𝕊𝕖𝕡𝕦𝕝𝕦𝕙

198 22 6
                                    

T.S.A.O.B

//__//

Jangan lupa beri vote+comment di setiap part yang kalian baca :) beri author semangat, biar selalu semangat update nya (✿^‿^)

Happy reading❗

-Bandara internasional Incheon-

Empat gadis-gadis itu sudah tiba di Korea Selatan, mereka lalu berjalan menuju pintu Exit untuk keluar dari bandara. Disaat mereka sedang berjalan, entah mengapa semua orang memandangi mereka.

 Disaat mereka sedang berjalan, entah mengapa semua orang memandangi mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Jamkkanman, emm.. maksud ku tunggu." Gumam Jisoo, yang membuat tiga gadis itu berhenti lalu menatapnya.

Jisoo mendekatkan jarak nya pada mereka lalu berbisik
"Bukan kah mereka semua menatap kita? Apa kita terlalu cantik? Atau mungkin kita seperti idol-idol terkenal yang berada di Korea." Jisoo menatap mereka bertiga secara bergantian.

Jennie ingin menjawab pertanyaan Jisoo, tapi Rosé sudah lebih dulu menjawabnya.

"Yakk!! Jisoo! Apa pertanyaan mu itu sangat penting?! Haruskah kami menjawabnya?!" Geram Rosé hampir berteriak.

Jisoo melebarkan matanya, ingin membalas perkataan Rosé, tapi Jennie lebih cepat darinya. "Sangat tidak penting mendengar kalian berdua berdebat! Ayo Lisa kita lanjutkan saja." Jennie hendak menggandeng tangan Lisa, lalu pergi melanjutkan perjalanan nya, tapi Lisa menghentikan nya.

"Jisoo, apa tadi kau berbicara menggunakan bahasa Korea?" Tanya Lisa. Jisoo yang masih ingin membalas perkataan Rosé tadi hanya mengedipkan matanya sambil melihat Lisa.

Rosé yang melihatnya geram, lalu menyenggol lengan Jisoo dan menyuruh nya menjawab apa yg Lisa tanyakan padanya. "Ah.. ya Lisa."

Lisa mengangguk. "Baiklah, mulai sekarang biasakan kita berbicara menggunakan bahasa Korea, aku rasa itu sudah sangat jelas untuk kalian."

Mereka bertiga langsung menatap Lisa, terutama Jennie yang bahkan sudah melebarkan matanya. "Tapi Lisa, di antara kita berempat, hanya kau yang tidak begitu lancar dengan bahasa itu." Jennie sebenarnya takut mengucapkannya, tapi dia tidak mau membuat Lisa kesusahan dalam berbicara, walau Lisa lahir di Korea tapi tetap saja Lisa hanya lahir dan tidak pernah tinggal di Korea.

"Kau meremehkan ku Jennie?" Jennie menggigit bibir bawah nya, "Tidak Lisa... Aku hanya..." Lisa memotong perkataan Jennie. "Sudahlah, ayo kita segera pergi dari sini. Rosé kau bilang nenek mu akan menjemput bukan? Dimana dia menunggu?"

"Ah, Ne Lisa, seperti nya dia menunggu di terminal tiga, gaja!" Rosé melihat Lisa, lalu pergi mendahului yang lain di ikuti oleh Jisoo yang berlari kecil agar langkah nya sejajar dengan Rosé, lalu Jennie dan Lisa mengikuti nya di belakang.

Disaat sedang berjalan handphone Lisa berdering, tangan nya merogoh tas untuk mengambil ponselnya, Bugh! tapi sialnya seseorang menabraknya, dan membuat tubuh Lisa terhuyung ke belakang dan hampir saja jatuh jika Lisa tidak menahan ya.

"Aissh!!" Lisa melihat seseorang yang menabraknya, seseorang dengan pakaian serba hitam memakai topi hitam dan masker hitam, ternyata seorang pria. Pria itu menatap Lisa lalu membungkuk kan badan ya sedikit setelah itu pergi dari hadapan Lisa tanpa mengucapkan sepatah katapun.

Lisa menatap kepergian pria itu dengan tatapan dingin lalu mengambil tas nya yang jatuh karna pria bodoh itu menabraknya.

"Lisa, ada apa? Kenapa kau berhenti berjalan? Apa terjadi sesuatu?" Jennie ternyata menghampiri Lisa yang tertinggal di belakang. "Tidak Jennie, ayo kita lanjutkan." Lisa menggenggam tangan Jennie lalu pergi dari sana untuk menyusul Rosé dan Jisoo.

*
*
*

"halmeoni" Teriak Rosé berlari kecil untuk memeluk sang nenek.

"Oh, cucuku" Sang nenek melepaskan pelukannya, lalu menatap tiga gadis cantik yang berdiri di belakang cucu nya.

Jisoo, Jennie, dan Lisa yang ditatap oleh nenek Rosé hanya mengedipkan matanya berkali-kali. Termasuk Lisa yang benar-benar bingung harus mengucapkan apa untuk pertama kali mereka bertemu. "Annyeong haseyo" Gumam Jisoo lalu membungkuk dan di ikuti oleh Jennie dan Lisa. Rosé yang melihat itu tersenyum lalu menatap sang nenek "Ah kiyowo" ujar sang nenek pada mereka bertiga. "Kemari lah nak, kalian tidak mau memeluk ku." Tanya sang nenek, Lisa Jennie dan Jisoo tersenyum kikuk lalu mendekatkan langkahnya untuk memeluk nenek Rosé. "Cucu ku yang cantik-cantik, kalian pasti lelah bukan. gaja, kita ke rumah nenek agar kalian bisa beristirahat." Sang nenek melepaskan pelukannya, menatap gadis gadis cantik yang berada di hadapannya secara bergantian dan memanggil sang sopir itu membawa barang yang di bawa oleh cucunya dan juga sahabat nya.

___________

Namja itu berhenti berlari, mengatur nafasnya untuk mengangkat panggilan di ponsel nya. "Yeoboseyo"

"Bagaimana, kau menemukan nya?" Tanya seorang Namja di sebrang sana.

"Mianhaeyo Hyung, aku kehilangan jejaknya." Tidak ada sahutan dari Namja yang di panggil Hyung itu, tapi terdengar helahan nafasnya.

"Baiklah, kau boleh kembali."

"Ne Hyung." Setelah mematikan sambungan telepon nya Namja itu melepaskan topi dan masker hitam milik nya. "Aku bersumpah akan menemukan mu! Dan saat itu tiba jangan pernah berharap bisa lepas dari genggaman ku sialan! Aissh menyebalkan sekali hari ini." Ujarnya lalu pergi dari tempat itu.

••°°••

The Secret Agent Of Blackpink..... (Lalisa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang