9. Tahan

3.1K 198 9
                                    

Apakah Naruto akan ditinggalkan Sasuke? Ini salahnya. Harusnya ia menolak permintaan Kiba tadi, kenapa dia begitu gampangaan. Naruto mendunduk merasa bersalah dan juga takut.

Kiba mengelus pipinya yang terasa sakit aKibat pukulan Sasuke. Sedangkan Sasuke memilih meninggalkan ruangan dengan mata yang penuh kekecewaan.

Naruto menunduk, Sasuke pasti benar-benar meninggalkannya sekarang. Matanya makin lama perih menahan air mata yang ingin segera keluar. Naruto tidak berani mengejar Sasuke. Dia salah dan dia mau minta maaf. Tapi dia takut Sasuke semakin marah jika dia muncul dihadapannya.

Naruto meremas celana yang dipakainya. Air matanya benar-benar tidak bisa ditahan lagi, sudah merembes keluar. Kancing yang terbuka dia benarkan. Masih menunduk tangan kirinya mengusap air mata yang semakin membanjir.

Harusnya Naruto sudah terbiasa ditinggalkan. Tapi ditinggalkan Sasuke sangat menyakitinya. Sasuke adalah satu-satunya orang yang selama ini tulus pada Naruto. Tapi karena kesalahan Naruto sendiri Sasuke akan meinggalkannya. Ini salahnya.

"Naru, apa yang dikatakan Sasuke benar?" Kiba bertanya setelah memerhatikan Naruto. "kau menjalin hubungan serius dengannya? Dia impoten, kuingatkan. Kau tidak bisa hidup bersama dengan orang seperti dia."

Naruto tak menjawab. "Naruto?" Kiba kembali memanggil.

"Aku harus pulang." Setelah mengatakannya Naruto meninggalkan Kiba. Ahh Naruto yakin bedok dan seterusnya Kiba juga akan meninggalkannya sama seperti yang sai lakukan sebelumnya. Dunia begitu kejam pada Naruto.

Sesampainya di rumah, Naruto melemparkan dirinya ke kasur dan menenggelamkan wajahnya dibantal, dia menangis dan sesekali berteriak dengan wajah yang ditenggelamkan dibantal untuk meredakan suara.

Tetap saja, suara teriakannya terdengar di seluruh ruangan rumah Yang kini sudah kosong dengan brang-barang Naruto. Sasuke pasti sudah memindahkan semua barang Naruto ke apartemennya seperti yang dia janjikan tadi pagi.

Naruto ingin minta maaf pada Sasuke, tapi untuk bertemu degnannya saja Naruto benar-benar sudah kehilangan muka. Naruto tidak akan menyalahkan Sasuke seandainya dia pergi.

Naruto ketiduran setelah berjam-jam menangis, dia terbangun oleh suara hp yang dia simpan di sampingnya. Pesan dari Sasuke.

Naruto sadar sepenuhnya, matanya terbuka lebar begitu melihat siapa yang mengrim pesan. Dahinya berkerut ketika membaca isi pesan. Apa ia tak salah lihat?

"Aku sudah ada di depan? Sasuke menjemputku?" gumam Naruto setelah membaca pesan yang Sasuke kirimkan.

"Ahhh~~ apa ini hanya mimpi? Mungkin aku bermimpi atau berhalusinasi. Dia tidak mungkin menjemputku." Setelah meyakinkan dirinya sendiri bahwa tidak mungkin Sasuke kemabli, Naruto kembali menyamankan dirinya di kasur.

Sampai suara hp nya kembali berdering, kali ni panggilan. Naruto menyipitkan matanya yang sudah hampir tidur lagi. Naruto mengangkat telpon tanpa tahu siapa penelpon karena masih mengantuk.

"Halo." Suara Naruto serak karena bangun tidur juga aKibat teriakkan yang beberapa jam lalu dia lakukan.

"Halo." Naruto bersuara lagi ketika tidak ada jawaban dari seberang.

"Aku menjemputmu." Ketika mendengar jawaban dari seberang. Naruto segera duduk. Itu suara Sasuke. "Aku di luar." Lanjutnya lalu menutup panggilan.

Apa Sasuke tidak marah lagi? Berarti pesan yang dia baca sebelumnya juga bukan mimpi?

Naruto bangun dari kasurnya dan sebelum keluar Naruto memastikan dengan menengok dari jendela. Menyingkab sediki tirainya. Dan matanya menangkap mobil Sasuke. "Itu benar Sasuke, tapi aku.." Naruto bergumam. Dia malu untuk bertemu dengan Sasuke. Seandainya bertemu, apa yang harus dilakukannya.

No Sex No Life [Completed]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang