Jongin sedang berjalan-jalan mengelilingi kastil milik para werewolf ini. Oh ya, sekedar informasi saja, Jongin sebenarnya adalah seorang vampire, dia tinggal di EXODUS pack, sebuah wilayah kekuasaan bangsa vampire yang di pimpin oleh King Suho. Biasanya para werewolf dan vampire tidak pernah akur, tetapi tidak untuk mereka. Karena setelah perang antara vampire dan werewolf berabad-abad yang lalu yang juga menewaskan pemimpin dari kedua bangsa itu, mereka sepakat membuat perjanjian perdamaian agar tidak ada lagi pertumpahan darah diantara mereka.
Oke, skip. Setelah sekian lama tidak menginjakkan kakinya di kastil werewolf ini, Jongin dapat merasakan perubahan yang cukup drastis dari kastil ini. Ya, bisa dibilang, dulu kastil ini suram sekali, bahkan pencahayaan pun para werewolf itu mengandalkan cahaya bulan yang tidak bisa selalu muncul diatas bumi. Tetapi sekarang, pencahayaan kastil ini cukup baik, mulai dari lampu-lampu di taman itu, serta lampu-lampu lain yang di gantung di setiap lorong kastil.
"Menikmati pemandangan kastil, Jongin-ssi?"
Jongin tidak kaget sih dengan sebuah suara yang tiba-tiba berada di sampingnya. "Bisa di katakan begitu, Jennie-ssi."
"Aku cukup terkejut saat mendapati kau berada di kastil kami. Aku masih ingat dengan jelas bahwa kau, dan kawan-kawan mu itu sudah tidak mau lagi menginjakkan kaki kalian disini setelah perjanjian perdamaian berabad-abad yang lalu."
"Yeah, sebenarnya aku juga tidak ingin. Tapi Seokjin hyung sendiri yang memintaku datang kesini. Kau tahu, untuk menghadapi demon-demon jelek itu kalian butuh kecepatan kami, para bangsa vampire."
"Dan aku cukup berterima kasih karena kau sudah mau membantu bangsa kami untuk menghadapi perang ini nantinya."
"Jennie-ssi, kalau boleh tahu, siapa sebenarnya Yeriana?"
"Maaf, Jongin-ssi, tapi bukan hak ku untuk menjelaskan siapa Yeriana kepadamu. Kau bisa menanyakannya langsung kepada Seokjin oppa atau Irene unnie, karena mereka yang lebih berhak menjelaskan siapa Yeriana kepadamu."
"Baiklah, aku akan menayakannya nanti."
"Aku permisi dulu, Jongin-ssi. Aku masih harus melatih para werewolf bersama Jimin dan yang lainnya."
Jennie melangkah pergi begitu saja. Jongin pun tidak keberatan dengan itu, karena memang sebenarnya mereka tidak terlalu akrab. Jujur, dia hanya akrab dengan Seokjin, dengan anggota werewolf lain? Yeah, mungkin, a little.
.
Berpindah ke tempat lain. Di sebuah ruangan yang luas, para gadis werewolf tengah berkumpul. Girls time. Terdapat beberapa rak buku berisi berbagai buku bacaan disana, televisi, sofa, peralatan senjata, bahkan beberapa makanan ringan juga berada disana.
"Aku bosan sekali. Kapan kita akan menyerang makhluk jelek itu unnie? Aku sudah tidak sabar ingin mencakar wajah jelek nya itu." Pekik Lisa.
"Diamlah, Lalis. Gara-gara kamu, aku jadi kalah." Gerutu Rose sambil menekan-nekan keyboard laptopnya kesal.
"Itu karena kau tidak bisa memainkan game nya."
"Aduh, Joy-ie unnie. Kalau kau memang bisa memainkan game ini, maka mainkan."
"Kemarikan. Kalau sampai aku menang, kau harus menuruti semua permintaanku."
"Oke, siapa takut." Rose langsung menyerahkan laptopnya yang masih menyala kepada Joy.
