Prolog

10.1K 336 8
                                    

"Ahhhhh." terdengar suara desahan dari dalam sebuah kamar salah satu kelab malam. Terdapat tiga orang berjenis kelamin sama tengah berkumpul mengelilingi satu lelaki lainnya yang terilhat paling kecil ukuran tubuhnya, ramping dan terlihat begitu sensual dengan wajah merahnya. Dia adalah pemilik suara desahan.


"Menungginglah!" perintah seseorang berambut cokelat dan dengan senang hati si ramping berkulit tan itu menurut, menungging memperlihatkan lubang pantatnya. melihat dia menungging pria disekelilingnya bersorak girang.


Beberapa menyentuh kulitnya, sedang si ramping bergerak sensual karena semakin terangsang. pria berambut cokelat yang menyuruhnya menungging meraba lubang si ramping dan memaksakan satu jarinya masuk perlahan kedalam lubang kecil itu.


"Jilat penisku, Naruto!" perintah seseorang berambut perak sudah menyuguhkan penisnya didepan wajah si ramping yang bernama Naruto itu. sekali lagi Naruto menurut dia meraih penis lelaki tersebut dan menjilatinya dengan rakus seolah penis tersebut adalah peremen yang begitu nikmat, sesekali desahannya lolos karena pria dibelakangnya masih asyik dengan lubang anusnya.


Tangan seseorang meraih tangan kiri Naruto dan mengarahkannya untuk memegang penisnya, Naruto yang sudah paham dengan kode tersebut, mengocok penis yang kini dipegang oleh tangan kirinya. "Ahhh.. kau benar-benar yang terbaik." kata seorang yang penisnya tengah dikocok oleh Naruto. dalam keadaannya yang masih mengulum penis si rambut perak Naruto tersenyum. dirinya suka dipuji, dirinya suka di sukai banyak orang.


Satu orang lainnya mengocok penis Naruto dan penisnya sendiri. "Kiba, masukkan penismu sekarang juga! mau sampai kapan kau bermain disana?!" kata Naruto pada Kiba yang sedari tadi memainkan lubang bagian belakangnya entah itu menjilati atau mengeluar-masukkan jarinya, padahal dia sudah terangsang berat akibat sentuhan-sentuhan yang diberikan pada tubuhnya itu.


Kiba, si rambut Cokelat memukul keras pantat Naruto sehingga meninggalkan bekas merah disana, namun Naruto malah mengerang nikmat bukannya menjerit sakit. "Dasar jalang tak sabaran." ucap Kiba. 


Mendengar kata kasar yang keluar dari mulut Kiba membuat Naruto semakin terangsang. "Akhhh." Naruto memekik kaget, ketika Kiba langsung menancapkan penisnya dilubang miliknya tanpa lubricant, "ini balasan untukmu, sayang." ujar Kiba dan dengan penuh semangat dia menggerakan pinggulnya mengeluar-masukkan penisnya.


Desahan Naruto tertahan karena mulutnya masih mengulum penis yang kini bukan lagi milik si rambut perak, melainkan si rambut merah dengan tato Ai di dahi kirinya.


"Kakashi-sensei, kau mau pergi kemana? pestanya baru dimulai." ujar kiba yang masih menunggangi Naruto.


Kakashi si rambut perak memunguti bajunya dan memakainya, "Aku duluan, Iruka memanggilku. Kapan-kapan aku akan menghubungi Naruto jika butuh." Katanya menjawab pertanyaan Kiba, Iruka adalah gebetannya Kakashi.


Naruto mengangguk atas pernyataan Kakashi, Naruto senang jika dia dibutuhkan banyak orang, Naruto akan dengan senang hati memberikan semua yang orang lain butuhkan, jika benar begitu dirinya akan merasa berguna. Dan dengan memberikan yang orang lain butuhkan, bukankah orang itu akan ada untuk Naruto? pemikiran Naruto yang begitu simple.

No Sex No Life [Completed]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang