"Apa kau mau menjadi pacarku?"
Pertanyaan Sasuke beberapa hari yang lalu selalu terngiang ditelinga Naruto. Sasuke serius dengan pernyataan itu. Naruto meminta waktu untuk berpikir dan Sasuke menyetujuinya.
Naruto memang tertarik dengan Sasuke, tapi cinta? Entahlah apa yang dirasakannya terhadap Sasuke, Naruto biasanya hanya berteman dengan lelaki untuk kebutuhan seksualnya. Sasuke berbeda. Dia tidak seperti kebanyakan pria yang lainnya-begitu menurut Naruto. Tapi apakah ini cinta?
Jika Naruto menjalin hubungan dengan Sasuke, apa yang terjadi dengan dirinya? Naruto tahu Sasuke impoten, dan Naruto? Apa bisa dia bersama seorang yang bahkan tak bernafsu terhadap dirinya, Naruto paham, bahwa cinta tak melulu tentang nafsu, tapi cinta orang lain yang seperti itu. Dia tidak.
"Naruto!" seru Sai sedikit melongok menatap meja Naruto, "apa ada yang terjadi? Daritadi kau bengong dan tidak fokus, juga lingkaran matamu sangat hitam, kau tak bisa tidur?"lanjut Sai. Naruto menoleh menatap Sai dan tersenyum pendek.
"Tak apa, Sai. Aku hanya memikirkan sesuatu." Jawab Naruto seadanya.
"Hm baiklah." Kata Sai menutup perbincangan mereka.
Sampai pulang pun Naruto tetap tidak fokus, syukur dia bisa mengerjakan pekerjaannnya dengan benar walau setengah pikirannya entah berkelana kemana.
"Naruto, apa kau mendapat pesan dari Kakashi?" Kiba menghampiri Naruto yang tengah merapikan meja dan bertanya.
"Emm, ya." Jawab Naruto. Kakashi mengirimkan pesan untuk minum bersama. Kiba, Gaara, dan dirinya. Bukan hanya minum, tapi juga lainnya. Tahukan maksudku? Hehe J
"Aku tidak ikut, hari ini." Kata Kiba lagi. Naruto hanya mengangguk dan berdehem mengiyakan.
"Ada acara penting?" Naruto bertanya.
"Begitulah, Sakura mengajakku memilih gaun untuk pertunangan kami."
"Baiklah, akan kusampaikan pada Kakashi dan lainnya kau tidak bisa datang." Naruto menjawab dan dirinya sudah selesai membereskan mejanya, siap untuk berangkat ke rumah Kakashi.
"Kalau begitu, aku pulang." Kata Naruto.
Di kereta dia menghela napas panjang dan mengembuskannya perlahan. Kiba sudah akan bertunangan dan pastinya akan segera berlanjut ke jenjang pernikahan. Tapi Naruto masih seperti itu-itu saja. Berhubungan sex dengan banyak pria tanpa menjalin ikatan serius dengan seseorang.
Kemudian dalam kepalanya, perkataan Sasuke kembali berputar, siapkah Naruto bersama dengan Sasuke? Sasuke sadar tentang kekurangannya dan tidak memaksa Naruto untuk menjalin ikatan dengannya. Sasuke tahu bahwa dia tak bisa memenuhi kebutuhan Naruto dalam hal sex.
Tapi kesampingkan tentang sex, Naruto takkan mengelak sekarang jika dia juga tertarik dengan Sasuke, tertarik dalam artian "cinta" mungkin. Beberapa hari ini dia kurang tidur dan hanya memikirkan Sasuke. Dan ini keputusannya, dia juga suka Sasuke.
Hanya saja. Keputusan mencintai Sasuke dan keputusan menjalin hubungan dengan Sasuke adalah dua hal yang berbeda. Naruto tak yakin dia akan bertahan lama dengan Sasuke. Dia juga tak bisa jika hidup tanpa melakukan sex dengan pria.
Berputar dengan pemikiran Sasuke dan menjalin hubungan dengannya membuat Naruto tak sadar dia sudah ada di depan rumah Kakashi. Kakinya melangkah masuk dan setelah masuk, dia melihat Kakashi, Gaara, Shikamaru, dan Neji sudah duduk di lantai dengan meja bundar ditengah nya.
Naruto mendekat, "Ah, maafkan aku terlambat." Kata Naruto.
"Tidak masalah, kami juga baru datang." jawab Gaara.
KAMU SEDANG MEMBACA
No Sex No Life [Completed]✔
FanfictionNaruto adalah jalang. dia butuh laki-laki lain untuk memuaskan hasrat birahinya, Naruto ingin disentuh, Naruto ingin kasih sayang, dan Naruto ingin dicintai, dia akan memberikan apapun pada seseorang yang memberinya ruang termasuk tubuhnya, dan hidu...