Lisa yang penasaran dengan game yang dimaksud Rose dan Joy, segera dia menghampiri keduanya. "Anjir, kirain game apaan. Ternyata super mario." Cibir Lisa.
"Udah deh, mending diem aja kalian berdua." Ucap Joy.
Ketiga anggota termuda werewolf diam, mereka menatap penuh minat layar laptop Rose yang menampilkan game super mario dengan Joy yang memainkannya.
"Dimana Irene unnie dan Jennie?" Tanya Wendy yang baru keluar dari kamar mandi. Yep, di ruangan itu juga ada kamar mandi.
"Jennie mungkin sedang melatih para werewolf itu bersama Jimin. Kalau Irene unnie, mungkin dia sedang rapat dengan Seokjin oppa dan yang lain." Ucap Jisoo tanpa mengalihkan pandangannya dari layar televisi.
"Seulgi?" Wendy baru menyadari kalau tidak ada Seulgi di ruang berkumpul mereka.
"Tuh, dia, aku rasa dia sedang melatih kemampuan hackernya lagi setelah sekian lama." Jisoo menunjuk Seulgi yang duduk di kursi balkon yang tengah berkutat dengan kode-kode yang tidak Jisoo mengerti.
Wendy berjalan kearah kulkas mengambil apel serta beberapa buah lainnya, kemudian pergi bergabung dengan Jisoo yang sedang asyik menikmati siaran televisi.
"Entah kenapa aku mempunyai feeling yang tidak enak dengan perang yang akan terjadi ini." Celutuk Jisoo secara tiba-tiba.
"Apa maksudmu, Jisoo-ya?"
"Aku juga tidak terlalu mengerti unnie, hanya saja semalam aku mendapatkan mimpi, seluruh kastil dan seluruh anggota keluarga kita terbakar, Jungkook dan Seokjin oppa yang tiba-tiba berubah menjadi abu, dan kita semua yang terbujur kaku di dalam kastil bersama dengan Yeri. Aku takut kalau mimpiku menjadi kenyataan."
"Tenanglah, Soo-ya. Itu hanya mimpi. Aku yakin kita pasti akan menang, dan Yeri akan kembali bersama kita dengan selamat." Wendy berusaha tenang meskipun dalam hati, dia juga khawatir kalau mimpi yang Jisoo katakan menjadi kenyataan.
Karena, biasanya setiap mimpi yang Jisoo ceritakan kepadanya atau kepada keluarga inti yang lain, maka mimpi itu menjadi nyata.
to be continued.
haloo, masih pada inget sama cerita ini nggak? aku udah ga update sejak 4 atau 5 bulan yang lalu. gatau kenapa aku tiba-tiba ide ku ilang gitu aja.
sempet juga buat draf di laptop, udah dapet banyak juga, tapi hardisk nya laptopku tiba-tiba rusak. hilang deh semua draf nya. jujur sempat down juga gara-gara itu. terus aku berusaha buat balikin lagi ide cerita ini, eh malah ketemu ide buat cerita lain. aku juga sempat mau ngehapus cerita ini karena semua idenya ilang gitu aja. tapi rasanya tuh sayang banget. udah setengah jalan juga, bentaran lagi tamat juga nih cerita masa aku hapus.
dan juga karena aku sekarang kelas 12 jadi agak susah juga sih ngatur jadwal buat bikin drafnya. sebisa mungkin aku bakal update, nanggung bentar lagi juga aku mau tamatin cerita ini.
maaf banget aku udah ngegantungin cerita ini selama berbulan-bulan. makasih juga buat kalian yang udah mau baca + nunggu kelanjutan cerita ini. lope yuuu semuaaa [heart, heart, heart]
see ya chocolatierrs
21 Dec 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET IDENTITY [jjk × kyr]
Werewolf[update hari selasa dan hari jum'at] ❝ Aku fikir kami sama-sama manusia, tetapi ternyata fikiranku salah, dia bukan manusia. Sekarang apa yang harus aku lakukan? Aku terkejut, kecewa, sedih, semuanya perasaanku menjadi satu. Aku ingin meninggalkanny...