang menyetir sekarang. "Perhatikan jalannya, Sasuke." Naruto berkata sambil membuang muka yang sedikit tersipu.
Sasuke menatap jalanan lagi, "ternyata aku benar-benar menyukai matamu" Sasuke berkata jujur dan Sasuke yakin wajah Naruto semakin memerah sekarang.
"Aku anggap itu sebagai pujian." Naruto bercicit pelan, namun masih bisa didengar Sasuke dan itu membuat Sasuke tersenyum sendiri. Naruto dimatanya nampak semakin lucu dan menggemaskan. Inikah tabiat orang yang sedang jatuh cinta? Menanggap apapun yang dilakukan gebetannya terlihat imut, manis, lucu, dan menggemaskan padahlal sebenarnya biasa saja. Maavkan Sasuke.
"Jadi bagaimana? Apa aku boleh menginap di rumahmu malam ini?" tanya Sasuke lagi, mengembalikkan topik awal pembicaraan, "aku juga ingin merasakan masakanmu lagi jika boleh." Lanjut Sasuke, kali ini tanpa menatap Naruto karena fokus menyetir.
KAMU SEDANG MEMBACA
No Sex No Life [Completed]✔
FanfictionNaruto adalah jalang. dia butuh laki-laki lain untuk memuaskan hasrat birahinya, Naruto ingin disentuh, Naruto ingin kasih sayang, dan Naruto ingin dicintai, dia akan memberikan apapun pada seseorang yang memberinya ruang termasuk tubuhnya, dan hidu...