[Mature Content]
-
Stella Claire Russell. Hidupnya nyaris sempurna-cantik, berbakat, dan bergelimang harta. Lulusan Bachelor of Arts in Fashion Design dan pewaris tunggal Russell Corporation. Stella bisa mendapatkan apapun yang dia inginkan hanya de...
"Uhm, okay, goodbye. Terimakasih atas penyikasaannya." Ucap Stella sarkas.
Andrew menghela nafasnya. "Ini bukan penyik-"
"I know, I know."
Stella kemudian memeluk Andrew dengan sayang, walaupun Daddy-nya itu terkadang sangat menjengkelkan. Andrew membelai lembut rambut gadis nakalnya dengan sayang. Setelah itu Stella memeluk Arianna yang tak dapat membendung air matanya. Ini pertama kalinya anak gadisnya-yang manja dan keras kepala-bepergian sendirian tanpa dirinya maupun Andrew. Stella memutarkan bola matanya karena Mommynya yang kadang terlalu dramatis sesuatu-sama seperti dirinya.
Setelah berpamitan, Stella melangkah menuju Dominic yang sudah menunggunya di mobil. Stella naik ke atas mobil dengan interior mewah itu dan duduk di samping Dominic. Stella menghembuskan nafas dalam ketika sang supir menyalakan mesin.
Tahun ini akan menjadi neraka baginya.
Stella hanya berharap dia tidak memperumit keadaan lagi dengan jatuh cinta pada lelaki yang duduk tepat di sebelahnya.
■■
MY HOT UNCLE | Part 5 - New Life
Playlist : NOTD, Astrid S - I Don't Know Why
■■■
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Wilson's Private Airport—NYC, New York.
Jet pribadi milik Dominic mendarat dengan mulus di Kota New York membelah gelapnya malam. Hanya hening yang tercipta di antara keduanya sedari tadi. Dominic bahkan tidak repot-repot untuk memulai pembicaraan dengan Stella, Dominic malah sibuk bekerja dengan laptopnya.
Mereka berdua turun dari pesawat pribadi Dominic. Sebuah mobil mewah berhenti tepat di depan private jet milik Dominic. Dominic membukakan Stella pintu dan menyuruhnya masuk, sedangkan Dominic sibuk dengan handphonenya. Stella masuk dan Dominic menutup pintu mobil itu. Mobil langsung melaju membelah jalan Kota New York yang selalu padat. Stella kebingungan dengan itu.
"Mengapa Dominic tidak ikut?" tanya Stella pada supir.
"Mr. Wilson harus menghadiri rapat di Chicago besok pagi. Saya kira Mr. Wilson sudah memberitahu, Nona." ujar supir itu dari balik kemudi sembari menoleh ke Stella melalui kaca spion.
