My Hot Uncle

MY HOT UNCLE | Part 19 - Love Recipe

Your Vote & Comments really means a lot to me🦋♡

■

"Kau sangat tampan." Stella mengatakan fakta. Pria didepannya ini layaknya patung dewa yunani  yang terukir sempurna, tanpa kecacatan sedikit pun.

Dominic kemudian  mengecup keningnya dan menyunggingkan senyumnya. "Kau membuatku terlihat  beribu kali lebih baik. Kau sempurna, kau tahu itu?"

"Tidak." Stella tertawa, sebenarnya diam-diam ia tersipu. "Aku tidak bisa melakukan hal yang biasanya dilakukan perempuan."

"Tapi memang kau tidak biasa."

"Maksdumu aku alien, Uncle?" tanya Stella tersinggung karena pria itu malah mengiyakan ucapannya.

Dominic menggelengkan kepalanya dan menepuk dahinya. "Maksudku kau spesial, Stella. Special." Dominic menekankan kata pada akhir kalimatnya.

Stella kemudian  merekahkan senyumannya dan menggenggam erat tangan Dominic. "Ayo kita pergi. Semakin cepat kita pergi, semakin cepat kita pulang, semakin  cepat juga kau akan mendapatkan dessertmu."

■■

MY HOT UNCLE | Part 17 - Love Recipe

Playlist : Ariana Grande - Positions

■■■

"Akhirnya kalian datang juga." seru Sophie sembari mempersilahkan Dominic dan Stella masuk. "Masuklah, makan malam sudah siap."

Mansion Sophie sangat besar dengan interior bak istana. Lantai yang terbuat dari marbel dan juga tangga melingkar yang terbuat dari kayu mahoni yang dipoles agar terlihat mengkilap. Lukisan yang dilukis dari cat minyak dan digantung dengan bingkai emas memenuhi ruangan. Furnitur yang yang dirancang oleh perancang ternama dan aroma ruangan yang semerbak.

Sophie mengenakan gaun merah gelap dengan detail bulu-bulu di beberapa bagiannya. Benar-benar terlihat stylish dan classy.

"Sebelum kita makan malam, aku akan bermain dengan Bentley sebentar. Kau dan Stella bisa berbincang." ujar Dominic melangkah menjauh dari mereka.

"Siapa Bentley?" tanya Stella pada Sophie.

"Itu anjingku." Sophie terkekeh. "Dia punya bagian tersendiri dalam rumah ini. Come darling, ayo ke dapur lalu mengambil wine."

Stella kemudian mengikuti Sophie ke dapur, disana sudah berdiri dua pelayan di ujung dapur. Pelayan tersebut kemudian menundukkan kepalanya dengan sopan pada mereka berdua. "Selamat malam, Nona." ujar keduanya dengan sopan.

"Two glasses of wine, please...," ujar Sophie lalu berjalan menuntun Stella ke counter dapur dimana dua pelayan berdiri. "Aku harap kau suka masakan Italia. Aku baru saja membuat Panzanella dan Pasta Carbonara. Dominic sangat menyukainya."

"Aku suka masakan Italia." ujar Sophie jujur. "Bagaimana kau bisa memasak masakan Italia?"

Sophie kemudian tertawa pelan. "Suamiku. Well, semoga dia tenang di sana. Suamiku setengah Italia. Dia yang mengajariku."

Stella mengangguk pelan. Fakta baru yang ia baru saja ketahui adalah suami Sophie sudah tiada. "Sudah berapa lama?"

"Mmh, sekitar delapan tahun?"