Pt. 09 - Pertengkaran

8 2 0
                                    

Maaf lama, sibuk rl

Happy reading!

***

"Lo yang siapa?" ucap Oliv menitikkan air matanya.

Matt bingung kenapa Oliv bertanya seperti itu, namun dia tetap menjawab pertanyaan Oliv. "Gue, Matteo," ucapnya.

Oliv menggeleng pelan. Hal itu membuat Matteo semakin bingung dengan sikap Oliv. "Lo, kenapa, Liv? Apa ada yang ganggu pikiran lo?" tanya Matteo.

"Iya, ada, dan itu lo!" jawab Oliv membuat Matt terdiam.

"Lo itu bukan Matteo yang gue kenal. Lo itu seakan-akan orang lain! Lo itu berubah-ubah, Matt!" Matteo hanya menatap Oliv tanpa mengeluarkan sepatah katapun.

"Matteo yang gue kenal itu dingin, cuek. Sedangkan, lo? Lo itu humble, perhatian ..., dan buat gue takut." Oliv menelan salivanya.

"Lo bahkan biasa aja setelah bunuh orang. Lo buat gue takut," ucap Oliv kembali meneteskan air matanya.

Matteo mendekat kemudian memeluk Oliv yang memeluk lututnya, namun Oliv berontak dan mencoba melepaskan diri. Tapi Matt malah semakin erat memeluk Oliv, dia tidak peduli Oliv yang memberontak.

"Maaf," ucap Matt dengan suara beratnya.

Oliv tidak lagi memberontak. Dia lelah karena percuma juga dia tidak dapat melepaskan diri dari dekapan hangat Matteo.

"Maaf." Kata itu keluar lagi dari mulut Matteo.

Oliv mencoba melepaskan diri lagi, namun tanpa diduga Matt melepaskannya begitu saja, tidak seperti sebelumnya.

"Jelasin," ucap Oliv mengalihkan pandangannya kemudian menghapus jejak air matanya.

Matt menelan salivanya. "Gue gak bisa jelasin sekarang, Liv."

"Terus kapan?!"

Matteo baru saja akan bersuara, namun suara di depan ruang UKS membuat Matteo mengurungkannya. Mereka teman sekelas Olivia dan juga Matteo. Sepertinya mereka ingin mengunjungi Oliv karena sekarang memang sudah waktunya istirahat yang kedua.

"Liv, udah baikan?" tanya Dinda yang pertama kali membuka pintu.

"Udah," jawab Oliv.

"Gue keluar dulu," ucap Matteo yang diangguki teman-temannya sekelasnya. Pasalnya hanya Matteo yang laki-laki di sini, jadi mereka dapat mengerti jika Matteo mungkin kurang nyaman. Tapi, tidak dengan Oliv yang memicingkan matanya meskipun tetap membiarkan Matteo pergi.

"Sumpah gue khawatir banget tadi. Lo belum makan apa gimana sih Liv, kok bisa pingsan?" tanya Ayya yang diangguki teman-temannya yang lain.

"Iya," jawab Oliv seadanya. Oliv tidak ingin memperkeruh suasana dengan menjawab "tidak". Pasalnya di sini ada yang punya tingkat kekepoan sangat tinggi.

"Eh, tapi Liv, lo yakin gak pacaran sama Matteo? Gue gak percaya sumpah. Kalian itu dekat banget sekarang, bahkan tadi lo pingsan dia yang gendong," ucap Dinda yang diangguki Lisa dan Putri.

"Din--" ucap Zahra namun terpotong dengan ucapan Oliv, padahal Zahra ingin mengingatkan jika saat ini bukan waktu yang tepat untuk menanyakan hal itu kepada Oliv. Tapi, terlambat.

"Udah kayak netizen aja lo," ucap Oliv tanpa ekspresi. "Bisa gak sih gak usah ngurusin hidup orang? Lagipula gue udah jawab pertanyaan lo berulang kali. Jawaban apa lagi sih yang lo harapin dari gue?" ucap Oliv.

Olib menoleh dan melihat ke arah Dinda. "Sampai gue jawab kalo gue pacaran sama Matteo?" Oliv kembali memalingkan wajahnya dan tidak peduli dengan reaksi teman-temannya yang tampak terkejut, terutama Dinda.

Dark LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang