〈Hai. Kalau suka bab ini nanti, jangan lupa vote dan comment-nya, ya. Ditunggu!✨〉
Kisah Jarvis-Jannie dan Lavaka-Lovely juga jangan lupa dibaca🔥.
Kalandra | Kaila
❝Oh, berarti aku juga tidur di sini malam ini.❞︎○◔◑●
Daripada bertambah gondok dan sakit kepala, Kaila memilih mengabaikan pesan Kalandra. Ia menaruh asal ponselnya di mini bar dapur, lalu menenteng nampan berisi dua gelas susu yang dibuatnya beberapa saat lalu. Dengan sandal rumah model slide yang membalut kakinya, Kaila melangkah santai menuju ruang tengah.
Sesuai kepribadiannya, Kaila lebih senang suasana warm—sedikit remang—untuk apartemennya. Ia tidak membutuhkan pencerahan terlalu cerah, alih-alih memanfaatkan cahaya dari luar setiap membuka gorden. Ketika malam tiba pun Kaila membutuhkan fokus berkali-kali lipat, sehingga terkadang sinar dari perangkat teknologi saja cukup.
Oleh karena itu, Kaila mewajarkan decakan Xander yang menduduki salah satu sofa. Laki-laki itu masih belum memiliki tempat bernaung yang akseptabel, sangkat ia membawa Xander ke apartemennya sendiri. Hal tersebutlah yang juga membuat Kalandra misuh-misuh via gawai sampai-sampai Kaila jenuh membalasnya.
Tidak memedulikan Kalandra, Kaila menjamu Xander sebagaimana mestinya. Ia mengenal baik Xander beberapa tahun terakhir, bahkan di saat sang rekan sering kali menyinggung hubungan keduanya agar tidak sekadar di lingkup perkejaan. Namun, untuk saat ini Kaila berusaha mengabaikan semua itu.
“Selagi belum dapat apartemen yang cocok, kamu boleh sepuasnya tinggal di sini. Kamu jangan sungkan.”
Xander mengangguk selayaknya respons awal terhadap penuturan Kaila. Ia benar-benar tak merasa segan atau sejenisnya, alih-alih lumayan nyaman sedari menginjakkan kaki di hunian rekannya tersebut. “Terima kasih, Phoenix Sky.”
Sekejap Kaila terperanjat, pun bergeming dengan sekujur tubuh menegang kaku dan napas yang memberat. Ia menyatukan telapak tangannya yang dingin di pangkuan, lantas menunduk. Kaila memejamkan mata di per sekian detik, meresapi ketakutan yang menderanya akhir-akhir ini—tanpa seorang pun mengetahuinya.
“Kaila, a—”
“Jangan panggil aku begitu saat di Roderick, X,” gumam Kaila pelan, tetapi sirat keseriusan. “Aku enggak mau semua orang di perusahaan tahu identitas kita.”
Silih Xander mengatup rapat bibirnya, lalu mengangguk pelan. Ia tetap bergeming sekalipun ingin sekali berpindah di samping Kaila dan memeluk gadis itu. Akan tetapi, Xander tahu betul jika tindakan semacam itu hanya akan membuat Kaila canggung serta memperburuk kedekatan keduanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Firewall Love
Romance[18+] [Judul lama: After the Octaeteris] Kembali ke Indonesia dengan maksud kabur dari segenap persoalan selama merantau, Kaila Zakeisha mengiakan ajakan temannya untuk melamar pekerjaan di Roderick. Di situlah ia kembali bertemu Kalandra Mahendra...