Catatan: mengandung konten dewasa, jika sekiranya pembaca sekalian tidak suka, kalian bisa melewatinya dan tidak perlu repot membaca cerita ini.
Sasuke merasakan perasaan yang sudah lama tidak dia rasakan. Perasaan yang sudah lama dia lupakan. Tapi tubuhnya masih mengingatnya. Nalurinya masih ingat bagaimana rasanya terangsang.
"Madu?" Naruto cengo dengan perkataan Sasuke. Jadi Sasuke membawa madu sebagai hadiah dan bukan baju kucing ini? Siapapun. Tenggelamkan Naruto sekarang. Dia benar-benar tidak tahu harus dimana menyembunyikan wajahnya yang malu luar biasa.
Sasuke kembali duduk menatap Naruto lekat dari atas sampai kebawah, menikmati pemandangan ero Naruto yang masih memproses kejadian yang baru saja dialaminya, kali ini dia benar-benar menatap Naruto keseluruhan, bukan hanya matanya yang dia sukai, bukan hanya rambutnya yang dia sukai. Tapi semuanya. Semua yang ada pada Naruto, Sasuke tidak mungkin tidak menyukainya. Apalagi sekarang. Demi apapun Sasuke sampai lupa dunia.
"Naru!" Naruto yang gugup hendak berbalik, namun tertahan dengan seruan Sasuke. "Mau kemana?" Tanya Sasuke membuat Naruto semakin terlihat gugupnya. Jelas saja, dia pasti malu sekarang. Heyy Sasuke itu impoten, apa yang membuat Naruto berpikir bahwa Sasuke membelikan baju kucing ini untuknya.
"Kau terlihat manis." Lanjut Sasuke yang sekarang berdiri dari kursinya dan dengan perasaan yang gugup pula dia mendekat kea rah Naruto.
"Maafkan aku yang bersikap tidak sopan, kukira kau ingin melihatku memakai baju ini. Tapi sepertinya aku salah, kau t-tidak membelikan baju ini untukku, dan aku—aku akan menggantinya." Naruto sesekali tergagap ketika berbicara dan hell mukanya sudah benar-benar merah sekarang.
"Yah, aku memang tidak membelikannya untukmu, sepertinya barang yang kubeli tertukar. Tapi siapa bilang aku tidak ingin melihatmu berpakaian seperti ini, hm?" Sasuke sudah berada di depan Naruto dan membelai pipi panas Naruto. Membuat Naruto bergidik geli setengah kaget dirinya disentuh oleh Naruto.
"Naru—" panggil Sasuke dengan mendekatkan wajahnya pada wajah Naruto, refleks Naruto menutup matanya, menikmati sentuhan Sasuke pada wajah dan lehernya.
"Sepertinya aku kembali merasakan perasaan itu." Sasuke melanjutkan perkataannya, dan perlahan juga lembut Sasuke menempelkan bibirnya pada bibir Naruto.
Ahh, sensasi ini. Sudah lama tidak Sasuke rasakan. Panas dan begitu menggairahkan. Dirinya semakin terhanyut bermain lidah dengan Naruto, sampai Naruto kewalahan. Dan Sasuke jelas bukan pemula, dia hanya sempat kehilangan kemampuan saja.
"Ssssttthhh, Sasu." Naruto memanggil nama Sasuke gemetar ketika Sasuke mencengkram penis Naruto yang masih terhalang oleh roknya.
Sasuke mencumbu Naruto semakin intim, napasnya semakin memburu belum mau berhenti mencium bibir Naruto. Sedangkan Naruto mengikuti alur Sasuke. Sepertinya hal seintim ini adalah sesuatu yang hanya hadir dalam kepala dan imajinasi Naruto, tapi siapa sangka jika mereka berdua kini sedang panas-panasnya bercumbu.
Sasuke membalikan tubuh Naruto dan mendorongnya kearah meja kerja Sasuke. Sebelumnya Sasuke tidak pernah melakukan sex dengan sesama pria. Tapi sepertinya tidak berbeda dengan perempuan. Lagipula Sasuke sudah pernah melihat beberapa video porno hubungan sex dengan sesama pria. Jadi. Bukan masalah yang besar baginya untuk memuaskan Naruto.
Sasuke menyingkap rok Naruto dan mengocok penis Naruto, sedang bibirnya masih fokus pada bibir dan area wajah Naruto. Merasa puas dengan bibir, Sasuke turun ke leher Naruto dan menciuminya. Tangan Naruto mencengkram meja. Sasuke yakin Naruto menahan desahannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
No Sex No Life [Completed]✔
FanfictionNaruto adalah jalang. dia butuh laki-laki lain untuk memuaskan hasrat birahinya, Naruto ingin disentuh, Naruto ingin kasih sayang, dan Naruto ingin dicintai, dia akan memberikan apapun pada seseorang yang memberinya ruang termasuk tubuhnya, dan hidu...