Minal aidzin wal Faidzin
Btw maaf ya kmrn ga up, sibuk haha
Oh iya gw ganti judulnya pake bhs indo, tapi intinya sama aja kok
What's is Wrong with Me? judul lama
Apa yang Salah dengan Ku? Judul skrngHappy reading!
***
Di sela-sela mengerjakan tugasnya, Bima menatap ke arah Bagas. Dia kemudian menendang kaki Bagas pelan karena sedari tadi di panggil-panggil tidak ada jawaban.
"Apa, sih?" tanya Bagas yang merasa terganggu dengan Bima.
"Gas, gimana caranya biar si Oliv mau ngomong sama Matteo biar dia ngerjain tugas?" tanya Bima.
"Oliv kan agak dekat sama anak-anak ambis, itu, tuh," ucap Bagas sambil melirik kearah Ayya, Zahra dan Tania. Pasalnya siapa lagi selain mereka yang terlalu ambis di kelas XII IPA-1 ini.
"Gimana kalo kita minta tolong mereka aja buat ngomong sama Oliv? Pasti Oliv mau kalo mereka yang ngomong," usul Bagas.
"Bener juga, gue coba," ucap Bima kemudian dia berjalan ke bangku Zahra.
"Ra? Boleh ngomong sebentar?" ucapnya tanpa basa-basi.
"Ngomong aja," ucap Zahra setelah melihat siapa yang berdiri di depannya, kemudian dia kembali mengerjakan tugasnya.
"Ra--" ucap Bima terpotong karena tiba-tiba ada Dinda, dkk di kanan dan kiri Bima dengan sorot mata yang tidak bisa diartikan Bima. Bima menatap mereka bergantian. Apa-apaan mereka ini? Pikir Bima.
"Lo mau nembak Zahra, ya?" celetuk Dinda membuat Zahra langsung meletakkan bolpoinnya kemudian menatap Dinda dan Bima bergantian. Sedangkan Bima membulatkan matanya, tidak mengerti dengan jalan pikiran mereka.
"Enggak anjir, sana lo pergi!" ucap Bima mencoba menyingkirkan Dinda, dkk.
"Iya deh, pak Ketu. Saya gak ganggu. Yuk guys," ucap Dinda kemudian diangguki Lisa dan Putri. Namun, dalam hati mereka, hal ini harus diabadikan. Jadi setelah mereka kembali duduk di bangku masing-masing, mereka segera mengambil handphone mereka dan siaga merekam Bima dan Zahra.
"Mau ngomong apa, Bim?" tanya Zahra.
"Bisa bantuin gue gak--"
"Ah, gak seru," ucap Dinda memotong ucapan Bima. Kemudian dia menyimpan handphone-nya kembali, begitupun dengan Lisa dan Putri.
Bima menatap menatap mereka dengan tatapan kesal.
"Bantuin apa?" tanya Zahra yang membuat Bima kembali pada tujuan utamanya.
"Bisa bantuin gue bilang ke Oliv biar Matteo mau ngerjain tugas? Soalnya kayaknya sekarang Oliv lumayan dekat sama Matt, terus lo 'kan juga dekat sama Oliv," ucap Bima.
Hal itu membuat Zahra melihat kearah Tania, kemudian beralih melihat Ayya yang juga sedang menatapnya. Tania lagi-lagi terlihat mengepalkan tangannya.
"Kalo itu gue gak bisa bantu. Maaf Bim, lo ngomong sendiri aja sama Oliv," ucap Zahra.
"Tapi Ra, lo gak kasian apa sama gue?" ucap Bima mendramatisir.
"Sorry," ucap Zahra.
Bima kemudian menghampiri Ayya dan menanyakan hal yang sama, namun Ayya juga menolaknya. Kini Bima beralih ke Tania, namun belum bertanya Tania sudah pergi dengan membawa buku dan tempat pensilnya.
Satu kelas kini paham kenapa Tania sepertinya tidak suka jika ada hal yang menyangkut Oliv dan Matteo. Sepertinya Tania suka dengan Matteo karena hal itu terlihat jelas dari tingkahnya sejak tadi pagi saat Oliv datang bersama Matt.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dark Life
Mystery / ThrillerON GOING *** Tentang remaja ambisius yang menginginkan keadilan dalam hidupnya. Dia, Olivia Clarissa. Luka yang hampir tertutup, lagi-lagi harus terbuka untuk kesekian kalinya. Hal itu membuat Oliv bertindak dengan caranya. Menghilangkan mereka. Men...