2. | "Pinging 1.4.3.0 with 32 bytes of data!"

6.1K 840 152
                                    

〈Hai. Kalau suka bab ini nanti, jangan lupa vote dan comment-nya, ya. Ditunggu!✨〉

Selain di Wattpad, “Double K: Firewall Love” juga tersedia di KaryaKarsa. Tenang, bisa dibaca gratis juga. Jangan lupa follow akun KK-ku juga, ya.

 Jangan lupa follow akun KK-ku juga, ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalandra | Kaila
Pinging 1.4.3.0 with 32 bytes of data!❞︎

Pacaran satu menit enggak dianggap mantan. Anggap aja sama-sama khilaf.
-Kaila Zakeisha.

○◔◑●

Gugup, gelisah, khawatir; segenap perasaan yang mengintai Kaila saban berada di lingkungan baru. Namun, pilihan yang sudah diambil mesti diakusisi apa pun risikonya. Kembali ke pelukan Ibu Pertiwi merupakan pilihan yang tepat ketika negara orang tidak lagi menorehkan kenyamanan.

Benar apa yang dikatakan Lavaka semalam, yaitu Kaila harus kembali beradaptasi setelah sekian lama berkelana. Ia tidak bisa mundur, sementara sejumlah rencana dalam waktu dekat sudah tersusun atas kesepakatan bersama Xander. Sembari menunggu laki-laki itu, Kaila mulai menjalankan beberapa tahapan.

Seperti saat ini. Kaila mengikuti arahan Xander untuk membuka lembaran baru di suatu perusahaan yang bergerak di bidang game online. Ia tak tahu-menahu, melainkan Xander-lah yang mengurus segalanya. Entah bagaimana caranya melamar pekerjaan tanpa wawancara sekalipun, tiba-tiba Kaila mendapatkan pesan masuk terkait dirinya diterima dan langsung ditetapkan di satu divisi.

Oleh karena itu Kaila menyiapkan diri sebaik mungkin sebelum memulai kegiatan barunya. Mempercayai pilihan Xander, ia mendatangi Roderick—perusahaan yang merekrutnya kemarin. Akan tetapi, Kaila kontan terperangah sedetiknya tiba. Ia sampai mengecek kembali alamat yang diberikan, takut tersesat dan sebagainya.

Alih-alih gedung bertingkat, Kaila mendapati studio biasa yang disulap selayaknya perkantoran. Demi Tuhan, ia adalah mantan karyawan sebuah perusahaan raksasa yang berkuasa di bidangnya. Bukan bermaksud membandingkan, tetapi Kaila tidak mengerti dengan alasan Xander justru memilih perusahaan kecil—yang tampaknya masih rawan menghadapi kehancuran.

“Selamat siang, ada yang bisa saya bantu?”

Tak serta-merta merespons sapaan sosok di balik meja resepsionis tersebut, Kaila mencabau lehernya yang mendadak berkeringat. Baru beberapa langkah, ia tercengang oleh segenap pasang mata yang memperhatikannya. Kaila tak buta, tetapi seratus persen yakin bahwa yang dilihatnya sekarang hanya orang-orang berjenis kelamin laki-laki.

“Kaila Zakeisha, pegawai baru yang diterima di divisi web development.”

“Tim front-end, ya?”

Kaila mengangguk sambil tersenyum ramah, tetapi tak mampu menyembunyikan gerak-gerik gamangnya. Ia ingin sekali mengajukan pertanyaan andaikan lidahnya tidak telanjur kelu. Kaila sekadar bergeming, menunggu arahan ketimbang menorehkan kesan buruk di depan semua orang.

Firewall LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang