Sorry for typo
HAPPY READING_______
"Jadi bagaimana apa aman?"
Itu adalah pertanyaan pertama yang jennie dengar ketika keluar dari ruang CEO Yang Hyun-suk. Tanpa ia duga ternyata ketiga membernya itu menunggu di depan ruangan yang sedari tadi jennie huni. Mengharukan.
Tanpa menjawab dengan kata, jennie hanya tersenyum tipis dan mengangguk. Tapi tak ayal itu membuat Jisoo, Rose bahkan Lisa langsung berteriak senang tanpa melihat keseluruh penjuru yang kini tengah menatap aneh kearah mereka.
"stt, pelankan suara kalian" Bisik jennie sambil memandang satu persatu para karyawan yang menatap mereka aneh, namun tersenyum seolah tahu ada kebahagian yang tengah melingkupi mereka.
"Ah jinjja, daebak. Kau benar-benar YG princess eonnie" Ledek Lisa yang mengarah pada panggilan para Sasaeng yang dikhususkan untuk jennie. Karena mereka berpikir kalau YG entertainment selalu menganak emaskan jennie, padahal tidak. Lalu bagaimana jadinya jika mereka tahu bahwa ada hal yang lebih bahaya ketika mereka semua mengetahui itu? apakah jennie akan dihina habis-habisan?
Jangan pikirkan itu Jennie, serahkan semuanya pada Tuhan yang sudah mengatur jalannya hidupmu.
.
.
.
.Flashback On
Juli 2017Rasa lelah ditambah pikiran yang banyak membuat Jennie merasakan pusing yang tiga kali lipat lebih menyiksa. Setelah berminggu-minggu dihabiskan untuk promosi lagu baru diberbagai acara musik, kini barulah tiba saatnya untuk bisa beristirahat dari semua jadwal yang padat. Walaupun tidak seberapa waktu yang diberikan, tapi tetap saja bagi Jennie ini adalah waktu terindah untuk sekadar bersantai bersama sang ibu dirumah, atau berbincang ringan dengan Jongin, sahabatnya.
Seperti sekarang, entah karena sudah terbiasa atau memang jennie yang lancang. Dia mendatangi rumah jongin yang ada tepat disebelah rumahnya, waktu sudah cukup malam sebenarnya tapi itu tidak masalah bagi jennie. Bahkan rumah ini sangat sepi dan hanya ada beberapa pelayan yang bekerja dirumah ini.
Ibu Jongin sedang mengurus bisnis restoran keluarga mereka diluar negeri, sejak kematian sang ayah membuat ibunya dan jongin bekerja lebih keras untuk mengurus Restoran itu, walau dibantu dengan paman Jongin yang notabenenya adalah adik dari ayahnya. Tak juga membuat sang ibu tenang untuk meninggalkan itu dan mempercayainya begitu saja. Bukan karena curiga atau apa, tapi bukankah itu wajar jika sulit mempercayakan bisnis besar kepada orang lain walaupun itu saudara kandung?
Kini, Jennie seorang diri di kamar jongin yang besar. Jika kalian ingin menganggap dia tidak sopan silahkan saja, karena Jongin pun si pemilik kamar tidak pernah mengatakan hal itu pada jennie.
"huh, tumben sekali dia belum pulang jam segini? apakah sangat sibuk? apa dia tidak tahu aku tengah membutuhkannya?" monolog jennie entah pada siapa,
Jam sudah menunjukkan pukul 23.45 KST. Sangat jarang seorang Jongin yang hanya berkuliah dan mengurus Restoran pulang selarut ini, karena biasanya lelaki itu lebih memilih untuk mengerjakan seluruh tugasnya didalam rumah, ditemani jennie jika gadis itu tidak ada jadwal atau sedang tidak didalam dorm. Apalagi Jongin adalah Mahasiswa akhir semester yang tengah sibuk-sibukhya tidak mungkin kan dia menghabiskan waktunya untuk bermain-main. Jennie dan jongin sendiri hanyalah sahabat pada umumnya yang saling mensupport.
"Ck, lebih baik aku pulang daripada harus menunggunya, dasar menyebalkan" gumam jennie, ia pun bangkit untuk keluar dari kamar luas yang sudah hampir 4 jam ia huni itu. Tepat saat tangannya menyentuh knop pintu, Jongin muncul dihadapannya dengan penampilan yang berantakan dan, terlihat mabuk...
KAMU SEDANG MEMBACA
Arctophile (End)
Fanfiction"Jika saja aku tidak mencintaimu, maka semuanya akan menjadi lebih mudah" -Kim Jennie "Hanya perlu tetap disisiku dan percayakan semuanya padaku, aku akan menjaga kalian" -Kim Jongin Apakah orang yang merusak segalanya bisa tetap dikatakan sebagai s...