9. | "I'm still on fire."

3.2K 499 90
                                    

〈Hai. Kalau suka bab ini nanti, jangan lupa vote dan comment-nya, ya. Ditunggu!✨〉

Kalandra | Kaila❝I’m still on fire

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalandra | Kaila
I’m still on fire.❞︎

○◔◑●

Kalandra baru akan memasuki ruangan begitu seseorang memanggil namanya. Ia sontak menoleh, serta-merta tersenyum lebar saat melihat kedatangan Varesh Zachary—teman dekatnya semasa kuliah. Selayaknya saudara yang sudah lama tidak bertemu, keduanya pun saling menanyakan salam sambil sejenak berpelukan ala laki-laki.

“Sori, gue baru sempat mampir di sini. Gue sibuk banget karena urusan kampus.”

“Enggak apa-apa, Kak. Justru gue berterima kasih karena lo tanpa basa-basi mau nolong gue di Roderick,” ucap Kalandra tulus selagi menuntun Varesh untuk memasuki ruangan kerjanya dan menempati sofa panjang yang tersedia.

“Lo kayak sama siapa aja. Gue baca chat lo semalam aja sampai geli. Sejak awal lo ngomong mau balik ke Indonesia dan fokus urus Roderick, gue sudah bilang bakalan siap bantu lo kapan pun.”

“Ya, itu karena gue tahu lo menjelma sebagai dosen yang pastinya sibuk, apalagi harus ngurus anak lo juga.” Obrolan basa-basi seperti ini cukup meredakan ketegangan Kalandra saat berada di ruangan salah satu divisi tadi. Ia berdeham pelan sebelum lanjut berujar, “Sudah lama enggak ketemu Vern. Apa kabar anak lo itu, Kak? Atau lo sudah dapat calon mommy untuk dia?”

“Enggak usah ngaco lo, ya,” tukas Varesh disertai pelototan tajamnya, tidak gagal memicu Kalandra terkekeh puas. “Jadi, gimana dengan perkembangan versi terbaru dari Eagle’s World? Sudah sampai mana?”

Sadar jika Varesh sudah terpantau serius, Kalandra seketika menyamankan posisi duduknya. Melihat laptop milik Kaila terkapar di meja di depannya, ia lantas memungut perangkat teknologi itu dan membukanya begitu saja. Jari-jemari Kalandra pun bergerak lincah sembari mengarahkan Varesh agar bergeser lebih dekat dengannya.

“Sejauh ini, perkembangannya cukup baik. Beberapa masalah yang dari waktu itu belum dapat solusi, sekarang mulai ada pencerahan. Sejujurnya, gue sudah siap banget, Kak, untuk demo presentasi nanti.”

Selagi Varesh memeriksa program yang ditunjukkannya, Kalandra menempelkan punggungnya di sandaran sofa. Sebagaimana yang dikatakannya, ia sekarang betul-betul jemawa sembari menunggu waktunya tiba untuk mempresentasikan hasil kerja kerasnya bersama tim. Kalandra tidak pernah sepercaya diri ini sebelumnya.

“Kal, tell me. Siapa yang menyelesaikan program rumit ini sampai akhirnya bisa sesederhana ini?” tanya Varesh tak sabaran, pun tidak menutup-nutupi decak kagumnya. “Sekilas dicek, ini benaran teknik coding unik yang enggak sembarang orang bisa. Gue hafal banget, lo enggak mungkin bisa se-settled ini.”

Firewall LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang