Sasuke tengah berada diruangan santai milikknya ketika suara HP berbunyi di meja tak jauh darinya menandakan ada panggilan masuk, entah dari siapa.
Sasuke melenguh pelan, beranjak meninggalkan sofa nyamannya untuk mengambil HP tersebut, matanya menyipit tatkala melihat layar HP tersebut menampilkan nomor tak dikenal.
Dengan malas Sasuke menerima panggilan tersebut dan menempelkan HP nya di telinga, "Sasu, bisa kau jemput aku di kelab seperti biasa." terdengar suara kakaknya, Itachi yang berat dan serak dari seberang.
"Hn." jawab Sasuke singkat, dia hapal betul kebiasaan kakaknya ketika pulang dari luar kota, di kelab semalaman dan minta dijemput pulang ketika sudah bosan, hal ini sudah rutinitas tiga bulan sekali yang sudah berlangsung cukup lama.
Dengan malas Sasuke mengambil kunci mobil di meja tempat sebelumnya HP Sasuke berada dan melangkah santai ke garasi tempat mobilnya berada.
Jalanan lengang ketika Sasuke mengendarai mobilnya, hal tersebut memudahkan Sasuke untuk menambah kecepatan mobil, mengebut tanpa halangan. hingga dia sampai di tempat tujuan.
Sasuke turun dari mobilnya dan masuk kedalam kelab, sekilas dia melihat jam tangannya yang masih menunjukkan pukul sepuluh malam. ini masih terhitung sore untuk Itachi pulang, karena biasanya Itachi akan menelpon sekitar jam empat atau jam lima pagi.
"Kau mencari tuan Itachi, tuan?" sapa seorang bartender yang sudah hapal dengan kedatangan Sasuke yang tidak lain dan tidak bukan adalah untuk menjemput Itachi,
"Dia dikamar nomor 12." kata bartender tersebut lagi sebelum sasuke menjawab pertanyaan darinya.
Tanpa menunggu apapun lagi Sasuke segera melangkahkan kakinya kebagian belakang kelab, tempat kamar yang disewakan untuk orang-orang kelab yang teler atau sekedar digunakan 'tidur' dan sebagainya.
Sambil berjalan ketempat tujuan, Sasuke melihat sekeliling, sama seperti kelab malam lainnya, musik EDM keras menggema, orang-orang berjoget ria bahkan gila, tak sedikit yang terang-terangan bercumbu seolah dunia milik berdua.
Tak sedikit juga yang bersembunyi dipojokkan atau satu orang dikerumuni banyak orang lainnya, tua-muda, remaja-dewasa, hetero-homo. kelab malam bebas, Sasuke mengembuskan napas pelan, meratapi kenapa dirinya sampai terjebak dalam ruangan sesak dan berisik ini. dia tak suka.
kalaupun mabuk, dia memilih untuk menyendiri menyesap alkoholnya diruangan pribadi rumahnya, itu lebih menenangkan bagi telinganya.
"Tuan Sasuke." Sasuke menengok kanan kiri ketika telinganya menangkap namanya dipanggil, namun Sasuke tak menemukan orang yang memanggilnya dan dia melanjutkan perjalanan.
"Tuan Itachi di kamar 13." kata seorang bartender yang Sasuke temui sebelumnya, namun terlambat karena Sasuke tidak mendengarnya.
Sasuke sampai didepan pintu nomor 12, seperti yang dikatakan bartender yang ditemuinya tadi, tangannya menggapai kenop pintu dan membukanya.
Sasuke terpaku menatap sosok didepannya, yang ditatap juga sama diamnya, keduanya terpaku dalam pikiran masing-masing.
"Siapa kau?" tanya pria blonde telanjang yang beringsut duduk dikasurnya dan menutup tubuhnya dengan selimut.
Sasuke sempat memerhatikan tubuh ramping si pria blonde, kulit tan dengan beberapa tanda bekas gigitan dan ciuman, bahkan beberapa bekas tamparan. dan ah, beberapa bekas sperma menempel ditubuh si ramping.
Namun, Sasuke tidak terangsang dengan tubuh telanjang si blonde bahkan dengan bau sex yang menguar dari dalam ruangan. Sama sekali tidak.
KAMU SEDANG MEMBACA
No Sex No Life [Completed]✔
FanfictionNaruto adalah jalang. dia butuh laki-laki lain untuk memuaskan hasrat birahinya, Naruto ingin disentuh, Naruto ingin kasih sayang, dan Naruto ingin dicintai, dia akan memberikan apapun pada seseorang yang memberinya ruang termasuk tubuhnya, dan hidu...