SECRET IDENTITY [jjk × kyr]

SECRET IDENTITY . 025

Black Kingdom Pack

Sepuluh tahun lalu—

Suasana malam kian mencekam di wilayah kekuasaan Alpha Kim Hyunbin. Suara burung-burung hantu kian bersahutan disertai petir dan hujan deras yang seakan mendukung sesuatu yang kemungkinan akan terjadi malam ini.

Di dalam kamarnya—Alpha Kim serta istrinya saling berpelukan menatap derasnya hujan di luar.

"Suamiku, apakah Yerim akan selamat?" Lirih sang istri.

Dengan senyum yang memaksa, Alpha Kim semakin mendekap erat tubuh istrinya, menyalurkan kasih sayang serta ketenangan yang memang saat ini tengah di butuhkan nya. "Tenang saja. Mereka sudah berjanji kepada kita untuk menyembunyikan Yerim di suatu tempat yang sangat aman agar para monster itu tidak bisa menemukan putri kita. Jangan khawatir, heum." Ujar Hyunbin.

"Tapi...."

Brakk... Bughhhh....

"Aaaaa....."

Sepasang suami istri itu langsung melepaskan pelukan mereka dan beranjak dari tempat duduk dengan saling melempar tatapan tanda tanya besar.

"Suamiku, bunyi apa itu? Apakah ada seseorang yang menyerang pack kita lagi?" Tanya Yejin berusaha setenang mungkin.

"Aku tidak tahu, Yejin-ah. Aku akan memastikan keadaan diluar dan kau tunggu lah disini, jika aku tidak kembali dalam sepuluh menit maka kau harus bersembunyi di ruangan itu. Kau mengerti?"

"Tapi...."

"Kali ini saja, dengarkan perkataan ku, Yejin-ah." Mau-tidak mau Son Yejin—istrinya mengunggukkan kepala menyetujui perkataan sang suami.

Sebelum benar-benar pergi mengecek keadaan diluar, Hyunbin memberikan sebuah pisau lipat kesayangannya kepada sang istri dengan dalih untuk berjaga-jaga. Hyunbin segera berlari keluar mencari para warrior nya untuk menanyakan apa yang sedang terjadi.

Alangkah terkejutnya saat melihat para warrior nya sudah tergeletak bersimbah darah dihalaman depan. Hyunbin berjongkok di dekat sahabat kepercayaannya yang juga tergeletak bersimbah darah disana. "Hey, Ok Taechyeon. Taechyeon-ah, bangun.. Ya, bangun!!" Seru Hyunbin.

"Akhirnya kau keluar juga, kawan."

Hyunbin berbalik mendengar sebuah suara yang sangat familiar memanggilnya. Meskipun dalam kegelapan serta pakaian serba hitam yang dikenakan dan tertutup pria tersebut, tapi Hyunbin masih bisa mengenali siapa yang tengah berdiri di sana.