8. Protektif

3.2K 205 16
                                    


Sasuke dan Naruto menjalin hubungan, terlihat akrab. Menjalin hubungan hanya dalam beberapa bulan setelah bertemu. Terlalu cepat, Naruto mengambil keputusan besar, akankah dia sanggup dengan keputusannya menjalin hubungan serius dengan satu pria saja? Dan heyy!! Pria itu Sasuke, seorang impoten. Atau bisakkah Naruto membangkitkan gairah pada Sasuke? Entahlah..

Naruto membuka ponselnya yang beberapa menit detik lalu bersuara menandakan ada pesan masuk, Sasuke pelakunya, Sasuke mengirimi Naruto pesan bahwa dia sudah menunggu didepan rumahnya. Sejak Sasuke dan Naruto menjalin hubungan, Sasuke selalu mengantar jemput Naruto bekerja.

Tanpa membalas pesan yang Sasuke kirimkan, Naruto keluar rumah, dia sudah siap dan rapi. Jadwalnya berangkat kerja, dari halaman rumah Naruto bisa melihat Sasuke tersenyum dari kaca penumpang yang terbuka.

Naruto balas tersenyum dan melambai, lalu membuka pintu mobil, dan duduk manis.

"Sudah kibilang untuk pindah saja ke apartmen ku, aku jadi tak perlu mengantar-jemputmu seperti ini." Sasuke bersuara ketika Naruto sudah duduk manis dan memasang sabuk pengaman.

"Hmmm, jadi menurutmu aku ini merepotkan begitu?" Naruto sangsi dengan perintah Sasuke.

"Begitulah." Jawab Sasuke lalu menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang.

"Aku tidak pernah memintamu untuk mengantar-jemputku, kau sendiri yang mau." Jawab Naruto kesal menatap Sasuke dengan sinis.

"Kenapa kau tersenyum?" Naruto bertanya ketika melihat Sasuke tersenyum,

"Tidak ada, maksudku akan lebih mudah nantinya jika kita dalam satu ruangan, kau bisa sekalian mengurusku." Jawab Sasuke.

"Heeeee~, jadi itu tujuanmu, hm?" Naruto semakin sangsi. "Kau hanya ingin aku menjadi ibu yang mengurusmu."

"Begitulah," Sasuke menjawab santai, "lagipula itu adalah mimpiku dari dulu, punya seorang isteri yang mengurusku."

"Istri? Kalau begitu kau menikah saja sana dengan perempuan." Naruto cemberut dan melipat kedua tangannya didada.

"Kenapa aku harus mencari perempuan jika istriku yang ini bisa mengurusku." Sasuke menyentuh pipi Naruto dengan tangannya yang bebas.

Naruto tersipu, "Gombal." Katanya lalu menepis pelan tangan Sasuke yang ada dipipinya.

"Aku serius mengajakmu untuk tinggal di apartmenku." Sasuke kembali ke topik awal pembicaraan.

"Baiklah, minggu depan aku pindahan, aku perlu membereskan barang-barangku dulu." Kata Naruto yang akhirnya setuju.

"Seminggu terlalu lama, aku akan menyewa orang untuk membereskan barang-barangmu, setelah pulang kerjamu nanti aku akan membawamu ke apartmen."

Naruto menggelengkan kepala dan akhirnya menyerah. "Terserah kau saja."

Sasuke tersenyum dan menepuk rambut kuning Naruto, "Anak baik."

Perkataan Sasuke membuat Naruto senang, ahhh~ indahnya dipuji.

"Sampai." Kata Sasuke dan menghentikan mobilnya didepan kantor Naruto.

Naruto melepaskan sabuk pengaman, "Terima kasih." Katanya lalu tangannya merogoh kenop pintu mobil namun tangannya yang lain ditahan Sasuke, membuat Naruto menengok dan mneghadap Sasuke.

"Kenapa lagi, Sasu?" tanya Naruto dengan senyuman lebar yang dimanis-manis kan.

"Beri aku ciuman." Kata Sasuke memajukan pipinya. Naruto tersenyum manis, lalu mengecup pipi Sasuke. "Satu lagi!" Sasuke menagih untuk satu pipinya yang lain, dan dengan senang hati Naruto memberikannya untuk Sasuke.

No Sex No Life [Completed]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang